Menu makanan yang biasa dikonsumsi oleh jamaah haji di Makkah sangat bervariasi dan mencerminkan keanekaragaman budaya dari para jamaah yang datang dari seluruh dunia.
Biasanya, makanan yang disajikan cenderung sederhana, bergizi, dan sesuai dengan kebutuhan fisik selama pelaksanaan ibadah haji yang membutuhkan energi ekstra. Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi memastikan jemaah haji Indonesia mendapat makanan tiga kali sehari, mulai pagi, siang dan malam, selama di Tanah Suci.
Mengutip dari Dirjen Haji Kementerian Agama Republik Indonesia, tahun ini lebih dari 70 ton bumbu didatangkan dari Indonesia untuk memenuhi total kebutuhan pasokan makanan jamaah Indonesia sebesar 200 ton. Untuk pemenuhan kebutuhan itu, pemerintah melibatkan UMKM. Setidaknya ada delapan jenis bumbu yang didatangkan dari Indonesia, yaitu bumbu rendang, gulai, nasi kuning, nasi uduk, semur, sambel goreng, bumbu merah, dan bumbu dasar kuning.
Selain bumbu masak, juru masak juga juga didatangkan dari Indonesia. Menu makanan yang diberikan kepada jemaah bervariasi setiap harinya, dengan menu cita rasa Nusantara. PPIH Arab Saudi memastikan menu untuk jemaah haji telah mempertimbangkan aspek kecukupan nutrisi, seperti karbohidrat, protein, vitamin, dan lainnya.
Berikut adalah beberapa jenis makanan yang umum dikonsumsi oleh jamaah haji di Makkah:
1. Nasi dan Lauk Pauk
Nasi adalah makanan pokok yang paling umum disajikan, terutama bagi jamaah asal Asia Tenggara seperti Indonesia, Malaysia, dan Brunei. Nasi biasanya disajikan dengan lauk pauk seperti Ayam panggang atau ayam goreng, Daging kambing atau sapi yang dimasak dalam berbagai gaya, seperti kari atau semur, Sayur-sayuran tumis atau berkuah seperti sayur bayam, kacang panjang, atau kubis. Jamaah dari negara lain seperti Arab atau Afrika juga mengonsumsi nasi, namun biasanya disajikan dengan bumbu khas Timur Tengah.
2. Makanan Timur Tengah
Makanan khas Timur Tengah juga menjadi bagian dari hidangan sehari-hari jamaah di Makkah, seperti nasi Mandhi, nasi Khabsah dan Nasi Biryani. Ketiganya adalah olahan dari beras basmati basmati khas Timur Tengah. Ketiganya terkenal sebagai sajian khas Timur Tengah, namun tak banyak orang tahu perbedaannya. Beberapa perbedaannya adalah sebagai berikut:
1. Nasi Mandi
Hidangan nasi jenis ini memiliki warna kuning dan putih. Warna itu berasal dari rempah kuning yang dimasak dengan cara tanur. Banyak disebut juga sebagai butter rice, warnanya kuning tapi dominan, masih dominan putih. Warna kuning yang dihasilkan berasal dari rempah apron, rempah asal Timur Tengah.
Rasa nasi ini dominan gurih, selain karena rempah apron tersebut juga karena proses memasak dengan teknik tanur. Tenik itu membuat kambing oven yang digantung di atas nasi menetes bumbunya ke nasi, yang sedang dimasak di atas bara. Kambing yang digunakan menjadi lauk khusus nasi mandi ini diproses dengan cara di-oven, dan ditanur.
2. Nasi kabsah
Nasi ini memiliki warna kecoklatan, seperti nasi goreng yang menggunakan kecap. Nasi ini salah satu bumbunya menggunakan tomat dan sedikit cabai, sehingga citarasanya asam gurih, tetapi tidak pedas. Hidangan nasi ini dipadukan dengan lauk kambing atau ayam yang dimasak dengan cara direbus, dengan bumbu tomat dan rempah Timur Tengah, dan ditiriskan. Daging kambingnya juga direbus dalam bumbu tomat itu, sebelum dihidangkan ditiriskan agar kering dan tanp.
3. Nasi biryani
Hidangan nasi yang ketiga ini, nasi biryani identik den rempah pedas dan hangat. Teknik memasaknya dengan cara di aron sama dengan nasi kabsah, tetapi menggunakan alat khusus untuk menyimpan bumbu tertentu. Tekniknya sama dengan kabsah sama-sama seperti diaron, tapi ada alat macam baskom di tengahnya untuk mengisi rempah yang bisa menyerap rasa dan setelahnya akan dibuang. Meski identik dengan pedas, rasa pedas biryani tetaplah berbeda dengan pedas di Indonesia. Jenis hidangan nasi ini memang yang paling banyak digemari masyarakat Indonesia, diantara nasi lainnya.
3. Roti dan Makanan Berbasis Gandum
Roti merupakan makanan penting dalam menu sehari-hari di Arab Saudi. Beberapa jenis roti yang umum adalah Roti Khobz, Sambosa dan Mutabbaq. Roti Khobz adalah sejenis roti dengan bentuk pipih yang biasanya disajikan dengan berbagai lauk seperti daging atau kari; Sambosa adalah gorengan berisi daging cincang atau sayuran, mirip dengan samosa di Asia Selatan, sedangkan Mutabbaq adalah sejenis martabak yang berisi daging atau sayuran dan dipanggang hingga garing.
Baca juga: Oleh-oleh Haji dan Umrah
4. Makanan Olahan dari Kurma
Kurma adalah buah yang sangat populer dan sering dikonsumsi selama ibadah haji, terutama saat berbuka puasa atau sebagai camilan. Kurma menjadi sumber energi instan dan banyak disukai karena kaya akan serat dan gula alami. Selain kurma segar, ada juga produk olahan dari kurma seperti kurma isi kacang almond atau kenari dan manisan kurma yang dipadu dengan coklat atau kismis.
