7 Seluk Beluk Perbedaan Haji dan Umroh

perbedaan haji dan umroh

Apakah Anda tahu bahwa haji dan umroh berbeda? Simak informasinya dari Rawda Umrahbandung.id tentang perbedaan haji dan umroh.

Haji dan umroh memiliki perbedaaan pada pengertiannya. Namun keduanya memiliki keterkaitan satu sama lain. Perbedaan antara haji dan umroh terletak pada waktu pelasanaanya.

Pemberangkatan jamaah haji terbagi menjadi beberapa kelompok jadwal. Hal ini menjadi salah satu pokok pembeda antara ibadah haji dan umroh. Selain itu, perbedaan antara haji dan umroh dapat dilihat dari hukum, rukun, dan kewajibannya.

Walaupun terdapat beberapa perbedaan, ibadah haji dan umroh memiliki kesamaan yaitu salah satu ibadah suci umat islam. Keduanya dilakukan di tanah suci Mekkah.

Haji adalah mengunjungi Ka’bah di Masjidil Haram pada bulan Haji. Keberangkatan haji dilakukan pada bulan syawal, Zulkaida, Zulhijjah, dan sepuluh bulan pertama Zulhijah. Ibadah haji juga dapat diartikan sebagai upaya seseorang untuk mengingatkan serta menyempurnakan rukun islam.

perbedaan haji dan umroh

Perbedaan Haji dan Umroh

Haji adalah rukun Islam kelima yang wajib ditunaikan (bagi yang mampu). Ibadah Haji terdapat rangkaian kegiatan yang dilakukan seperti ihram, wukuf, yang dilakukan di Arafah, mabit yang dilakukan di Mina, melontar jumroh, sai, tawaf, dan mencukur.

Umroh merupakan ibadah haji kecil. Pengertian umroh diartikan sebagai kunjungan Ka’bah untuk menjalankan ibadah tawaf dan sai. Waktu dilakukannya umroh bisa dilakukan kapan saja.

Berikut informasi secara spesifik antara perbedaan haji dan umroh secara lebih jelas.

1. Rukun Ibadah

Perbedaan pertama antara haji dan umroh adalah rukun ibadah. Terdapat lima rukun dalam ibadah haji, yaitu niat ihram, wuquf di Arafah, tawaf, sa’i, dan memotong rambut. Sementara itu, ada empat rukun dalam ibadah umrah, yaitu ihram, tawaf, sa’i, dan memotong rambut.

Perbedaan utama antara haji dan umroh terletak pada rukun wuquf di Padang Arafah, yang hanya dilaksanakan oleh jemaah haji. Rukun-rukun tersebut adalah komponen penting dalam memastikan keabsahan pelaksanaan ibadah haji maupun umroh, rukun-rukan haji dan rumoh harus dilakukan dengan benar, dan tidak dapat digantikan dengan membayar denda atau kompensasi lainnya.

2. Waktu

Perbedaan haji dan umroh kedua adalah waktu pelaksanaan. Waktu pelaksanaan ibadah haji dan umroh juga memiliki perbedaan. Ibadah haji hanya dapat dilakukan sekali dalam setahun yaitu dilaksanakan pada bulan haji atau waktu yang telah ditetapkan oleh syara’. Pelaksanaan ibadah haji terbatas pada rentang waktu antara tanggal 1 Syawal hingga 13 Zulhijah atau hari raya idul Adha.

Sementara itu, ibadah umroh dapat dilakukan kapan saja tanpa keterikatan waktu, kecuali pada hari-hari tertentu seperti hari Arafah yang jatuh pada tanggal 10 Zulhijah dan hari-hari Tasyrik yang jatuh pada tanggal 11, 12, dan 13 Zulhijah. Pada hari-hari tersebut, umroh tidak dapat dilaksanakan.

