Rasulullah memiliki banyak kisah yang penuh hikmah selama masa kenabiannya. Berikut ini salah satu kisahnya yaitu kisah pengemis yahudi buta penghina Nabi Muhammad SAW. Simak penjelasannya berikut ini.
Nabi Muhammad SAW selama menjalankan tugasnya memiliki banyak kisah yang penuh dengan hikmah seperti mengajarkan tentang kesabaran dan kasih sayang yang mampu mengubah kebencian menjadi cinta dan imam. Salah satu hikmah tersebut dapat diambil dari kisah pengemis Yahudi buta penghina Nabi Muhammad SAW.
Kisah-kisah yang berkaitan dengan Nabi Muhammad SAW selalu memberikan pelajaran berharga tentang kesabaran, kebaikan hati, dan ketulusan. Kisah dari Nabi Muhammad juga menjadi bukti kemuliaan seorang Nabi yang nyata.
Salah satu cerita yang penuh hikmah adalah kisah pengemis Yahudi buta penghina Nabi Muhammad SAW. Kisah ini menggambarkan betapa agungnya akhlak Nabi meskipun menghadapi kebencian yang luar biasa dari sesama makhluk Allah SWT.
Baca Juga: Fakta Apa Itu Burung ababil, Burung Surga yang Dikirim oleh Allah
Kisah Nabi Muhammad SAW dan Pengemis Buta dari Yahudi yang Menghinanya
Kisah dari Nabi Muhammad SAW yakni ketika beliau menghadapi hinaan dari seorang pengemis buta dari Yahudi. Kisah ini berawal dari suatu tempat yakni pada kawasan pasar di sekitaran Madinah al Munawarah yang merupakan.
Di sudut pasar Kota Madinah, terdapat seorang pengemis Yahudi yang buta. Saat itu, di sekitaran pasar tersebut terdapat seorang pengemis Yahudi yang buta selalu meminta – minta. Setiap saat ada orang yang lewat dihadapannya, pengemis buta tersebut selalu mengatakan hal – hal yang buruk mengenai sosok Nabi Muhammad.
Setiap hari, si pengemis duduk di sana sembari terus mencela dan menghina Nabi Muhammad SAW di hadapan siapa saja yang lewat. Pengemis buta Yahudi ini juga merasa jijik dan muak jika mendengar orang menyebut nama Muhammad.
Pengemis pun menyebarkan fitnah bahwa Nabi adalah sosok yang berbahaya dan harus dihindari. Bahkan si pengemis mengatakan harus waspada kepada sosok yang bernama Muhammad.
“Wahai saudaraku jangan mendekati Muhammad. Dia itu orang gila, pembohong, tukang sihir, apabila kalian mendekatinya kalian akan dipengaruhinya,” Ucap pengemis kepada setiap orang.
Dari hari ke hari, pengemis selalu mengatakan kalimat kebenciannya secara berulang – ulang supaya siapa saja dapat berhati – hati pada Nabi Muhammad SAW yang menurut pengemis tersebut memberikan pengaruh buruk kepada masyarakat.
Nabi Muhammad SAW mengetahui tentang apa yang dikatakan oleh pengemis ini justru sama sekali tidak merasa marah, membenci, dendam, maupun kesal. Nabi Muhammad justru memberikan makanan dan menyuapi pengemis tersebut dengan penuh kasih sayang.
Namun, tanpa sepengetahuan pengemis itu, setiap hari Nabi Muhammad selalu memberi makanan dan tidak pernah berkata apapun dan hanya diam mendengarkan setiap perkataan apapun yang dikatakan oleh pengemis.
Nabi Muhammad pun rela meluangkan setiap waktu paginya untuk menyuapi pengemis buta yahudi tersebut makanan. Kebiasaan yang dilakukan oleh Nabi Muhaammad berlanjut setiap harinya. Si pengemis buta Yahudi tidak tahu siapa yang menyuapi makanan setiap harinya adalah Nabi Muhammad SAW yang dia benci.
Nabi Muhammad SAW tidak pernah marah atau membalas hinaan pengemis Yahudi buta tersebut. Beliau datang dengan membawa makanan dan menyuapinya dengan lembut. Nabi tidak mengucapkan sepatah kata pun terkait hinaan tersebut. Beliau memilih untuk menunjukkan kebaikan melalui tindakan nyata tanpa mengharapkan balasan.
Nabi Muhammad Wafat dan Pengemis Buta Yahudi Diberi Makan Oleh Abu Bakar
Suatu hari Nabi Muhammad SAW wafat. Setelah Nabi Muhammad SAW wafat, Aisyah RA memberikan pesan kepada Abu Bakar mengenai kebiasaan Nabi Muhammad SAW bahwa beliau selalu memberikan pengemis makanan.
Abu Bakar Ash-Shiddiq, sahabat terdekat Nabi, mencoba meneruskan kebiasaan mulia yang memberi makan pengemis buta Yahudi. Abu Bakar segera datang menemui pengemis buta Yahudi yang berada di pasar sambil membawa makanan.
Ketika Abu Bakar mendatangi pengemis itu dan menyuapinya, pengemis Yahudi buta tersebut merasa ada sesuatu yang berbeda. Pengemis Yahudi buta itupun menolak sebab ia tahu bahwa orang yang selalu memberinya makanan ini bukanlah seperti orang biasanya.
Pengemis pun bertanya kepada Abu Bakar, ” Siapakah Engkau?”
Lalu Abu Bakar menjawab,” Aku hanyalah orang biasa”.
