Kisah Fathu Makkah

kisah fathu Makkah

Apakah Anda mengenal sejarah Fathu Makkah? Simak informasi dari Rawda travel mengenai kisah Fathu Makkah.

Mengenal Fathu Makkah

Fathu Makkah merupakan penaklukkan Makkah yang dilakukan oleh Rasulullah serta pasukan kaum muslim pada hari Jumat tanggal 20 dan 21 Ramadhan di tahun ke-8 Hijriah.

Dalam sejarah Islam, peristiwa Fathu Makkah merupakan momen penting karena menjadi titik balik dalam perjuangan umat Islam yang selalu dihadapkan pada ancaman. Tidak ada rekonsiliasi yang sebesar dan secepat peristiwa Fathu Makkah dalam sejarah dunia. Nabi Muhammad SAW, bersama 10.000 pasukan, memasuki Kota Makkah dengan memberikan jaminan keselamatan jiwa bagi penduduknya.

Peristiwa Fathu Makkah terjadi pada tahun 8 H, delapan tahun setelah Nabi Muhammad SAW dan Abu Bakar RA meninggalkan Kota Makkah secara sembunyi dan singgah selama tiga hari di gua Hira untuk menghindari kejaran kaumnya. Mereka bergerak menuju Kota Madinah menempuh padang pasir yang luas pada malam hari dan menghentikan perjalanan pada siang hari untuk menghindari pengejaran.

kisah fathu Makkah

Kisah Fathu Makkah

Nabi Muhammad SAW menaklukkan Kota Makkah dengan memberikan jaminan keselamatan jiwa dan harta bagi penduduknya. Jaminan tersebut termasuk keselamatan bagi tokoh-tokoh terpandang seperti Abu Sufyan, penduduk kota yang ditaklukkan, yang menunjukkan sikap rekonsiliasi yang luar biasa.

Sebelumnya, orang-orang mengira Nabi Muhammad SAW akan membalas dendam kepada pemuka bangsa Quraisy. Namun, Nabi Muhammad SAW menepis dugaan tersebut dengan menjelaskan bahwa kedatangannya adalah sebagai hamba dan utusan Allah. Saat kaum Anshar datang dan melakukan tawaf pada Nabi Muhammad SAW, rasa khawatir Abu Sufyan mulai merayap.

Abu Sufyan bertemu dengan Nabi Muhammad SAW dan mengutarakan kekhawatirannya. Namun, Nabi Muhammad SAW menjelaskan bahwa hari itu adalah hari kasih sayang dan bahwa Allah telah memuliakan bangsa Quraisy. Dengan rendah hati, Nabi Muhammad SAW menyatakan bahwa siapa saja yang masuk ke rumah Abu Sufyan akan dijamin aman, serta siapa saja yang meletakkan senjatanya atau menutup pintu rumahnya juga akan dijamin aman.

Nabi Muhammad SAW berjalan rendah hati di Makkah tanpa menunjukkan keangkuhan atas kemenangannya. Ketika orang-orang Makkah berkumpul di masjid, Nabi Muhammad SAW menanyakan apa yang akan dilakukannya terhadap mereka. Mereka menjawab dengan kebaikan, dan Nabi Muhammad SAW memberikan jaminan kebebasan dan keselamatan bagi semua penduduk Makkah.

Peristiwa Fathu Makkah menandai momen rekonsiliasi yang tak tertandingi dalam sejarah bangsa-bangsa di seluruh dunia. Sikap rekonsiliasi ini hadir bukan karena Makkah adalah kampung halaman Nabi Muhammad SAW atau karena kaum Quraisy adalah keluarga besar Nabi, melainkan karena risalah kenabiannya yang mengajarkan kasih sayang dan pengampunan.

Baca juga: Umrah Tanpa Mahram

Awal Kisah Peristiwa Fathu Makkah

Kisah Fathu Makkah diawali dengan pelanggaran Perjanjian Hudaibiyah yang berisi ketentuan bahwa jika ada penyerangan dari salah satu pihak, maka penyerangan harus dilakukan oleh semua pihak secara bersamaan.

