Dalam sejarah Islam, kita mengenal tentang sejarah perang Salib, Berikut ini tentang penyebab hingga dampak dari perang salib serta bagaimana konflik sejarah perang Salib berpengaruh terhadap hubungan dunia Islam dan kristen serta peradaban global.
Perang Salib merupakan salah satu peristiwa bersejarah yang paling ikonik dalam sejarah dunia. Konflik ini tidak hanya menjadi saksi pertempuran antara kekuatan besar, tetapi juga mencerminkan benturan budaya, agama, dan politik di masa lampau.
Sejarah Perang Salib berakar pada seruan untuk pembebasan Tanah Suci dari kendali kaum Muslim, yang kemudian memicu serangkaian ekspedisi militer oleh bangsa Eropa Kristen. Perang salib menjadi salah satu pertempuran paling besar yang terjadi dalam sejarah dunia.
Kejadian perang Salib terjadi di abad pertengahan dan melibatkan kekuatan Eropa melawan kekuatan muslim. Bahkan Gereja Katolik Roma menjadi pihak prakarsa, pendukung, dan mengarahkan terjadinya kampanye militer selama dua abad.
Sejarah perang Salib terjadi bertujuan untuk perebutan Yerusalem dan Tanah Suci yang saat ini Palestina, Israel, sebagian Lebanon, dan Yordania dari tangan umat Islam. Perang Salib juga terjadi akibat faktor agama, politik, dan sosial ekonomi.
Diberikan nama perang Salib disebabkan oleh ekspedisi militer Eropa menggunakan tanda salib pada bahu, lencana, maupun panji – panji mereka sebagai simbol bahwa peperangan ini adalah perang suci. Perang Salib berakhir saat iklim politik dan agama di Eropa berubah selama masa Renaisans.
Awal Mula Sejarah Perang Salib
Sejarah Perang Salib dimulai pada akhir abad ke-11 ketika Paus Urbanus II menyerukan umat Kristen Eropa untuk merebut Yerusalem dari tangan Muslim. Seruan ini muncul pada Konsili Clermont tahun 1095, yang menyatakan perlunya penyatuan umat Kristen untuk “membebaskan” Tanah Suci.
Yerusalem, sebagai kota suci bagi tiga agama besar—Islam, Kristen, dan Yahudi—menjadi pusat konflik ini. Ketegangan antara Kekaisaran Bizantium dan Kekhalifahan Islam juga menjadi pemicu utama Perang Salib pertama.
Palestina berada di bawah kendali umat muslim sejak kekalahan Bizantium di abad 636 Masehi. Sejak itu, hubungan negara – negara Arab dan Kristen Eropa mengalami pasang surut.
Tahun 1072 Palestina jatuh kepada Kekaisaran Seljuk Raya yang ketika itu mengalami perkembagan pesat. Umat muslim dan Kristen sebenarnya hidup berdampingan. Namun kondisi daerah perbatasan kurang bersahabat bagi para pedagang dan peziarah katolik. Inilah yang memicu terjadinya perang Salib antara 1095-1291.
Beberapa faktor yang mendukung perang Salib diantaranya masyarakat Kristen kehilangan kebebasan dan keamanan untuk menjalankan ibadah di tanah Yerussalem, Dinasti Seljuk menerapkan kebijakan pembatasan umat Kristen beribadah di Yerussalem, Dinasti Seljuk menguasai wilayah – wilayah penting pada Asia kecil dan mengancam eksistensi Konstantinopel, serta adanya keinginan dari Bizantium Romawi Timur mempertahankan penguasaan ekonomi perdagangan Timur Tengah.
Baca Juga: 10 Kriteria Aliran Islam yang Sesat Menurut Ulama, Hati-Hati!
Kronologi Sejarah Perang Salib
Sejarah perang Salib pertama dimulai pada tahun 1095-1096 dan berlanjut hingga 1291. Hal ini disebabkan adanya perebuatan tanah suci.
