Dalam sejarah Islam, tercatat nama seorang Raja yang tidak pernah menzalimi seorang pun yang ada di bawah kekuasaannya. Raja itu adalah penguasa di negeri Habasyah yang kini disebut sebagai Ethiopia. Raja itu bernama Ashhamah An-Najasyi.
Ketika dakwah Islam mendapatkan perlawanan dari para Kafir Quraisy, Nabi Muhammad memutuskan untuk meminta perlindungan dari Raja Najasyi dan berhijrah ke sana.
Kedatangan mereka pun disambut oleh Raja Habasyah yang dijuluki An-Najasyi. Raja ini memuliakan kaum Muslimin yang datang berhijrah ke negerinya.
Simak kisah selengkapnya di bawah ini:
Dakwah dan Hijrah
Dikutip dari buku Tokoh-Tokoh Besar Islam Sepanjang Sejarah’ karya Syaikh Muhammad Sa’id Mursi, terbitan Pustaka Al-Kautsar, Raja Najasyi adalah orang yang adil dalam memerintah.
قُلْ يٰعِبَادِ الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اتَّقُوْا رَبَّكُمْ ۗلِلَّذِيْنَ اَحْسَنُوْا فِيْ هٰذِهِ الدُّنْيَا حَسَنَةٌ ۗوَاَرْضُ اللّٰهِ وَاسِعَةٌ ۗاِنَّمَا يُوَفَّى الصّٰبِرُوْنَ اَجْرَهُمْ بِغَيْرِ حِسَابٍ ١٠
Dalam rombongan ini ikut pula Sayyidah Ruqayyah, putri dari Rasulullah SAW. Beliau bersabda tentang keduanya, “Mereka berdua adalah penduduk Baitul Haram pertama yang hijrah di jalan Allah SWT setelah Ibrahim dan Luth.”
Mereka berjalan dengan mengendap-endap di tengah malam dan pergi menuju pinggir pantai, agar tidak diketahui orang-orang Quraisy. Secara kebetulan saat mereka tiba di pelabuhan Syaiban ada dua kapal yang datang dan hendak bertolak menuju Habasyah.
Setelah orang-orang Quraisy mengetahui kepergian orang-orang muslim mereka mulai mengejar, namun kaum muslimin berhasil untuk jabur dengan selamat.
Di sana orang-orang muslim mendapat perlakuan yang baik. Hingga pada bulan Ramadan di tahun yang sama, Nabi SAW keluar dari Masjidil Haram, yang saat itu para pemuka dan pembesar Quraisy sedang berkumpul di sana.
Beliau berdiri di hadapan mereka, lalu seketika itu pula membacakan surat An-Najm. Orang-orang kafir tidak pernah mendengarkan kalam Allah SWT tersebut sebelumnya. Hal ini turut dijelaskan dalam firman Allah SWT lainnya, yang berbunyi,
وَقَالَ الَّذِينَ كَفَرُوا لَا تَسْمَعُوا لِهَذَا الْقُرْءَانِ وَالْغَوْا فِيهِ لَعَلَّكُمْ تَغْلِبُونَ
Artinya: “Orang-orang yang kufur berkata, “Janganlah kamu mendengarkan (bacaan) Al-Qur’an ini dan buatlah kegaduhan terhadapnya agar kamu dapat mengalahkan (mereka).” (QS Fushshilat: 26)
Tetapi tatkala dilantunkan bacaan surah An Najm, gendang telinga mereka pun diketuk oleh kalam Ilahi yang indah menawan, yang keindahannya sulit untuk dilukiskan dengan suatu gambaran.
Mereka sontak terdiam dan terpesona, menyimak setiap isi dan semua orang khidmat mendengarnya, sehingga tidak ada pikiran lain yang melintas di benak mereka.
Tatkala beliau membacakan penutup surat ini, hati mereka serasa terbang. Akhirnya beliau membaca ayat terakhir yaitu surah an-Najm ayat 62,
ثُمَّ دَنَا فَتَدَلّٰىۙ
Artinya: “Dia kemudian mendekat (kepada Nabi Muhammad), lalu bertambah dekat,”
Mereka pun bersujud, tidak seorang pun dapat menguasai dirinya dan mereka semua merunduk dalam keadaan sujud.
Sebenarnya, sinar-sinar kebenaran ini sudah mulai masuk ke dalam jiwa orang-orang yang sombong dan selalu mengolok-ngolok itu. Mereka tidak mampu menahan diri untuk bersujud. Mereka merasakan keagungan dari Allah SWT.
Baca Juga: Kisah Raja Abrahah
Mereka harus kembali ke Makkah karena menghadapi kenyataan bahwa mereka dalam keadaan terasing karena membawa serta istri-istrinya. Sehingga, mereka merasa tidak nyaman ketika hidup di negeri orang dengan keadaan terasing seperti itu.
