Apakah sobat Rawda Travel tahu bahwa Ka’bah memiliki kunci dan terdapat penjaga dari kunci Ka’bah? Simak informasinya tentang Penjaga kunci Ka’bah dari Rawda Travel.
Seperti halnya rumah, Ka’bah juga memiliki pintu dan kunci. Akses masuk ke dalam Ka’bah tidak diberikan kepada semua orang. Hanya orang-orang tertentu yang mendapatkan izin khusus dari pihak Raja Arab Saudi yang diizinkan masuk ke dalamnya. Ka’bah memiliki juru kunci yang bertugas untuk mengatur dan menjaga akses masuk agar tidak sembarang orang dapat masuk ke dalamnya.
Penjaga Kunci Ka’bah Sebelum Islam Datang
Sejak zaman sebelum Islam, kunci Ka’bah dipegang oleh Qusai bin Kilab bin Murah. Dialah yang bertanggung jawab dan merawat Ka’bah. Qusai merupakan keturunan dari Nabi Ismail dan juga merupakan kakek buyut dari Nabi Muhammad SAW.
Seorang Qusai memiliki tiga putra, yaitu Abd Al-Dar, Abd Al-Manaf, dan Abd Al-Uzza. Di antara ketiga putranya, Abd Al-Manaf adalah yang paling dihormati dan dihargai oleh suku-suku lain karena ketegasan dan kebijaksanaannya.
Oleh sebab itu, kepemimpinan Ka’bah diberikan oleh Qusai kepada Abd Al-Manaf. Namun, untuk menghormati Abd Al-Dar, Qusai menyerahkan tanggung jawab menjaga dan mengamankan Ka’bah kepadanya.
Setelah menerima tugas tersebut dari ayahnya, secara turun-temurun, Abd Al-Dar terus memegang peran menjaga dan mengurus Ka’bah. Sampai pada zaman Nabi Muhammad SAW, kunci tersebut diserahkan kepada Utsman bin Talhah.
Baca Juga: Tempat Bersejarah di Mekkah
Penaklukan Mekkah: Utsman Bin Talhah Penjaga Kunci Ka’bah
Pada saat penaklukan Mekah atau Fathu Makkah, Nabi Muhammad SAW berencana untuk masuk ke dalam Ka’bah setelah melakukan thawaf dan mencium Hajar Aswad. Namun, kunci Ka’bah saat itu dipegang oleh Utsman bin Talhah.
Oleh karena itu, Nabi Muhammad SAW memerintahkan Ali bin Abi Thalib untuk mengambil kunci dari Utsman bin Talhah. Namun, Utsman tidak menyadari bahwa perintah tersebut berasal dari Nabi Muhammad SAW, sehingga ia menolak memberikan kunci tersebut. Ali bin Abi Thalib akhirnya mengambil kunci secara paksa dari tangan Utsman.
Baca Juga: Kisah Fathu Makkah
Abbas Bin Abdul Muthalib Menawarkan Menjagi Penjaga Kunci Ka’bah
Paman Rasulullah yaitu Abbas bin Abdul Muthalib, yang saat itu berada bersama Nabi Muhammad SAW, mengusulkan agar kunci Ka’bah dijaga oleh keluarganya. Abbas bin Abdul Muthalib menawarkan diri untuk menjaga kunci Ka’bah, namun permintaannya tidak dikabulkan oleh Rasulullah SAW.
Namun, melalui wahyu dari malaikat Jibril, Nabi Muhammad SAW menerima perintah dari Allah melalui Surah An-Nisa Ayat 58. Setelah menerima wahyu tersebut, Nabi Muhammad kemudian memerintahkan Ali bin Abi Thalib untuk mengembalikan kunci kepada Utsman dan meminta maaf karena merebutnya secara paksa.
Ketika itu, Utsman sangat terkejut karena baru menyadari bahwa Ali mengembalikan kunci itu atas perintah Rasulullah SAW. Jika sebelumnya ia mengetahui bahwa kunci itu diminta oleh Rasulullah, pasti ia tidak akan menolak memberikannya. Akhirnya, kunci Ka’bah kembali ke tangan Utsman bin Thalhah.
Sebelum meninggal, Utsman mewariskan kunci Ka’bah kepada saudaranya, yaitu Syaibah. Dan seterusnya, kunci Ka’bah diwariskan secara turun-temurun pada keturunan Bani Syaibah hingga saat ini.
Baca Juga: Mengenal Hajar Aswad
Bani Syaibah Sebagai Penjaga Kunci Ka’bah
Hingga kini, kunci Ka’bah tetap dipegang oleh keturunan Bani Syaibah. Bani Syaibah bertanggung jawab atas tugas menjaga Ka’bah, termasuk membuka, menutup, membersihkan, mencuci, dan merawat kelongsongnya.
Saat ini, kunci Ka’bah dijaga oleh Syekh Saleh bin Zaid Al-Abidin Al-Syaibi. Kunci Ka’bah disimpan dalam tas khusus yang terbuat dari sutra berwarna hijau dan emas. Kunci itu sendiri terbuat dari nikel dan memiliki panjang 35 cm, dengan lapisan emas 18 karat.
Syekh Saleh Al-Syaibi menjelaskan bahwa kunci Ka’bah tidak mengalami perubahan seiring berjalannya waktu. Jika ada perubahan pada penampilan kunci, hal itu mungkin disebabkan oleh kerusakan saat membuka pintu Ka’bah, sehingga kunci harus diperbaiki.
Namun, selain dari kunci Ka’bah yang dijaga oleh Syekh Saleh Al-Syaibi, terdapat 48 kunci Ka’bah lainnya yang berasal dari masa Kesultanan Turki Utsmani, saat ini disimpan di museum di Turki. Ada juga dua replika kunci Ka’bah yang terbuat dari emas murni, yang disimpan di Arab Saudi.
Sekian informasi dari Rawda travel tentang penjaga kunci Ka’bah. Semoga informasi yang diberikan dapat menambah wawasan bagi para pembaca.
Rawda travel merupakan penyedia jasa keberangkatan umroh Bandung yang telah berhasil memberangkatkan jamaah ke Tanah Suci. Biro travel ini memiliki pengalaman dalam keberangkatan umroh. Dapatkan harga penawaran promo terbaik dari umroh Bandung Rawda travel yang berlokasikan di Bandung.
Baca Juga:
- Sejarah Ibadah Haji dan Umroh
- 32 Doa Untuk Orang Umroh Mabrur yang Dapat Dipanjatkan
- 7 Tips Menghadapi kerumunan Saat sedang Tawaf di…
- Mengapa Ka'bah penting bagi umat Islam?
- Hikmah Haji dan Umroh
- Merencanakan Umroh Keluarga: Tips dan Saran
- Hikmah Pelaksanaan Ibadah Haji dan Umroh
- Mengenal Jannatul Baqi
- Pentingnya Mencari Biro Umroh Terpercaya dan Terlisensi
- 7 Seluk Beluk Perbedaan Haji dan Umroh