Sejarah Air Zam Zam

air zam zam

Apakah Anda mengenal Air Zam Zam yang berada di tanah suci menjadi penawar untuk segala penyakit? Simak informasinya mengenai sejarah air Zam Zam dari Rawda Travel.

Mengenal Air Zam Zam

Air Zamzam adalah air yang terbaik di dunia, diambil dari sumur yang digali oleh tumit kecil Ismail ketika ia masih bayi. Zamzam mengandung berbagai nutrisi lengkap dan dianggap sebagai penawar untuk berbagai penyakit.

Nama “Zamzam” juga memiliki arti alam atau nama yang berdiri sendiri, tidak berasal dari kata lain. Selain itu, Zamzam juga disebut dengan sejumlah julukan yang memiliki makna berharga, kebaikan, galian Jibril, obat penyakit, minuman bagi orang-orang baik, yang tersembunyi, makanan, dan yang baik.

Menurut Riwayat Ibnu Abbas RA. Rasulullah bersabda bahwa sebaik-baiknya air di muka bumi ini ialah air Zam Zam. Padanya terdapat makanan yang menyegarkan dan penawarn bagi segala penyakit.

Air Zam Zam terletak 38 Hasta dari Ka’bah dan disebut sebagai air surga. Air yang sangat banyak dan berlimpah tidak habis walaupun diambil dan diminum oleh miliaran umat Islam dari seluruh dunia.

air zam zam

Sejarah Air Zam Zam

Kisah sejarah air Zam Zam dimulai ketika Nabi Ismail, putra Nabi Ibrahim, merasa haus dan menangis di gurun bersama ibunya yaitu Siti Hajar. Siti Hajar berlari antara Bukit Shofa dan Marwah yang tandus demi mendapatkan air bagi anaknya Ismail.

Air zam-zam pertama kali muncul sekitar tahun 1910 SM, saat Nabi Ismail berada di Mekah. Sumur air zam-zam sudah ada selama lebih dari 40 abad dan hingga saat ini airnya tidak pernah habis. Hal ini merupakan kuasa dari Allah SWT.

Siti Hajar saat berada di gurun pasir berusaha mencari air dengan berlari-lari kecil dari Bukit Shofa ke Bukit Marwah sembari memohon kepada Allah. Setelah melakukan 7 kali lari pulang pergi terjadi keajaiban dari kehendak Allah SWT yaitu air memancar diantara kedua kaki Nabi Ismail, putranya.

Beberapa tahun setelah air zam-zam muncul, Nabi Ibrahim datang ke lokasi mata air dan bersujud kepada Allah SWT sebagai tanda syukur. Nabi Ibrahim kemudian membangun kembali Baitullah bersama anaknya yaitu Nabi Ismail, dan menjadikan tempat itu sebagai tempat ibadah kepada Allah SWT.

Sumur air Zam Zam tersebut berada di wilayah yang sekarang menjadi Masjidil Haram, tepatnya di sebelah tenggara Ka’bah.

Topografi Sumur Zam Zam

Sumur air Zam Zam memiliki kedalaman sekitar 30,5 meter. Hingga kedalaman 13,5 meter teratas, sumur ini menembus lapisan alluvium Wadi Ibrahim, yang merupakan lapisan berpori berisi batupasir hasil transpor dari tempat lain. Di bawah lapisan alluvial Wadi Ibrahim terdapat lapisan yang sangat lulus air (permeable) selama 0,5 meter.

Lapisan yang sangat lulus air tersebut merupakan tempat utama keluarnya air dari sumur Zamzam. Pada tahun 1971, seorang ahli hidrologi dari Pakistan bernama Thoriq Husain dan Moin Udin Ahmed melakukan penelitian yang mendalam terhadap air Zamzam ini setelah adanya pernyataan dari seorang dokter di Mesir yang menyatakan bahwa air Zamzam tercemar oleh air limbah dan berbahaya untuk dikonsumsi.

Thoriq Husain juga meragukan spekulasi tentang adanya rekahan panjang yang menghubungkan Laut Merah dengan sumur Zamzam, mengingat Makkah berjarak 75 km dari pinggir pantai. Hasil penelitian dari dua orang ahli ini mendorong pemerintah Saudi Arabia untuk memperhatikan sumber Zamzam dengan pendekatan yang lebih modern.

Saat ini, menurutnya, banyak gedung-gedung baru yang dibangun di sekitar Masjidil Haram, juga banyak terowongan yang dibangun di sekitar Makkah. Oleh karena itu, pembangunan di wilayah tersebut harus dikendalikan dengan ketat agar tidak mempengaruhi kondisi hidrogeologi setempat.

Sumber mata air Zamzam juga dipercaya memiliki peran dalam melindungi bumi sekitar Makkah dari amblasnya permukaan tanah karena getaran yang kuat.

Baca Juga: Hotel Dekat Masjidil Haram

Letak Sumur Air Zam Zam

Sumur zamzam terletak kurang lebih 11 meter dari Ka’bah dan memiliki kedalaman 42 meter.

Menurut cerita yang sahih, sumur ini mampu menyedot air dengan kisaran 11-18,5 liter per detik.

Artinya, sumur zamzam dapat menghasilkan sekitar 660 liter air per menit atau sebanyak 39.600 liter per jam.

Dari mata air ini, terdapat celah ke arah Hajar Aswad dengan panjang 75 cm dan tinggi 30 cm, yang juga menghasilkan air dalam jumlah yang sangat banyak.

Dulu, di atas sumur zamzam terdapat sebuah bangunan, namun saat ini bangunan tersebut telah dibongkar untuk memperluas tempat tawaf. Sebagai gantinya, ruang minum air zamzam dipindahkan ke ruang bawah tanah, tepat di bawah tempat tawaf, dengan akses menggunakan 23 anak tangga.

Ruang tersebut kemudian dibagi menjadi dua, yaitu untuk laki-laki dan perempuan. Di sisi ruang laki-laki terdapat 220 keran air minum, sementara di ruang perempuan terdapat 130 keran air minum.

Baca Juga: 12 Tata Cara dan Bacaan Umroh yang Benar

Khasiat Air Zam Zam

Air Zam Zam dapat diminum dan memiliki sunnah untuk meminumnya sambil berdiri menghadap kiblat kemudian berdo’a sebagai berikut.

“Allahumma inni as-aluka i’lman naafi’an, wa rizqan waasi’an, wasyifaa-an min kulli daa-in.”

Artinya: Ya Allah sesungguhnya aku mohon kepada-Mu ilmu yang bermanfaat, rezeki yang luas dan kesembuhan dari tiap penyakit.

Air Zam Zam dipercaya memiliki kandungan seperti Flour alami yang dapat mencegah pertumbuhan bakteri, Kalsium dan garam magnesium sebesar 2000 mg per liter, Hidrogen dan alkali sebanyak 7,5-8 mg per liter sehingga tidak berbau dan berasa, Elemen neutron yang bisa membangkitkan energi, Ion positif seperti sodium, kalsium, potasium, dan magnesium dan Ion negatif seperti sulfur, bikarbonat, nitrat, fosfat, dan amoni.

Baca Juga: 14 Oleh-Oleh Umroh Kekinian

Sekian informasi dari Rawda Travel Bandung tentang air zam zam semoga informasi yang diberikan oleh penulis dapat bermanfaat bagi para pembaca.

Mengenal Rawda travel merupakan penyedia jasa keberangkatan umroh di Bandung. Dapatkan penawaran harga terbaik dengan pelayanan memuaskan selama perjalanan umroh bersama Rawda Travel.

You cannot copy content of this page