Pendahuluan
Kiswah Ka’bah adalah kain penutup Ka’bah yang terbuat dari sutra hitam dan dihiasi dengan sulaman ayat-ayat Al-Qur’an berlapis benang emas.
Kiswah memiliki makna spiritual yang mendalam bagi umat Islam dan melambangkan penghormatan terhadap Baitullah di Mekkah.Warna Kiswah Ka’bah yang berwarna hitam mengesankan kean
ggunan bagi mata yang melihatnya. Namun, apakah Kiswah Ka’bah selalu hitam warnanya?
Untuk menjawab pertanyaan tersebut, yuk simak tulisan di bawah ini
Keyword: Apakah Kiswah Ka’bah selalu hitam
Baca juga:
Baca juga:
Pembahasan
Fakta Menarik tentang Kiswah:
1. Bahan dan Proses Pembuatan
Kiswah dibuat dari kain sutra murni yang diwarnai hitam. Proses pembuatannya dilakukan di Kompleks Pabrik Kiswah di Mekah. Ayat-ayat Al-Qur’an yang terukir di atasnya disulam dengan benang emas dan perak oleh para pengrajin ahli.
Baca juga:
2. Ukuran dan Berat
Kiswah memiliki ukuran besar, sekitar 14 meter tinggi dan 47 meter panjang dengan total berat mencapai lebih dari 600 kilogram.
3. Penggantian Kiswah
Kiswah diganti setiap tahun pada tanggal 9 Dzulhijjah, ketika para jamaah haji sedang berada di Padang Arafah. Kiswah lama biasanya dipotong-potong dan diberikan kepada individu atau institusi tertentu sebagai cenderamata.
4. Sejarah Kiswah
Tradisi melapisi Ka’bah dengan kain sudah ada sejak zaman Nabi Ismail, tetapi kiswah modern seperti yang kita kenal sekarang dimulai pada masa Rasulullah SAW. Setelah itu, berbagai khalifah, raja, dan sultan dari berbagai dinasti ikut berkontribusi dalam memperindah kiswah.
Baca juga:
5. Biaya Pembuatan
Pembuatan Kiswah memerlukan biaya besar, yang biasanya dibiayai oleh pemerintah Arab Saudi. Ini menunjukkan dedikasi mereka dalam merawat rumah Allah SWT.
Apakah Kiswah Ka’bah Selalu Berwarna Hitam?
Tidak, Kiswah Ka’bah tidak selalu berwarna hitam. Warna hitam menjadi ciri khas Kiswah seperti yang kita kenal saat ini, tetapi pada masa lalu, Kiswah memiliki beragam warna sesuai dengan kebiasaan atau keputusan penguasa pada masanya.
Perubahan Warna Kiswah dalam Sejarah:
1. Zaman Pra-Islam
Sebelum Islam, penutup Ka’bah digunakan dari berbagai jenis kain dan warna, bergantung pada kemampuan para penjaga Ka’bah.
2. Masa Rasulullah SAW
Rasulullah SAW pernah menutupi Ka’bah dengan kain berwarna putih. Tradisi ini berlanjut pada masa para Khulafaur Rasyidin.
3. Dinasti Umayyah
Pada era ini, Kiswah pernah dibuat dari kain berwarna merah dan hijau.
4. Dinasti Abbasiyah
Pada masa Abbasiyah, warna Kiswah berubah beberapa kali antara putih, merah, dan hijau. Pada akhirnya, khalifah Al-Nasir memutuskan untuk menggunakan kain hitam sebagai standar Kiswah, dan tradisi ini bertahan hingga sekarang.
Mengapa Hitam?
Pemilihan warna hitam menjadi permanen karena dianggap memberikan kesan keagungan, kesederhanaan, dan kekhidmatan. Selain itu, sulaman ayat Al-Qur’an dengan benang emas terlihat lebih menonjol di atas kain hitam, menciptakan tampilan yang indah dan megah.
Kesimpulan
Kiswah bukan hanya simbol keagungan Ka’bah tetapi juga refleksi dari cinta dan pengabdian umat Islam terhadap Allah SWT.
Jadi, meskipun kini selalu hitam, sejarah Kiswah menunjukkan bahwa warnanya telah mengalami berbagai perubahan di masa lalu.
Konsultasikan rencana umroh dan haji Anda bersama kami, Rawda Travel Umroh Bandung. Rawda Travel merupakan biro perjalanan Umroh yang ada di Bandung. Dapatkan Promo Umroh Bandung bersama Rawda Travel yang sudah berpengalaman melayani keberangkatan ke Tanah Suci. Kami juga menawarkan Umroh plus Turki Bandung. Percayakan perjalanan Anda kepada kami demi kekhusyukan umroh dan haji Anda.
Baca Juga:
- Apa Itu Taqiyyah? Pengertian Serta Hukumnya Dalam Islam
- Kontroversi di balik Terbentuknya Nation of Islam (NOI) di Amerika
- Peristiwa Karbala: Titik Awal Perpecahan Islam Sunni dan Syiah
- Mengapa Karbala menjadi kota suci bagi Syiah?
- Kisah Hasan dan Husein Cucu Kesayangan dari Nabi Muhammad SAW
- Mengenal Jannatul Baqi
- Letter from Hajj, Surat dari Malcolm X Ketika Sedang Berhaji untuk Dunia
- Biografi Singkat Syekh Junaid Al-Batawi, Imam Besar Masjidil Haram dari Betawi
- Biografi Syekh Ahmad Khatib Al-Minangkabawi, Ulama Besar di Mekkah Asal Minangkabau
- Mengenal Wadi al Aqeeq dan Sejarahnya
Baca Juga:
- Sejarah Ibadah Haji dan Umroh
- 32 Doa Untuk Orang Umroh Mabrur yang Dapat Dipanjatkan
- Hikmah Haji dan Umroh
- 7 Tips Menghadapi kerumunan Saat sedang Tawaf di…
- Mengapa Ka'bah penting bagi umat Islam?
- Merencanakan Umroh Keluarga: Tips dan Saran
- Hikmah Pelaksanaan Ibadah Haji dan Umroh
- 30 Fakta Terkait Arab Saudi yang Jarang Diketahui
- 16 Tempat bersejarah di Mekkah dan Madinah
- Doa Haji dan Umroh Lengkap