Perang Salib dicetuskan oleh Paus Urbanus II pada 1095 dalam sidang Konsili Clermont. Paus menghimbau kepada umat Kristen untuk membantu Kaisar Romawi Timur untuk melawan Dinasti Seljuk Turki.
Dari seruan Paus Urbanus II disambut oleh antusiasme berbagai masyarakat Eropa. Para sukarelawan yang ikut berperang dikukuhkan menjadi Tentara Salib. Para tentara salib, yang terdiri dari bangsawan, ksatria, dan rakyat jelata, menempuh perjalanan panjang melewati Eropa hingga ke Timur Tengah.
Tentara Salib juga membentuk negara – negara baru atau Outremer seperti Negara Edessa, Negara Antiokhia, Negara Kerajaan Yerussalem, dan Negara Tripoli. Perang Salib ini berakhir ketika Akko yang merupakan kota terakhir di Tanah suci yang kemudian direbut umat muslim pada 1291.
Dalam perjalanan menempuh perjalanan, banyak terjadi kekacauan, termasuk pembantaian terhadap penduduk Yahudi di Eropa. Puncak dari Perang Salib pertama adalah penaklukan Yerusalem pada tahun 1099, yang disertai dengan pembantaian besar-besaran terhadap penduduk Muslim dan Yahudi di kota tersebut.
Kronologi perang Salib yang berlangsung dari 1095 hingga 1291 diantaranya Perang Salib I (1095), Perang Salib II (1147-1150), Perang Salib III (1189-1192), Perang Salib IV (1202-1204), Perang Salib V (1217-1221), Perang Salib VI (1228-1229), Perang Salib VII (1248-1254), Perang Salib VIII (1270), Perang Salib IX (1271-1272), dan perang Salib yang berlangsung hingga abad ke 16. Tentunya peperangan Salib ini dilakukan untuk melawan sekte – sekte Kristen sesat, melawan kekaisaran Bizantium dan Ottoman, perang dengan paganisme dan bid’ah, dan alasan politik.
Baca Juga: Kisah Pengemis Yahudi Buta Penghina Nabi Muhammad SAW
Penyebab dan Dampak dari Perang Salib
Sejarah perang Salib terjadi akibat dorongan semangat keagamaan, janji pengampunan dosa, iming – iming tanah kekayaan, serta ribuat orang yang memulai perjalanan yang sulit. Tentunya perang Salib juga dipengaruhi oleh politik dan ekonomi.
Perebutan kendali atas jalur perdagangan dan sumber daya strategis di wilayah Timur Tengah menjadi salah satu alasan utama. Selain itu, Perang Salib juga memberikan kesempatan bagi kaum bangsawan Eropa untuk memperluas kekuasaan dan pengaruh mereka di luar wilayah Eropa.
Namun, dampaknya tidak hanya dirasakan di medan perang. Perang Salib juga memengaruhi hubungan antara dunia Islam dan Kristen, menciptakan ketegangan yang masih terasa hingga hari ini. Di sisi lain, interaksi budaya yang terjadi selama konflik ini memperkaya peradaban Eropa dan Islam, terutama dalam bidang ilmu pengetahuan, seni, dan perdagangan.
Pada bulan Agustus tahun 1096, berbagai kelompok Tentara Salib melintasi Eropa berkumpul di Kontantinopel, Ibu Kota Kekaisaran Bizantium. Kemudian sejarah perang salib dilanjutkan tahun 1097 bahwa tentara Salib mengepung Nicea yang berada dibawah kendali Turki Seljuk. Kemenangan tentara Salib juga diikuti dengan perjalanan melalui Anatolia, mereka tidak hanya menghadap musuh namun juga mengalami kelaparan serta diserang penyakit.