Peristiwa tersebut dimulai ketika bani Khuza’ah, yang merupakan pihak Rasulullah SAW, diserang oleh bani Bakar yang bersekutu dengan Quraisy. Setelah mendengar kabar ini, Rasulullah SAW yang berada di Madinah segera bergegas ke Makkah bersama pasukannya.

Rasulullah SAW dan pasukannya dibagi menjadi beberapa kelompok sebagai strategi untuk mempermudah penyerangan dan mengecoh kaum Quraisy. Khalid bin Walid, panglima Islam, ditunjuk untuk memimpin sepuluh ribu pasukan dengan senjata lengkap.

Disebabkan situasi yang memaksa, pasukan muslim berkemah di atas bukit-bukit di Kota Makkah dan membuat pagar betis sebagai benteng pertahanan jika pasukan kaum Quraisy menyerang. Selain itu, mereka mengepung Kota Makkah dari empat penjuru mata angin.

Akhirnya, pertempuran pun terjadi dan dimenangkan oleh pasukan muslim. Khalid dan pasukannya berhasil merebut senjata-senjata milik pasukan Quraisy dan menyerang mereka. Meskipun pasukan Quraisy melakukan beberapa kali perlawanan, akhirnya mereka menyerah.

Kemenangan Rasulullah SAW dan Kaum Muslimin

Kisah Fathu Makkah berakhir bahwa Rasulullah SAW dan kaum muslimin memenangkan pertempuran melawan kaum kafir Quraisy. Selanjutnya Rasulullah memberlakukan ketentuan dan kebijakan bagi masyarakat kota Makkah, antara lain:
1. Rasulullah SAW memperoleh pendapatan dari hasil kebun di tanah Khaibar, setengah dari tanah Fadak, dan dari Wadil Qura. Namun, beliau hanya mendapatkan setengah dari hasil pertanian di tanah Fadak.

2. Segala hasil rampasan perang harus diserahkan kepada kaum muslim. Selain itu, harta peninggalan kaum muslim saat hijrah akan dikembalikan kepada mereka karena Kota Makkah sekarang berada di bawah kendali kaum muslim.

Baca Juga: Kisah Raja Abrahah

Hikmah Kisah Fathu Makkah

Kisah Fathu Makkah memberikan hikmah yaitu kaum Quraisy berbondong-bondong masuk islam. Peristiwa Fathu Makkah pun diabadikan dalam Al-Qur’an surah Al Fath ayat 1 yang berbunyi:

إِنَّا فَتَحْنَا لَكَ فَتْحًا مُّبِينًا

Innā fataḥnā laka fat-ḥam mubīnā

Artinya: “Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu kemenangan yang nyata.”

Setelah kisah Fathu Makkah, umat Islam kembali menguasai Mekkah sehingga Kota Makkah menjadi kota suci dan tidak ada lagi berhala. Kemenangan umat Islam merupakan salah satu pertolongan dari Allah SWT.

Seorang muslim yang beriman dan bertakwa seharusnya selalu memohon pertolongan kepada Allah SWT. Hal ini karena Allah SWT adalah satu-satunya tempat bagi manusia untuk mencari perlindungan dan bantuan. Tanpa pertolongan dari Allah SWT, manusia tidak akan mampu melakukan apapun.

Baca Juga: Sejarah Air Zam Zam

Sekian informasi dari Rawda travel tentang kisah Fathu Makkah. Semoga informasi yang diberikan penulis dapat bermanfaat bagi para pembaca.

Rawda travel merupakan penyedia jasa keberangkatan umroh Bandung yang memiliki pengalaman mengantarkan jamaah untuk menuju tanah suci. Dapatkan penawaran harga promo umroh terbaik dari Rawda travel di Kota Bandung.

You cannot copy content of this page