3. Hukum Ibadah

Perbedaan Haji dan umroh ketiga terletak pada hukum ibadah. Haji dianggap sebagai kewajiban bagi individu yang mampu melakukannya. Ibadah haji sebagai salah satu dari kelima rukun Islam. Haji diwajibkan untuk dilaksanakan oleh seluruh umat Islam yang memenuhi syarat-syarat wajib untuk menjalankannya.

Menurut QS. Ali Imroh ayat 97 “Barang siapa memasukinya (Baitulla), amanlah dia. Dan (diantara) kewajiban manusia terhadap Allah adalah melaksanakan ibadah haji ke Baitullah yaitu bagi orang-orang yang mampu mengadakan perjalanan kesana. Barang siapa mengingkari (kewajiban) haji, maka ketauilah bahwa Allah Maha Kaya (tidak memerlukan sesuaatu) dari seluruh alam.

Sementara itu, umrah memiliki status hukum sunah. Umrah dianggap sebagai ibadah tambahan yang dapat menyempurnakan ibadah seseorang. Namun, terdapat perbedaan pendapat dalam hal hukum umrah. Menurut mazhab Hanafi dan Maliki, umrah dianggap sebagai sunah. Namun, dalam mazhab Syafii dan Hanbali, umrah diwajibkan. Umroh memiliki hukum sunnah yang dilakukan maka lebih baik.

4. Makna Antara Haji dan Umroh

Perbedaan haji dan umroh keempat adalah makna antara haji dan umroh. Haji memiliki makna “Al-Qashdu”, yang berarti mengunjungi atau melakukan sesuatu yang agung. Umat Islam melakukan perjalanan fisik dan spiritual ke Baitullah untuk melaksanakan amalan-amalan khusus, dengan syarat dan waktu tertentu, yaitu selama bulan-bulan haji.

Sementara itu, ibadah umroh memiliki makna ziarah ke Baitullah untuk melaksanakan amalan-amalan tertentu. Dalam ilmu fiqih, umroh dapat diartikan sebagai kunjungan ke Ka’bah untuk melaksanakan tawaf, sa’i, dan mencukur rambut.

5. Perbedaan Segi Kewajiban

Perbedaan haji dan umroh kelima yaitu segi kewajiban. Ibadah haji maupun umroh memiliki persamaan dan perbedaan yang mendasar. Keduanya adalah serangkaian ibadah manasik yang jika ditinggalkan tidak dapat dikatakan sebagai pembatalan ibadah, tetapi harus diganti dengan membayar denda.

Kewajiban dalam ibadah haji terdiri dari lima ritual atau kegiatan, seperti niat ihram dari miqat (lokasi batas yang ditentukan untuk memulai ihram sesuai dengan daerah asal jamaah haji/umrah), menginap di Muzdalifah, menginap di Mina, tawaf wada’ (tawaf perpisahan), dan melempar jumrah.

Sementara itu, ibadah umroh hanya memiliki dua kewajiban, yaitu niat ihram dari miqat dan menjauhi larangan-larangan ihram.

6. Tempat Pelaksanaan

Perbedaan haji dan umroh keenam yaitu Ibadah haji mewajibkan jamaah untuk melakukan rukun di luar Mekkah. Rukun tersebut adalah wukuf di Arafah, melempar jumroh di Mina, dan mabit atau menginap di Muzdalifah.

Tempat pelaksanaan juga menjadi pembeda yaitu lokasi setelah melewati Miqat. Miqat merupakan titik batas yang menentukan saat memulai atau menghentikan pengucapan niat.

Ibadah haji dimulai dari miqat menuju Mekah (Masjidilharam), kemudian dilanjutkan ke Arafah, Muzdalifah, dan selanjutnya ke Mina.