Riwayat Raja Najasyi
Dialah Ashhamah bin Abjar yang dikenal dengan sebutan “An-Najasyi“. Najasyi bisa dikatakan tabi’in, bisa juga dikatakan sebagai sahabat. Hubungannya dengan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berlangsung melalui surat-menyurat. Ketika beliau wafat, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam melakukan shalat gaib untuknya, shalat yang belum pernah beliau lakukan sebelumnya.
Dialah Ashhamah bin Abjar yang dikenal dengan sebutan “An-Najasyi“. Marilah, pada kesempatan yang penuh berkah ini, sejenak kita telusuri kehidupan seorang tokoh besar kaum muslimin ini.
Ayah Ashamah adalah raja negeri Habasyah, dan dia tidak memiliki anak melainkan beliau.
Saat ayah beliau berkehendak menunjukknya menjadi penggantinya sebagai raja, ayah beliau mengutus punggawa kerajaan untuk mencari Ashamah yang telah terusir akibat fitnah dan kemudian meletakkan mahkota di atas kepalanya dan membai’atnya sebagai raja.
Mereka memanggilnya dengan Najasyi. Dia memimpin negeri secara baik dan adil. Kini, Habasyah diliputi kebaikan dan keadilan setelah sebelumnya didominasi oleh kezaliman dan kejahatan.
Saat yang bersamaan dengan naiknya Najasyi menduduki takhta di Habasyah, di tempat lain, Allah subhanahu wa ta’ala mengutus Nabi-Nya, Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam untuk membawa agama yang penuh hidayah dan kebenaran, satu per satu assabiqunal-awwalun memeluk agama ini.
Tidak berselang lama sebelum Fathu Makkah, Najasyi wafat, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memanggil para sahabat untuk melakukan shalat ghaib. Padahal, Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam belum pernah shalat ghaib sebelum kematian Najasyi dan tidak pula setelahnya. Semoga Allah meridhai Najasyi dan menjadikan surga-Nya yang kekal sebagai tempat kembalinya. Sungguh, dia telah menguatkan kaum muslimin di saat mereka lemah, memberikan rasa aman di saat mereka ketakutan dan dia melakukan hal itu semata-mata karena mencari ridha Allah ta’ala.
Kesimpulan
Raja Ashamah bin Abjar adalah contoh seorang raja teladan yang memerintah dengan bijaksana dan mampu menerima dakwah Islam dengan terbuka serta berbuat adil dalam mengambil keputusan. Semoga kita diberikan pemimpin sebagaimana Raja Najasyi.
Demikianlah uraian tentang sejarah Raja Najasyi dan Hijrahnya Nabi Muhammad ke Habasyah. Semoga kita diberikan hikmah dalam kisah ini.
Bagi Sahabat yang hendak melakukan ibadah haji maupun umrah dapat memilih biro travel yang sudah memiliki track record terpercaya. Rawda Umroh Bandung telah berpengalaman dan memiliki izin beroperasional sebagai penyedia jasa umroh. Salah satu paket umroh terbaik dari Rawda ialah Umroh Plus Turki Bandung. Sebagai penyedia jasa umrah terpercaya, Rawda menawarkan memiliki banyak pilihan paket umrah dan promo umroh Bandung yang dapat Anda sesuaikan dengan budget yang Anda miliki
Sahabat dapat cek beragam paket pilihan di link berikut ini.
Ingin perjalanan ibadah ke Tanah Suci lebih nyaman dan berkesan? Rawda Umroh Bandung jawabannya.
Baca Juga:
- Sejarah Kota Riyadh, Ibukota dari Kerajaan Arab Saudi
- Mengapa Aceh Disebut Sebagai Kota Serambi Mekah: Sejarah Dibaliknya
- Kiswah Ka’bah: Sejarah dan Perkembangannya Seiring Waktu
- Mengenal Masjid Qiblatain dan Sejarah Perubahan Arah Kiblat Umat Islam
- Mengenal Masjid Quba Dan Sejarahnya
- 16 Tempat bersejarah di Mekkah dan Madinah
- Tempat Bersejarah di Mekkah
- Sejarah Jabal Rahmah
- Sejarah Ibadah Haji dan Umroh
Baca Juga:
- Sejarah Ibadah Haji dan Umroh
- 32 Doa Untuk Orang Umroh Mabrur yang Dapat Dipanjatkan
- Hikmah Haji dan Umroh
- Hikmah Pelaksanaan Ibadah Haji dan Umroh
- 15 Sebutan Nama Lain Al Qur'an yang Diperbolehkan…
- Mengenal Jannatul Baqi
- Oleh-oleh Haji dan Umrah
- Merencanakan Umroh Keluarga: Tips dan Saran
- 7 Tips Menghadapi kerumunan Saat sedang Tawaf di…
- Doa Haji dan Umroh Lengkap