Mengenal Mizab al-Rahman, Talang Air Berlapis Emas di Atas Ka’bah

Mengenal Mizab al-Rahman, Talang Air Berlapis Emas di Atas Ka'bah

Saat kita menatap Ka’bah, ada satu bagian kecil namun begitu mempesona, yaitu sebuah talang air yang menonjol di sisi atap Ka’bah. Talang itu dikenal dengan nama Mizab al-Rahman. Tidak hanya berfungsi sebagai saluran air, Mizab al-Rahman juga menyimpan nilai sejarah, spiritual, dan arsitektur yang sangat tinggi bagi umat Islam.

Apa Itu Mizab al-Rahman?

Mizab al-Rahman adalah talang air yang terletak di atas Ka’bah, tepat di arah Hijr Isma’il atau bagian barat daya bangunan Ka’bah. Talang ini berada sekitar 60 cm di bawah atap Ka’bah. Fungsinya sederhana namun penting, yakni menyalurkan air hujan atau air ketika Ka’bah dicuci, agar tidak merusak dinding bangunan suci ini.

Talang air ini tidak ada di masa Nabi Ibrahim AS, karena dulu atap Ka’bah masih terbuka. Mizab al-Rahman dibuat pertama kali oleh kaum Quraisy saat mereka membangun kembali Ka’bah sekaligus menambahkan atap padanya.

Tulisan dan Hiasan pada Mizab al-Rahman

Jika kita perhatikan, di bagian depan Mizab al-Rahman terdapat tulisan Bismillahi ar-Rahman ar-Rahim. Lalu di sisi kirinya tertulis kalimat dalam bahasa Arab yang artinya:
“Talang ini diperbaharui oleh pelayan dua Tanah Suci, Fahd bin Abdul Aziz Al-Sa’ud, Raja Saudi Arabia.”

Pada bagian atas Mizab al-Rahman juga terdapat paku-paku kecil yang dipasang khusus untuk menghalau burung agar tidak hinggap di atasnya. Panjang keseluruhan Mizab ini sekitar 2,53 meter, dengan bagian yang menempel di dinding Ka’bah sepanjang 58 cm. Panjang talangnya sendiri sekitar 1,95 meter, tingginya 23 cm, dan lebarnya 26 cm.

Struktur Mizab al-Rahman

Dari segi bahan, Mizab al-Rahman dibuat sangat kokoh. Bagian utamanya terbuat dari emas murni, kemudian dilapisi lagi dengan perak. Bentuk talang ini persegi panjang dengan liontin dari emas di bagian depannya, yang bisa digerakkan maju mundur. Liontin ini sering disebut Al-Burqa atau lidah Mizab.

Kedua sisi Mizab dilapisi kayu jati tebal 2 cm, dilapisi emas 99,9 persen, kemudian diperkuat tembaga setebal 4 mm agar tidak mudah berkarat. Setiap palang diperkuat lagi dengan pengikat khusus seberat 660 gram.

Di salah satu palangnya, terdapat rangkaian perak seberat 2,5 kg dengan panjang 190 cm. Secara keseluruhan, terdapat 90 ikatan atau sambungan yang menahan struktur Mizab agar tetap kuat meskipun hujan deras.

Sejarah Perkembangan Mizab al-Rahman

Dari catatan sejarah, Mizab al-Rahman telah beberapa kali diperbaiki dan diperbarui. Awalnya, Mizab ini dibuat dari kayu biasa dan besi oleh kaum Quraisy. Atap Ka’bah ketika itu juga terbuat dari pelepah kurma.

Seiring waktu, pembangunan Ka’bah terus disempurnakan. Pada tahun 1554, talang air Ka’bah ini dilapisi perak oleh Sultan Salman Qanuni. Setahun kemudian, putranya bernama Salem Sani mengganti Mizab dengan bahan emas.

Sekitar tahun 1586 dan 1594, Khalifah Waleed Bin Abdul Malik dari Dinasti Umayyah membangun ulang Mizab menggunakan emas murni. Lalu pada masa pemerintahan Abdul Majid I dari Dinasti Utsmani (1273 H/1856 M), Mizab kembali diperbaharui.

Versi modernnya, yang kini kita lihat, dibuat atas perintah Raja Fahd bin Abdul Aziz dari Arab Saudi, agar tahan lama dan makin kokoh.

Keistimewaan Spiritual Mizab al-Rahman

Banyak riwayat menyebutkan bahwa Nabi Muhammad SAW pernah berdoa di bawah Mizab al-Rahman. Itulah sebabnya umat Islam meyakini air yang menetes dari talang ini membawa keberkahan. Bahkan, banyak jamaah yang berusaha shalat atau berdoa di area bawah Mizab ketika melaksanakan umrah atau haji, karena mereka percaya bahwa Allah akan mengabulkan doa di tempat ini.

Mizab al-Rahman menjadi saksi sejarah panjang pembangunan Ka’bah dari masa Quraisy hingga era modern. Karena posisinya di atas Hijr Isma’il, tempat ini juga dipercaya sebagai salah satu lokasi yang mustajab untuk memanjatkan doa.

Elemen Artistik Mizab al-Rahman

Selain fungsi saluran air, Mizab al-Rahman juga mencerminkan keindahan arsitektur Islam. Detailnya yang penuh ukiran kaligrafi, bahan emas murni, dan desain elegan menambah kemuliaan Ka’bah sebagai rumah Allah.

Talang ini dilengkapi penopang bertakhtakan emas di bagian mulutnya, yang menambah nilai estetika dan fungsional. Konon, penopang ini dikirim dari Konstantinopel (Istanbul sekarang) sekitar tahun 981 H dan terbuat dari emas murni.

Perpaduan material berkualitas tinggi dengan desain Islami menunjukkan betapa mulianya Ka’bah di mata kaum Muslimin, serta bagaimana perhatian para pemimpin Islam terhadap tempat suci ini.

Pelajaran dari Mizab al-Rahman

Dari Mizab al-Rahman, kita bisa belajar banyak hal:

✅ Pentingnya merawat tempat suci dengan penuh hormat
✅ Nilai gotong royong dalam sejarah pembangunannya
✅ Perhatian luar biasa terhadap detail arsitektur
✅ Sikap memuliakan warisan Nabi Ibrahim AS dan Nabi Muhammad SAW

Setiap elemen kecil di Ka’bah, termasuk Mizab, tidak dibuat sembarangan. Semua mempertimbangkan nilai ibadah, nilai budaya, dan nilai sejarah yang sangat panjang.

Kesimpulan

Mizab al-Rahman bukan sekadar talang air. Ia adalah simbol sejarah, spiritualitas, sekaligus keindahan seni arsitektur Islam. Berfungsi menyalurkan air, tetapi juga menjadi bagian penting dari warisan Ka’bah yang dihormati jutaan umat Islam di seluruh dunia.

Semoga dengan mengetahui detail Mizab al-Rahman, kita semakin mencintai Ka’bah, mencintai Masjidil Haram, dan bersyukur atas kesempatan menjadi tamu Allah.

Bagi kamu yang ingin beribadah umrah dengan nyaman sambil mempelajari sejarah dan bagian-bagian Ka’bah secara langsung, Rawda Umroh Bandung siap mendampingi dengan program umroh berkualitas dan pembimbing yang berpengalaman.

You cannot copy content of this page