Sedangkan dalam ibadah umroh, setelah melewati miqat, perjalanan dilanjutkan menuju Mekah (Masjidil haram) untuk melaksanakan ibadah Tawaf dan sa’i. Ibadah umroh dilakukan di Masjidil Haram. Kemudian dilanjutkan untuk pergi berziarah ke Madinah

7. Kekuatan Fisik

Perbedaan haji dan umroh ketujuh adalah persiapan kekuatan fisik. Ibadah haji dapat dikatakan membutuhkan waktu yang lebih lama dan melibatkan rangkaian kegiatan yang lebih panjang dibandingkan dengan ibadah umroh. Oleh sebab itu, jamaah yang melaksanakan ibadah haji umumnya memerlukan persiapan kekuatan fisik yang lebih besar dibandingkan dengan jamaah yang melaksanakan ibadah umroh.

Ragam Haji dan Umroh

Berikut ini ragam haji dan umroh yang perlu untuk diketahui. Simak penjelasan dibawah ini.

1. Haji Qiran

Pengertian Haji Qiran adalah melaksanakan haji dan umroh secara bersamaan. Dalam Haji Qiran, jamaah melakukan niat untuk kedua ibadah tersebut secara bersamaan, namun juga harus membayar dam.

Haji Qiran bisa menjadi pilihan ketika terjadi suatu keadaan di mana jamaah tidak dapat melaksanakan ibadah umroh, baik sebelum atau setelah ibadah haji. Hal ini juga berlaku bagi jamaah haji yang memiliki keterbatasan waktu tinggal di Makkah.

2. Haji Tamattu’

Pengertian Haji Tamattu’ yaitu melaksanakan ibadah umroh terlebih dahulu pada bulan-bulan haji, kemudian melaksanakan tahallul (melepaskan ihram) dan kemudian berihram untuk ibadah haji dari Makkah (biasanya pada tanggal 8 Dzulhijjah atau 9 Dzulhijjah) tanpa kembali ke miqat.

Selama periode tahallul, jamaah dapat menjalani kegiatan dengan bebas tanpa berada dalam keadaan ihram dan tidak akan terkena larangan-larangan ihram, namun tetap harus membayar dam.

3. Haji Ifrad

Pengertian Haji Ifrad yang mengacu pada pelaksanaan ibadah haji tanpa melaksanakan ibadah umroh. Dalam Haji Ifrad, jamaah hanya melaksanakan ibadah haji tanpa perlu melaksanakan ibadah umroh atau melaksanakan ibadah haji terlebih dahulu sebelum ibadah umroh. Dalam Haji Ifrad, jamaah tidak diwajibkan membayar dam.

Syarat Wajib Haji dan Umroh

Melaksanakan ibadah haji dan umroh tentunya memiliki syarat wajib yang harus dipenuhi. Simak beberapa syarat wajib melakukan haji dan umroh.

1. Beragama Islam

Persyaratan utama ibadah haji yang harus dipenuhi adalah menjadi seorang Muslim. Hanya umat Islam yang diperbolehkan untuk melaksanakan ibadah haji. Ibadah haji juga merupakan salah satu rukun Islam.

2. Baligh atau Sudah Dewasa

Syarat wajib haji dan umroh berikutnya adalah telah mencapai masa baligh atau dewasa. Pada pria, tanda-tanda baligh adalah saat mengalami mimpi basah, sedangkan pada wanita, dapat dikatakan baligh atau dewasa ketika mengalami menstruasi.

3. Memiliki Akal Sehat

Syarat wajib ibadah haji atau umroh ketiga adalah memiliki akal sehat. Artinya, hanya umat Muslim yang memiliki kemampuan berpikir yang sehat yang dapat melaksanakan ibadah haji atau umroh. Seseorang yang mengalami kehilangan ingatan, kegilaan, atau ketidakwarasan tidak diwajibkan untuk melaksanakan ibadah tersebut.

4. Bukan Budak atau Merdeka

Syarat wajib ibadah haji keempat adalah tidak menjadi budak. Seorang budak tidak diwajibkan untuk melaksanakan ibadah haji. Hal ini karena budak masih terikat dengan tugas yang diberikan oleh tuannya.

