Islam datang untuk memberikan petunjuk kepada umat manusia agar keluar dari kegelapan menuju cahaya (minat dzulumat ilannuur). Dalam berbagai tarikh tercatat tentang zaman jahiliyah, masa ketika islam belum dikenal.
Tulisan ini akan memberikan wawasan untuk Anda tentang zaman Jahiliyah. Yuk, simak tulisan ini sampai selesai.
Pembahasan
Zaman Jahiliyah dalam sejarah Islam merujuk pada periode sebelum datangnya ajaran Islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW. Istilah “jahiliyah” berasal dari kata Arab jahala (جهل) yang berarti “kebodohan” atau “ketidaktahuan.” Zaman ini disebut demikian karena dianggap sebagai masa ketika masyarakat Arab hidup dalam kebodohan spiritual, moral, dan sosial, jauh dari petunjuk wahyu ilahi.
Ciri-Ciri Zaman Jahiliyah
Kebodohan yang melanda bangsa Arab pada zaman Jahiliyah meliputi seluruh aspek kehidupan dari aspek spiritual, moral, dan sosial. Dari aspek spiritual, mayoritas masyarakat Arab pada masa itu menganut politeisme, menyembah banyak dewa dan berhala. Setiap suku memiliki berhala sendiri, seperti Hubal, Latta, Uzza, dan Manat. Meskipun demikian, ada juga segelintir orang yang disebut hanif, yaitu mereka yang masih memegang ajaran tauhid dari Nabi Ibrahim AS.
Baca Juga: Berikut 15+ Nama-Nama Berhala Yang Disembah Pada Masa Jahiliyah
Tidak ada pemerintahan pusat yang mengatur seluruh jazirah Arab. Masyarakat hidup berdasarkan hukum suku yang sangat mengutamakan kekuasaan dan kekuatan. Mereka juga memiliki ikatan kesukuan yang kuat atau disebut Ashobiyyah. Identitas dan loyalitas utama masyarakat terikat pada suku masing-masing, sering kali menimbulkan konflik antarsuku.
Perilaku amoral seperti berjudi, minum khamr, dan perzinaan sangat umum terjadi. Praktik riba dan eksploitasi terhadap kaum lemah, seperti budak, sangat merajalela.
Sebuah cerita yang termasyhur adalah tentang perlakuan bangsa Arab zaman Jahiliyah terhadap perempuan. Perempuan sering dipandang rendah dan tidak memiliki hak. Bahkan, praktik mengubur bayi perempuan hidup-hidup dilakukan oleh sebagian masyarakat karena dianggap aib.
Transformasi Zaman Jahiliyah ke Islam
Nabi Muhammad SAW diutus untuk membawa Islam sebagai cahaya petunjuk bagi masyarakat yang hidup dalam kebodohan spiritual. Ajaran Islam menggantikan kebiasaan buruk zaman jahiliyah dengan nilai-nilai tauhid, keadilan, kesetaraan, dan akhlak mulia.
Islam menghapuskan praktik-praktik seperti riba, pembunuhan bayi perempuan, dan perbudakan. Perempuan diberi hak yang setara, seperti hak atas warisan dan kehormatan dalam masyarakat.
Islam menghilangkan fanatisme kesukuan dan menggantikannya dengan persatuan atas dasar iman kepada Allah. Semua manusia dianggap setara, tanpa memandang suku atau status sosial.
Islam menekankan pentingnya ilmu pengetahuan, yang akhirnya membawa masyarakat Arab ke dalam masa kejayaan ilmu dan peradaban.
Zaman Jahiliyah dalam Al-Qur’an
Istilah “jahiliyah” disebutkan dalam beberapa ayat Al-Qur’an untuk menggambarkan kebodohan moral dan spiritual zaman itu, di antaranya:
“Apakah hukum jahiliyah yang mereka kehendaki, dan hukum siapakah yang lebih baik daripada hukum Allah bagi orang-orang yang yakin?” (QS. Al-Maidah: 50)
“Dan hendaklah kamu tetap di rumahmu dan janganlah kamu berhias dan bertingkah laku seperti orang-orang Jahiliyah yang dahulu…”
(QS. Al-Ahzab: 33)
Akan Datang Lagi Zaman Jahiliyah
Pada suatu kesempatan, salah seorang sahabat nabi bernama Hudzaifah pernah bertanya tentang apakah akan datang kembali zaman Jahiliyah (perilaku Jahiliyah) setelah kedatangan Islam. Rasulullah menjawab bahwa zaman kebodohan disebut juga zaman Jahiliyah itu akan datang kembali. Hal ini menunjukkan bahwa bahaya perilaku Jahiliyah masih dapat terjadi di masa yang akan datang.
