Hikmah Pelaksanaan Ibadah Haji dan Umroh

Hikmah Pelaksanaan Ibadah Haji dan Umroh

Ibadah Haji dan Umroh bukan sekadar perjalanan fisik menuju Tanah Suci, tetapi juga merupakan perjalanan spiritual yang mendalam.

Setiap tahunnya, umat Muslim dari berbagai belahan dunia berbondong-bondong menuju Makkah untuk menjalankan ibadah yang penuh makna ini. Di balik kerumitan dan tantangan dalam pelaksanaannya, terdapat hikmah-hikmah yang tak ternilai.

Sebab, haji termasuk dalam kewajiban umat Islam yang tentunya berpahala. Allah SWT berfirman dalam Alquran:

“Mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu bagi orang-orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah. Barang siapa mengingkari kewajiban haji, maka sesungguhnya Allah Maha Kaya dari alam semesta.” (Ali Imran 97).

Kita tidak hanya mengunjungi tempat-tempat suci, tetapi juga merenungkan nilai-nilai yang ada di baliknya. Ibadah Haji dan Umroh memberikan pelajaran berharga tentang kesabaran, tawakal, ketekunan, dan kebersamaan dalam menjalani kehidupan.

Pelaksanaan Haji dan Umroh mengajarkan kita tentang pentingnya persaudaraan umat Muslim.

Di sana, kita bertemu dengan orang-orang dari berbagai budaya, latar belakang, dan bahasa yang berbeda-beda, tetapi memiliki tujuan yang sama, yaitu mendekatkan diri kepada Allah SWT. Bersama-sama, kita mengalami kerukunan, saling tolong-menolong, dan menghadapi kesulitan dengan semangat kesetiakawanan.

Hikmah Ibadah Haji

Lantas apa saja hikmah haji dan umroh bagi umat Islam? Simak ulasan selengkapnya berikut ini dirangkum Rawda Travel dari berbagai sumber.

1. Mabrur Masuk Surga

Rasulullah SAW telah mengungkapkan hikmah dari ibadah Haji dan Umroh melalui beberapa hadis yang beliau sampaikan.

Salah satu hadis tersebut menyatakan: “Haji yang mabrur tidak ada balasan yang setimpal kecuali surga.” (HR Bukhari dan Muslim).

Dalam hadis ini, Rasulullah menjelaskan bahwa bagi individu yang menjalankan ibadah haji dengan kesalehan, pahalanya akan diganjar dengan surga.

Salah satu tanda atau indikasi keberhasilan mencapai mabrur adalah ketika seseorang telah memenuhi semua syarat dan rukun haji dengan baik, serta memiliki perubahan positif dalam kepribadian ketika pulang ke tanah air.

2. Menjawab Panggilan Allah

Dengan melaksanakan ibadah haji atau umroh, seseorang menanggapi panggilan Allah SWT dan menjadi tamu-Nya di tanah suci.

Ini juga merupakan salah satu hikmah utama dari ibadah haji dan umroh, sebagaimana yang telah dijelaskan oleh Rasulullah SAW dalam sebuah hadis:

“Orang yang berperang di jalan Allah, orang yang menjalankan haji, dan orang yang berumroh adalah tamu-tamu Allah. Allah memanggil mereka, dan mereka merespons panggilan tersebut. Oleh karena itu, jika mereka meminta sesuatu kepada Allah, pasti Allah akan memberikannya.” (HR Ibnu Majah).

Dalam hadis ini, Rasulullah menjelaskan bahwa mereka yang berperang di jalan Allah, menjalankan haji, dan berumroh adalah tamu istimewa Allah. Mereka telah merespons panggilan-Nya dengan penuh keikhlasan. Sebagai tamu Allah, mereka memiliki keistimewaan dan keberkahan dalam memohon dan meminta kepada Allah SWT.

3. Amalan Paling Baik

“Dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah SAW ditanya: ‘Amal apakah yang paling utama?’. Maka beliau menjawab: ‘Iman kepada Allah dan Rasul-Nya,’. Ditanyakan lagi: ‘Kemudian apa?’. Beliau menjawab, ‘Jihad di jalan Allah,’. Ditanyakan lagi: ‘Kemudian apa?’. Beliau menjawab: “Haji yang mabrur’.” (HR Bukhari, Muslim, Tirmidzi, Nasai, Ibnu Majah).

Hadis tersebut menjelaskan bahwa ibadah haji merupakan salah satu amalan yang paling baik.

Bahkan, hal itu juga disetarakan dengan berjihad di jalan Allah SWT yang menjadikan hikmah ibadah haji termasuk sebuah amalan yang disukai oleh Allah SWT dan Rasul-Nya.

4. Menghapus Dosa

“Bukankah kamu mengetahui –wahai ‘Amru– bahwa (agama) Islam itu menghapus (dosa-dosa) di masa lalu? Dan bukankah hijrah itu (juga) menghapuskan (dosa-dosa) di masa lalu ? Dan bukankah haji itu (juga) menghapuskan (dosa-dosa) di masa lalu?.” (HR Muslim).