5. Sayuran dan Salad
Makanan kaya serat seperti sayuran dan salad juga umum disajikan untuk menjaga keseimbangan gizi. Sayuran segar seperti mentimun, tomat, selada, dan wortel biasanya disajikan sebagai pendamping makanan utama. Beberapa hidangan yang sering ditemui adalah Hummus, yaitu pasta kacang arab yang disajikan dengan roti dan Tabbouleh; yaitu salad yang terbuat dari peterseli, tomat, dan bulgur, dengan tambahan minyak zaitun dan lemon.
6. Makanan Instan
Bagi jamaah yang menginginkan makanan cepat saji, tersedia juga makanan instan seperti mie, bubur instan, dan berbagai jenis sup siap saji. Ini biasanya menjadi pilihan praktis, terutama di penginapan.
7. Camilan dan Buah-Buahan
Camilan ringan dan buah-buahan juga merupakan bagian penting dari diet jamaah. Camilan tersebut antara lain Kue-kue kering seperti biskuit dan kue manis khas Arab dan buah-buahan segar seperti pisang, jeruk, apel, anggur, dan melon yang sering dibagikan di hotel atau pos manasik. Buah-buahan sangat penting untuk menjaga hidrasi dan memberikan vitamin yang dibutuhkan tubuh.
Baca Juga: Manfaat Susu Unta: Susu Unta Segar di Peternakan Hudaibiyah, Mekkah
8. Minuman
Dalam kondisi cuaca yang sangat panas di Makkah, asupan cairan sangat penting. Minuman yang biasanya dikonsumsi adalah Air zamzam yang banyak tersedia di Masjidil Haram, air putih dan jus buah. Tak lupa biasanya juga disajikan teh atau kopi Arab (qahwa) yang sering disajikan dengan kurma dan memiliki rasa yang khas dari rempah seperti kapulaga.
9. Makanan Khas Negara Asal
Untuk memfasilitasi jamaah dari berbagai negara, banyak katering yang menyajikan makanan khas negara asal jamaah. Misalnya, jamaah asal Indonesia dapat menikmati makanan seperti nasi goreng, rendang, pecel, soto, rawon dan masakan Indonesia lainnya. Hotel dan katering sering menyajikan menu yang sesuai dengan preferensi jamaah, sehingga mereka dapat merasa nyaman dengan makanan yang tidak jauh berbeda dari makanan di tanah air.
10. Makanan Vegetarian
Bagi jamaah yang vegetarian atau ingin makan lebih ringan, tersedia juga berbagai hidangan berbasis sayuran dan kacang-kacangan seperti Foul medames; Hidangan kacang fava yang dimasak dengan bumbu dan minyak zaitun dan Falafel, yaitu Bola kecil dari kacang buncis atau kacang fava yang digoreng dan disajikan dengan roti atau salad.
Kesimpulan
Makanan yang disediakan untuk jamaah haji di Makkah biasanya disesuaikan dengan kebutuhan energi dan nutrisi yang seimbang selama ibadah. Menu yang beragam, mulai dari makanan khas Timur Tengah hingga makanan internasional, membantu para jamaah dari berbagai negara merasa nyaman dan tetap sehat selama melaksanakan ibadah yang penuh tantangan fisik.
Demikian informasi tentang beberapa jenis makanan yang biasanya disajikan untuk Jamaah Haji asal Indonesia di Tanah Suci. Semoga informasi ini bermanfaat untuk Anda sekalian.
Bagi Sahabat yang hendak melakukan ibadah haji maupun umrah dapat memilih biro travel yang sudah memiliki track record terpercaya. Rawda Umroh Bandung telah berpengalaman dan memiliki izin beroperasional sebagai penyedia jasa umroh. Salah satu paket umroh terbaik dari Rawda ialah Umroh Plus Turki Bandung. Sebagai penyedia jasa umrah terpercaya, Rawda menawarkan memiliki banyak pilihan paket umrah dan promo umroh Bandung yang dapat Anda sesuaikan dengan budget yang Anda miliki. Sahabat dapat cek beragam paket pilihan di link berikut ini.
Ingin perjalanan ibadah ke Tanah Suci lebih nyaman dan berkesan? Rawda Umroh Bandung jawabannya.
Baca Juga:
- Sejarah Kota Riyadh, Ibukota dari Kerajaan Arab Saudi
- Mengapa Aceh Disebut Sebagai Kota Serambi Mekah: Sejarah Dibaliknya
- Kiswah Ka’bah: Sejarah dan Perkembangannya Seiring Waktu
- Mengenal Masjid Qiblatain dan Sejarah Perubahan Arah Kiblat Umat Islam
- Mengenal Masjid Quba Dan Sejarahnya
- 16 Tempat bersejarah di Mekkah dan Madinah
- Tempat Bersejarah di Mekkah
- Sejarah Jabal Rahmah
- Sejarah Ibadah Haji dan Umroh
Baca Juga:
- 7 Seluk Beluk Perbedaan Haji dan Umroh
- Hikmah Haji dan Umroh
- Sejarah Ibadah Haji dan Umroh
- Hikmah Pelaksanaan Ibadah Haji dan Umroh
- 32 Doa Untuk Orang Umroh Mabrur yang Dapat Dipanjatkan
- Pentingnya Mencari Biro Umroh Terpercaya dan Terlisensi
- Merencanakan Umroh Keluarga: Tips dan Saran
- Mengenali Etika dan Adab Saat Berinteraksi dengan…
- 10 Tips Agar Para Jemaah Tidak Gampang Tersesat…
- 16 Tempat bersejarah di Mekkah dan Madinah