Kiswah Ka’bah: Sejarah dan Perkembangannya Seiring Waktu

proses penggantian kiswah kakbah selama awal tahun baru hijriah

Kiswah Ka’bah, yang mungkin belum dikenal oleh banyak orang, ternyata memiliki sejarah panjang dan mengalami berbagai perubahan seiring perkembangan zaman. Artikel ini akan membahas secara ringkas mengenai Kiswah Ka’bah, termasuk pengertiannya, perubahan-perubahan yang pernah terjadi, dan bagaimana kiswah ini menjadi bagian integral dari ibadah haji umat Islam.

Pengertian Kiswah Ka’bah

Kiswah Ka’bah merupakan kain penutup berwarna hitam yang melapisi bangunan suci Ka’bah di Makkah, Saudi Arabia. Kain ini kini terbuat dari sutra hitam yang dihiasi dengan tulisan Arab menggunakan benang emas. Setiap tahun, pada tanggal 9 Zulhijah, kiswah Ka’bah diganti sebagai bagian dari tradisi, meskipun ada tahun di mana pergantian dilakukan pada 1 Muharam, atau pada tahun baru Hijriah.

Sejarah Kiswah Ka’bah

Ka’bah, yang dibangun oleh Nabi Ibrahim dan anaknya Nabi Ismail, menjadi kiblat umat Islam di seluruh dunia. Kiswah Ka’bah, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), adalah selubung permadani penutup Ka’bah. Seiring perkembangan zaman, kiswah mengalami berbagai perubahan, termasuk jenis kain, warna, dan ornamen hiasannya.

Sejarah mencatat bahwa Raja Dinasti Himyariyah Yaman, Abu Karb As’ad, adalah orang pertama yang menyelimuti Ka’bah dengan kain. Namun, Nabi Muhammad SAW adalah yang pertama menggunakan qabhati, kain putih dari Mesir. Kiswah lama tetap digunakan hingga Fathu Makkah, di mana Ka’bah kemudian ditutup dengan kain Yaman bergaris putih dan merah.

Perubahan Selama Periode Berbeda

Selama Dinasti Umayyah, kain kiswah baru diletakkan di atas kain lama, menumpuk hingga Khalifah al-Mahdi dari Dinasti Abbasiyah memerintahkan pergantian tahunan. Kebijakan ini berubah di bawah kepemimpinan al-Makmun yang mengganti kiswah tiga kali dalam setahun dengan jenis kain dan warna yang berbeda.

Khalifah al-Nassir dari Dinasti Abbasiyah bahkan mengubah warna kain kiswah menjadi hijau pada suatu masa. Namun, akhirnya, sutra berwarna hitam dipilih oleh khalifah Dinasti Abbasiyah karena ketahanan dan keawetannya.

Kiswah Ka’bah Saat Ini

Pada masa sekarang, kiswah Ka’bah terbuat dari sutra hitam dan diproduksi oleh pabrik khusus yang didirikan oleh otoritas Arab Saudi. Kiswah ini diganti setiap tahun pada tanggal 9 Zulhijah atau 1 Muharam, menandai tradisi yang tetap berlangsung hingga hari ini.

Dengan begitu, Kiswah Ka’bah tidak hanya memiliki nilai sakral sebagai penutup bangunan suci, tetapi juga mewakili sejarah dan perubahan yang telah dialaminya selama berabad-abad.

You cannot copy content of this page