Demikian pula dengan ibadah umroh, ketika kita menjalankannya, dosa-dosa yang telah kita lakukan akan diampuni oleh Allah SWT.

Hal ini merupakan suatu hal yang luar biasa dan menjadi salah satu hikmah yang sangat berarti dari ibadah haji, mengingat manusia cenderung melakukan kesalahan dan berbuat dosa.

Dalam sebuah hadis, dari Abu Hurairah RA, beliau berkata: “Sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda, ‘Umrah satu ke umrah lainnya adalah penebus dosa antara keduanya, dan haji yang mabrur tidak ada pahala baginya selain surga’.” (HR Bukhari dan Muslim).

5. Pahal Berlipat Ganda

Selain menghapus dosa, salah satu hikmah penting dari ibadah haji dan umroh adalah pahala yang dilipatgandakan bagi orang yang melaksanakannya. Setiap amalan ibadah haji dan umroh, baik yang sunnah maupun yang wajib, akan mendapatkan pahala yang berlipat.

Dalam salah satu hadis Nabi SAW, beliau menjelaskan bahwa seseorang yang melaksanakan ibadah haji dan umroh dengan baik, akan kembali ke negara asalnya seperti bayi yang suci dan baru lahir.

Rasulullah SAW bersabda: “Siapa yang melakukan ibadah haji ke Baitullah, dan dia tidak berbicara dengan kata-kata yang buruk dan tidak melakukan perbuatan yang jahat, maka dia akan kembali ke negerinya sebagaimana ketika ia dilahirkan oleh ibunya.” (HR Bukhari)

Hadis ini menggambarkan betapa suci dan sucihnya hati seseorang yang melaksanakan ibadah haji dengan tulus dan menjauhkan diri dari perilaku buruk. Ia akan kembali ke tanah airnya dengan hati yang bersih dan murni, seolah-olah mengalami kelahiran kembali.

Hikmah ini menunjukkan betapa pentingnya menjaga sikap dan perilaku selama menjalankan ibadah haji dan umroh. Dengan merawat hati yang suci dan menjauhkan diri dari perbuatan buruk, seseorang akan merasakan manfaat spiritual yang luar biasa dari ibadah tersebut.

6. Dapat Menghilangkan Kefakiran

“Ikutilah antara haji dan umroh (yakni lakukanlah amalan haji, kemudian dilanjutkan dengan menunaikan umroh), karena keduanya itu akan menghilangkan kefakiran/kemiskinan dan (menghapus) dosa-dosa, sebagaimana bara api (menghilangkan) kotoran besi, emas dan perak. Dan tidak ada balasan/pahala bagi haji yang mabrur kecuali jannah (surga).” (HR Tirmidzi, Ibnu Khuzaimah, dan An-Nasa’i).

Perumpamaan yang diberikan oleh Rasulullah SAW dalam hadis ini memberikan gambaran bahwa Allah SWT memiliki kekuasaan untuk mengubah keadaan suatu kaum jika mereka menginginkan perubahan dan berusaha untuk mewujudkannya.

Hal ini sebanding dengan upaya yang diperlukan ketika seseorang bermaksud untuk pergi menunaikan ibadah haji.

7. Memperoleh Tarbiah Allah

Pengalaman orang-orang yang telah menjalankan ibadah haji menyatakan bahwa ibadah ini merupakan ujian puncak dari Allah SWT.

Hal ini disebabkan oleh jumlah jamaah yang sangat banyak, mencapai jutaan orang, sehingga menjadi tantangan tersendiri.

Rasulullah SAW bersabda: “Bahwa Allah Azza wa Jalla telah menjanjikan bahwa ‘Rumah’ ini akan dikunjungi oleh enam ratus ribu orang setiap tahunnya. Jika jumlah itu kurang, Allah akan memenuhinya dengan bantuan para malaikat.” (HR Bukhari dan Muslim).

Pernyataan ini bermakna bahwa Allah SWT telah menjanjikan kunjungan kepada Baitullah oleh enam ratus ribu orang setiap tahunnya. Jika jumlah tersebut tidak tercapai, maka Allah akan menyediakan bantuan dari para malaikat.

Dalam konteks ini, maksudnya adalah bahwa melalui ibadah haji, seseorang akan mendapatkan pelatihan langsung dari Allah SWT, sebagaimana yang dialami oleh para nabi sebelumnya.

Tentunya, persiapan yang baik diperlukan agar setelah melaksanakan ibadah haji, seseorang dapat memiliki karakter yang senada dengan para nabi. Hal ini merupakan salah satu hikmah yang terkandung dalam ibadah haji.

8. Iman Semakin Kuat

Setelah melaksanakan ibadah haji dan umroh, keimanan seseorang akan meningkat. Ini adalah salah satu hikmah dari ibadah haji dan umroh yang dapat membuat seseorang menjadi lebih baik dalam ibadahnya dan dalam hubungan sosialnya.