5. Mampu secara Fisik, Mental, dan Finansial

Syarat wajib ibadah haji dan umroh kelima adalah mampu secara fisik, mental, dan finansial. Ibadah haji memerlukan kekuatan fisik dan mental, serta biaya perjalanan dan akomodasi yang tidak murah.

6. Memiliki Mahram (Khusus Wanita)

Persyaratan wajib haji terakhir adalah bagi wanita yang akan melaksanakan ibadah haji, wajib ditemani oleh mahram. Mahram adalah seseorang yang haram bagi wanita untuk dinikahi menurut syariat Islam.

Syarat Sah Haji dan Umroh

Setelah mengetahui syarat wajib haji dan umroh. Berikutnya adalah syarat sah haji dan umroh. Simak penjelasan berikut ini.

1. Waktu

Syarat sah ibadah haji dan ibadah umroh terkait dengan waktu. Ibadah haji harus dilaksanakan pada waktu-waktu tertentu, mulai dari awal bulan Syawal hingga 10 Dzulhijjah atau akhir bulan Dzulhijjah.

Sedangkan ibadah umroh memiliki fleksibilitas waktu yang lebih besar. Ibadah umroh dapat dilaksanakan kapan saja, tidak terikat dengan waktu-waktu tertentu

2. Tempat

Untuk menjalankan ibadah haji dan ibadah umroh, terdapat persyaratan sah yang berkaitan dengan tempat. Tempat yang sah untuk melaksanakan kedua ibadah tersebut adalah Mekkah atau Tanah Haram. Selain Mekah, tidak diperbolehkan untuk melakukan ibadah haji dan umroh.

Doa Supaya Segera Melaksanakan Haji

Terdapat doa yang bisa dipanjatkan agar kita dapat segera melaksanakan ibadah haji.

” Rabbana taqabbal minna innaka anta sami’ul alim rabbana waj’alna muslimaini laka wamin zurriyatina ummatam muslimatan laka wa’arina manasikana wa tub’alaina innaka anta tawwabur rahim”.

Artinya:

“Ya Allah, Ya Tuhan kami, terimalah amalan ibadah darikami, sungguh Engkau Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. Jadikanlah kami orang-orang yang tunduk kepada-Mu, juga keturunan kami umat yang tunduk kepada-Mu. Dan tunjukkanlah kepada kami cara-cara pelaksanaan ibadah kami, dan berilah ampunan kepada kami. Sungguh, Engkaulah Yang Maha Penerima Taubat, Maha Penyayang.”

Doa Salawat Haji

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَاةً تُبَلِّغُنَا بِهَا حَجَّ بَيْتِكَ الْحَرَامِ، وَزِيَارَةَ حَبِيْبِكَ مُحَمَّدٍ عَلَيْهِ اَفْضَلُ الصَّلَاةِ وَالسَّلاَمِ، فِي صِحَّةٍ وَعَافِيَةٍ وَبُلُوْغِ الْمَرَامِ وَعَلَى  آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلِّم

Artinya:
“Ya Allah limpahkanlah rahmat kepada junjungan kami Muhammad, dan sampaikanlah kami dengannya untuk menjalankan ibadah haji ke Baitullah yang suci, dan untuk mengunjungi makam nabi-Mu. Semoga shalawat dan salam yang paling utama tercurah atasnya, dengan kebaikan, kesehatan, keselamatan, dan pencapaian tujuan yang diinginkan. Dan limpahkanlah berkah serta salam kepada keluarganya dan sahabat-sahabatnya.”

Sekian informasi dari Rawda umrahbandung.id tentang perbedaan haji dan umroh. Semoga informasi yang diberikan dapat menambah wawasan dan menjadi ladang ilmu bagi para pembaca.

Rawda umrahbandung.id merupakan biro jasa umroh Bandung terpercaya. Biro ini telah berpengalaman dalam mengantakan jamaah menuju tanah suci.

You cannot copy content of this page