Di tahun yang sama terjadi Pertempuran Dorylaeum tanggal 1 Juli 1097 menjadi kemenangan penting bagi Tentara Salib. Ini meningkatkan moral mereka dan melemahkan perlawanan Turki. Di bulan Oktober, Tentara Salib mencapai dan mengepun Antiokia. Pengepungan ini berlangsung hingga 1098 dan terjadi pertempuran sengit.
Penaklukan Antiokhia menjadi titik signifikan posisi Tentara Salib. Namun tentunya tidak mulus begitu saja, adanya perselisihan internal dan perebutan kekuasaan inilah yang menjadi penghambat mereka melakukan perjalanan ke Yerussalem.
Tahun 1099 Tentara Salib melanjutkan perjalanan ke Yerussalem dan melakukan pengepungan menggunakan kayu dari kapal yang dibongkar hingga bahan – bahan laindari pedesaan. Tentara Salib melakukan pengepungan dan membagi denga dua kontingen utama untuk menyerang bagian tembok kota yang berbeda. Satu kelompok, dipimpin oleh Godfrey dari Bouillon dengan target tembok utara. Untuk kelompok lainnya di bawah pimpinan Raymond IV dari Toulouse, menyerang tembok selatan.
Pembantaian Setelah Perebutan Kota Yerussalem
Tentara salib tidak hanya melakukan pengepungan, sejarah Perang Salib ini dilanjutkan dengan Tentara Salib melakukan pembantaian secara besar – besaran. Banyak pria, wanita, anak – anak dibunuh. Bahkan sekalipun mereka yang mencari perlindungan di tempat Ibadah yaitu Masjid Al Aqsa dan Tembok barat.
Peristiwa pembataian oleh tentara Salib inilah yang membuat perubahan persepsi umat Islam mengenai sejarah perang Salib. Menurut orang Yahudi, pembataian ini merupakan peristiwa penganiayaan tragis. Komunitas Yahudi di Yerusalem yang hidup berdampingan dengan tetangga Muslim mereka, menghadapi akhir yang brutal.
Sejarah Perang Salib mencerminkan kompleksitas konflik yang melibatkan agama, politik, dan ekonomi. Meski dimulai sebagai perang suci, konflik ini berkembang menjadi serangkaian peristiwa yang memengaruhi sejarah dunia secara mendalam.
Demikian penjelasan tentang sejarah perang Salib. Memahami Sejarah Perang Salib tidak hanya memberikan wawasan tentang masa lalu, tetapi juga membantu kita memahami dinamika hubungan antarperadaban hingga saat ini yang masih berlanjut ketika Yerussalem diserang habis – habisan.
Umroh Bandung
Sedang mencari biro umroh terpercaya? Umroh Bandung sebagai biro umroh nyaman dan terpercaya di kota Bandung mengutamakan kenyamana dan ibadah yang khusyuk bagi para jamaah.
Sebagai biro umroh terbaik dan terpercaya di Kota Bandung, Umroh Bandung tentunya memiliki legalitas yang terjamin, menyediakan akomodasi dan fasilitas terbaik, pembimbing berpengalaman, tentunya juga menawarkan promo umroh Bandung terbaik dengan salah satu paket unggulannya yaitu Umroh Plus Turki Bandung.
Umroh nyaman dan menyenangkan tentunya bersama Umroh Bandung saja.
Baca Juga:
- Sejarah Ibadah Haji dan Umroh
- 32 Doa Untuk Orang Umroh Mabrur yang Dapat Dipanjatkan
- Hikmah Haji dan Umroh
- 7 Tips Menghadapi kerumunan Saat sedang Tawaf di…
- 16 Tempat bersejarah di Mekkah dan Madinah
- Hikmah Pelaksanaan Ibadah Haji dan Umroh
- Merencanakan Umroh Keluarga: Tips dan Saran
- Siapa Yakjuj dan Makjuj Dan Kaitannya Dengan Hari Kiamat
- Kudeta Mekkah 1979, Tragedi Berdarah yang Tak Banyak…
- 10 Kriteria Aliran Islam yang Sesat Menurut Ulama,…