Pengemis pun bertanya lagi, “Bukan, pasti Engkau bukan orang yang setiap hari mendatangiku. Apabila ia datang, tidak usah tangan ini memegang dan tidak usah mulut ini mengunyah. Orang yang setiap hari mendatangiku selalu menyuapiku dan selalu menghaluskan makanan sebelum diberikan kepadaku”.
Pengemis Yahudi buta menyadari cara Abu Bakar menyuapi tidak selembut cara Nabi Muhammad SAW. Pengemis pun menolak makanan dari Abu bakar dan mengatakan bahwa orang yang biasanya datang untuk menyuapinya terlebih dahulu menghaluskan makanan sebelum menyuapi.
Pengemis itu pun bertanya siapa yang sebelumnya menyuapinya. Mendengar pertanyaan dari pengemis buta, Abu Bakar hanya menangis sebab beliau tahu betapa mulianya Nabi Muhammad kepada semua orang, sekalipun seseorang yang menghinanya setiap hari.
Abu bakar pun mengatakan bahwa beliau bukan orang yang biasanya datang menyuapinya. Abu bakar mengatakan hanyalah seorang sahabat dari Nabi Muhammad SAW sosok orang mulia. Nabi Muhammad SAW telah tiada.
Ketika mengetahui bahwa itu adalah Nabi Muhammad SAW, sosok yang selama ini ia hina, pengemis tersebut menangis tersedu-sedu.
Baca Juga: Sejarah Haji: Kapan Wajib Haji Pertama Kali Disyariatkan?
Pengemis Yahudi Buta Memeluk Agama Islam
Kisah pengemis yahudi buta penghina Nabi Muhammad SAW tidak hanya berhenti begitu saja. Setelah mendengarkan penjelasan dari sahabat Nabi, Abu Bakar pengemis buta terkejut dan menanyakan kebenarannya.
Bahkan pengemis Yahudi Buta mengatakan bahwa selama ini ia selalu menghina Nabi, memfitnah, dan Nabi Muhammad SAW tidak pernah marah justru malah datang dengan memabwa makanan setiap pagi sambil menyuapi. Begitu mulia Nabi Muhammad.
Kejadian kehadiran Abu Bakar yang mendatangi pengemis Yahudi buta, membuat pengemis Yahudi buta akhirnya menyadari kesalahannya dan memohon ampunan kepada Allah. Pengemis buta tersebut kemudian bersyahadat, memeluk Islam, dan mengakui bahwa Nabi Muhammad SAW adalah utusan Allah yang penuh kasih sayang dan ketulusan.
Sifat Nabi Muhammad Sebagai Teladan
Nabi Muhammad SAW memiliki sifat – sifat yang dapat menjadi teladan kita semua untuk diterapkan dalam kehidupan sehari – hari seperti ramah tamah, sabar, tulus, dan mengajarkan kasih sayang.
Dalam sebuah hadist Nabi Muhammad mengatakan kepada istrinya Aisyah RA:
يا عائِشَةُ ! عليكِ بتقوى اللهِ ، والرفْقِ ، فإِنَّ الرِّفْقَ لم يكنْ في شيءٍ قط إلَّا زانَهُ ، ولَا نُزِغَ مِنْ شيءٍ قطُّ إلَّا شانَهُ
Artinya: “Hai Aisyah, bertakwalah kepada Allah SWT, dan bersikaplah ramah. Sesungguhnya keramahan jika ditempatkan dimanapun, ia akan menghiasinya, dan tidak dilepas dari mana pun kecuali ia akan menjadikannya buruk”. (HR Muslim)
Kisah pengemis Yahudi buta penghina Nabi Muhammad SAW mengajarkan kita tentang pentingnya membalas keburukan dengan kebaikan. Akhlak Nabi yang mulia menjadi teladan yang abadi bagi umat manusia. Kesabaran, ketulusan, keramahan, baik hati, lembut, tidak dendam, tidak membenci dan kasih sayang yang ditunjukkan Nabi membuktikan bahwa kebaikan dapat meluluhkan hati yang paling keras sekalipun.
Umat muslim di Zaman Nabi Muhammad SAW selalu meneladani sifat beliau sehingga terpancar keramahan dan kelembutan pada wajah mereka. Hal ini menjadi faktor ketertarikan kaum kafir kepada agama Islam.
Dari kisah pengemis Yahudi buta penghina Nabi Muhammad SAW dapat diambil hikmah bahwa dalam hidup ini Nabi Muhammad SAW selalu mengajarkan kasih sayang, kelembutan, dan kebaikan sehingga menggerakkan hati seseorang yang membencinya hingga membuat penghina memeluk agama Islam
Demikian informasi mengenai kisah pengemis Yahudi buta penghina Nabi Muhammad SAW dari Umroh bandung. Semoga dari kisah ini dapat menjadi teladan kita semua terutama bagi umat muslim.
Mengenal umroh bandung merupakan biro perjalanan umroh terbaik di kota Bandung. Biro ini menawarkan promo umroh Bandung dengan salah satu paket terbaiknya umroh Plus Turki Bandung.
Umroh mabrur dengan kualitas dan layanan terbaik? Tentunya Umroh Bandung solusinya.
Baca Juga:
- Sejarah Ibadah Haji dan Umroh
- 16 Tempat bersejarah di Mekkah dan Madinah
- Kisah Hasan dan Husein Cucu Kesayangan dari Nabi…
- Mengenal Jannatul Baqi
- 32 Doa Untuk Orang Umroh Mabrur yang Dapat Dipanjatkan
- Nama Istri Nabi Muhammad
- Hikmah Pelaksanaan Ibadah Haji dan Umroh
- Hikmah Haji dan Umroh
- Kisah Nabi Ibrahim Mencari Tuhan
- 5 Alasan Larangan Penggambaran Nabi Muhammad SAW