Seseorang akan semakin yakin bahwa firman Tuhan telah dia buktikan sendiri kebenarannya selama beribadah di Tanah Suci.

Melalui pengalaman langsung di Tanah Suci, seseorang akan merasakan kehadiran spiritual yang kuat dan mengesankan. Ia akan berinteraksi dengan lingkungan yang penuh keberkahan dan kesucian, melakukan ibadah di tempat-tempat suci, dan berdekatan dengan jamaah yang memiliki tujuan yang sama.

Proses ini akan memperdalam pemahaman seseorang tentang agama, menguatkan keyakinannya, dan meningkatkan keimanan secara menyeluruh.

Seseorang akan merasakan betapa nyata dan kuatnya hubungan dengan Tuhan, sekaligus menginternalisasi ajaran-Nya dengan lebih mendalam.

9. Ibadah Paling Baik

Hikmah dari ibadah haji dan umroh dianggap sebagai amalan yang paling utama. Dalam sebuah hadis dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah SAW pernah ditanya tentang amal apa yang paling utama.

Beliau SAW menjawab: “Iman kepada Allah dan Rasul-Nya.” Kemudian ditanya lagi: “Lalu apa yang selanjutnya?” Rasulullah SAW menjawab: “Berjihad di jalan Allah.” Kemudian ditanya lagi: “Kemudian apa?” Rasulullah SAW menjawab: “Haji yang mabrur.” (HR Bukhari, Muslim, Tirmidzi, Nasai, Ibnu Majah)

Dari hadis tersebut, jelas terlihat bahwa hikmah dari ibadah haji dan umroh dianggap sebagai amalan yang paling utama. Bahkan, ibadah ini ditempatkan setara dengan berjihad di jalan Allah SWT.

10. Meningkatkan Kedisiplinan

Hikmah dari ibadah haji dan umroh juga meliputi peningkatan kedisiplinan seseorang. Ketika berada di Tanah Suci, umat Islam seluruhnya melaksanakan haji dan umroh sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan. Ada waktu-waktu yang harus diperhatikan dan diikuti agar haji menjadi sah.

Dalam konteks ini, setiap jamaah haji dan umroh perlu terbiasa dengan disiplin dalam menjalankan ibadah tersebut.

Kedisiplinan ini diharapkan dapat terus berlanjut meskipun ibadah haji dan umroh telah selesai. Bahkan, kedisiplinan ini dapat mempengaruhi kehidupan sehari-hari secara positif.

11. Meningkatkan Kualitas Ibadah

Biasanya, orang yang merasa telah melakukan banyak dosa seringkali merasa putus asa dalam menjalankan ibadah. Namun, Allah SWT menjanjikan pengampunan dosa-dosa tersebut jika seseorang mau melaksanakan ibadah haji dengan ikhlas.

Janji pengampunan ini tentu saja akan membakar semangat seseorang untuk lebih giat dalam menjalankan ibadah-ibadah lainnya, baik yang wajib maupun yang sunnah. Mereka sadar betul bahwa Allah adalah Maha Pengampun bagi hamba-hamba-Nya yang penuh dosa.

Ketika seseorang merasakan rahmat dan pengampunan Allah setelah melaksanakan ibadah haji dengan ikhlas, hal itu akan menginspirasi mereka untuk terus berupaya meningkatkan kualitas ibadah dan ketaatan kepada-Nya. Mereka mengerti bahwa meskipun mereka telah berbuat dosa, Allah senantiasa siap untuk mengampuni mereka jika mereka bertaubat dan berusaha memperbaiki diri.

12. Menjadi Pribadi yang Lebih Sabar

Pelaksanaan ibadah haji dan umroh juga memiliki hikmah dalam memunculkan sifat sabar pada orang yang melakukannya.

Ibadah ini memang memiliki tantangan dan kesulitan tersendiri, karena jutaan orang dari berbagai belahan dunia berkumpul menjadi satu di Tanah Suci.

Adanya persaingan dan pengejaran fasilitas umum menjadi hal yang biasa, sehingga membutuhkan banyak kesabaran untuk menyelesaikan ibadah tersebut.

Sifat sabar akan terus diuji selama menjalankan ibadah haji dan umroh. Dalam prosesnya, sifat egois perlahan-lahan akan berkurang seiring dengan berakhirnya pelaksanaan ibadah tersebut. Orang yang melaksanakan haji dan umroh akan belajar untuk mengendalikan emosi dan menahan diri dalam situasi yang menantang.

13. Meningkatkan Solidaritas dan Kekeluargaan

Berkumpulnya umat Muslim dari seluruh dunia akan memuncukan persatuan umat yang tinggi, tanpa membedakan ras, golongan, dan asal negaranya. Perbedaan tersebut akan memunculkan solidaritas dan kekeluargaan sesama kaum Muslim.

You cannot copy content of this page