Menurut Prof. Suyuthi Pulungan dalam bukunya berjudul Sejarah Peradaban Islam, masyarakat Arab Jahiliyah bisa diartikan sebagai masyarakat yang tidak harmonis. Ketidakharmonisan ini berdampak luas pada perbuatan negatif yang muncul dan membuat mereka hidup dalam kesesatan dan kezaliman.
Baca juga: Sekte dalam Agama Islam, dan Bagaimana Langkah Benar dalam Menghadapinya
Mereka bangsa yang hidup di zaman kebodohan disebut juga zaman Jahiliyah pun dikatakan tidak tertarik pada agama yang diajarkan oleh Nabi dan Rasul terdahulu, sehingga kezaliman dan kesesatan semakin merajalela.
Muhammad Hendra juga menyebut bahwa pada zaman Jahiliyah, perang dan kekerasan merupakan bagian dari kehidupan sehari-hari mereka. Hal ini menunjukkan bahwa kebodohan dan kesesatan pada zaman kebodohan disebut juga zaman Jahiliyah sangat merugikan masyarakat Arab dan menjadikan mereka tidak manusiawi.
Meskipun bangsa Arab pada masa Jahiliyah memiliki sistem politik, pengetahuan, pemerintahan, dan kebudayaan yang baik, namun perilaku mereka yang tidak manusiawi membuat mereka hidup dalam kesesatan dan kezaliman.
Dalam bukunya berjudul Cahaya Abadi Muhammad SAW Kebanggaan Umat Manusia, cendekiawan Muslim Turki Muhammad Fethullah Gulen menjelaskan tentang kondisi pada zaman Jahiliyah. Saat itu, kelahiran seorang anak perempuan dianggap sebagai aib yang memalukan bagi keluarga.
Setiap kali seorang ayah mendapat kabar tentang kelahiran bayi perempuan, wajahnya akan langsung menjadi merah padam dan memberengut dengan marah yang tak terkira.
Aib yang ditimbulkan dari kelahiran bayi perempuan sangat besar sehingga ada beberapa ayah yang memilih untuk membunuh anak perempuannya atau bahkan bunuh diri daripada harus memikul aib tersebut. Namun, ada juga ayah yang memilih untuk membiarkan anak perempuannya hidup, namun harus menerima stigma buruk yang melekat pada dirinya dan keluarganya.
Kesimpulan
Zaman Jahiliyah adalah masa penuh kebodohan spiritual dan moral, tetapi juga merupakan bagian penting dalam sejarah Islam. Perubahan besar yang dibawa oleh Islam menjadi bukti transformasi masyarakat Arab dari masa kegelapan menuju peradaban yang berlandaskan tauhid dan akhlak mulia.
Konsultasikan rencana umroh dan haji Anda bersama kami, Rawda Travel Umroh Bandung. Rawda Travel merupakan biro perjalanan Umroh yang ada di Bandung. Dapatkan Promo Umroh Bandung bersama Rawda Travel yang sudah berpengalaman melayani keberangkatan ke Tanah Suci. Kami juga menawarkan Umroh plus Turki Bandung. Percayakan perjalanan Anda kepada kami demi kekhusyukan umroh dan haji Anda.
Baca Juga:
- Berikut 15+ Nama-Nama Berhala Yang Disembah Pada Masa Jahiliyah
- Peristiwa Karbala: Titik Awal Perpecahan Islam Sunni dan Syiah
- Mengapa Karbala menjadi kota suci bagi Syiah?
- Kisah Hasan dan Husein Cucu Kesayangan dari Nabi Muhammad SAW
- Mengenal Jannatul Baqi
- Letter from Hajj, Surat dari Malcolm X Ketika Sedang Berhaji untuk Dunia
- Biografi Singkat Syekh Junaid Al-Batawi, Imam Besar Masjidil Haram dari Betawi
- Biografi Syekh Ahmad Khatib Al-Minangkabawi, Ulama Besar di Mekkah Asal Minangkabau
- Mengenal Wadi al Aqeeq dan Sejarahnya
Baca Juga:
- Sejarah Ibadah Haji dan Umroh
- 10 Kriteria Aliran Islam yang Sesat Menurut Ulama,…
- 32 Doa Untuk Orang Umroh Mabrur yang Dapat Dipanjatkan
- Berikut 15+ Nama-Nama Berhala Yang Disembah Pada…
- Hikmah Haji dan Umroh
- 7 Tips Menghadapi kerumunan Saat sedang Tawaf di…
- Mengenal Jannatul Baqi
- 5 Alasan Larangan Penggambaran Nabi Muhammad SAW
- Oleh-oleh Haji dan Umrah
- 16 Tempat bersejarah di Mekkah dan Madinah