Sekte dalam Agama Islam, dan Bagaimana Langkah Benar dalam Menghadapinya

Keterangan foto tidak tersedia.

Dalam sejarahnya, Islam telah menunjukkan adanya aliran atau sekte di dalamnya. Apa saja sekte dalam Agama Islam? Sekte ini muncul karena adanya pandangan atau perspektif yang berbeda sehingga melahirkan gagasan yang berbeda. Hal ini terjadi karena adanya upaya untuk pembaharuan Islam. Dalam pembaharuan tersebut, menghasilkan ajaran atau aliran baru yang disetujui maupun tidak dari kelompok masyarakat.

Dengan kata lain, aliran atau sekte ini merupakan salah satu tanda terdapat perpecahan yang terjadi dalam sebuah agama. Namun perpecahan dalam hal ini hanya sebatas adanya perbedaan pandangan terhadap kepemimpinan atau faktor politik.

Dalam sejarah tercatat bahwa kepemimpinan umat Islam setelah Nabi Muhammad SAW, adalah dipimpin oleh Abu Bakar atas musyawarah kaum Muslim. Kemudian Umar bin Khattab menjadi pemimpin umat Muslim selanjutnya yang dipilih melalui penunjukan secara langsung oleh Khalifah sebelumnya. Khalifah Usman bin Affan dipilih menjadi pemimpin umat Muslim melalui lembaga masyarakat. Sementara itu, Ali bin Abi Thalib menjadi pemimpin selanjutnya bagi umat Muslim setelah melalui persetujuan dari sebuah pertemuan terbuka.

Permasalahan terkait aliran ini diawali ketika adanya Peristiwa Tahkim yang terjadi pada Perang Shiffin atau Perang Saudara Islam antara pendukung Imam Ali bin Abi Thalib melawan Muawiyah bin Abi Sufyan saat masa Khalifah Ali bin Abi Thalib. Meski mendapat penolakan dari pendukungnya, Ali bin Abi Thalib tetap menerima perundingan atau arbitrase tersebut guna membahas solusi dari permasalahan yang dihadapi waktu itu.

Dari pihak Ali bin Abi Thalib diwakili Abu Musa Al Asyari sedangkan pihak Muawiyah diwakili Amr bin Ash. Pada akhirnya dari perundingan tersebut tidak menemukan solusi karena pihak Ali bin Abi Thalib menolak menurunkan jabatan sebagai Khalifah dan Muawiyah masih bersikeras ingin manjadi seorang Khalifah. Dari peristiwa tafkhim, lahir 3 aliran Islam yaitu Khawarij, Syiah dan Murjiah. Dan seiring berjalannya waktu, aliran-aliran tersebut tidak hanya sebatas pada gejolak politik, tetapi mulai masuk pada aqidah, prinsip, dan kepercayaan sehingga menyebabkan adanya saling tuduh menuduh dan saling membenarkan diri tentang aliran yang dimiliki.

Diantaranya yang termasuk ke dalam Sekte atau Aliran Islam yaitu:

1. Syiah

Syiah merupakan sekte pertama dalam Islam. Menurut Syahrastani, Syiah memercayai bahwa Ali bin Abi Thalib merupakan satu-satunya kandidat Khalifah atau pemimpin umat Islam setelah Nabi Muhammad SAW, sehingga mereka tidak mengakui Khalifah sebelumnya yakni Abu Bakar dan Umar bin Khattab.

Baca juga: Peristiwa Karbala: Titik Awal Perpecahan Islam Sunni dan Syiah

2. Khawarij

Khawarij merupakan sebutan terhadap kelompok yang menolak perundingan atau arbitrase yang dilayangkan oleh Muawiyah pada Perang Shiffin. Kelompok ini memiliki pandangan bahwa Ali bin Abi Thalib telah melakukan dosa besar karena telah menerima arbitrase tersebut sehingga darahnya hala dibunuh. Dan hal itu juga berlaku kepada para sahabat-sahabat Nabi yang lain seperti Muawiyah, Amr bin Ash hingga Abu Musa Al Asyari.

3. Murjiah

Murjiah merupakan kelompok yang memilih netral saat terjadinya tafkhim. Mereka tidak ingin mendapat hujatan sehingga memutuskan untuk tidak ikut campur atau cenderung memisahkan diri dari perselisihan tersebut. Kelompok Murjian berprinsip bahwa penetapan kafir atau tidaknya seseorang dikembalikan kepada Allah SWT.

Baca juga: Mengapa Karbala menjadi kota suci bagi Syiah?

4. Qadariyah

Qadariyah merupakan kelompok yang meyakini bahwa kebebasan dalam menjalani kehidupan adalah milik setiap orang. Adapun perbuatan baik dan buruk yang dilakukan adalah atas kehendak diri. Kelompok ini dikatakan sebagai sebuah siasat politik untuk melawan kebijakan pemerintahan Bani Umayyah yang dirasa melampaui batas dan dipelopori oleh Ghilan Ad-Dimasqyi yakni pemuka aliran Murjiah.

5. Jabariyah

Jabariyah merupakan kelompokyang meyakini bahwa segala perbuatan yang baik dan buruk yang dilakukan manusia sudah ditakdirkan oleh Sang Pencipta. Pemahaman ini muncul dari seorang bernama Jahm bin Safwan dari Khurasan. Aliran ini mulai muncul pada masa Bani Umayyah dan banyak membahas mengenai masalah Qadha dan Qadar.

6. Mu’tazilah

Mu’tazilah merupakan kelompok yang memisahkan diri dari umat Islam karena adanya kekecewaan terhadap keputusan dari Hasan bin Ali bin Abi Thalib yang memberikan kepemimpinan kepada Muawiyah. Kaum Mu’tazilah ini pertama kali muncul di Baghdad dan terkenal dengan sebutan kaum rasionalis Islam karena mereka mereduksi problematika aliran menyimpang melalui akal dan logika.

7. As’ariyah

As’ariyah merupakan kelompok yang muncul untuk menjawab kelemahan dari Mu’tazilah yang tidak dapat menjawab persoalan dari As’ariyah. Jadi As’ariyah merupakan aliran yang memiliki nilai-nilai pembaharuan yang ajarannya bercorak konvensional dengan mengedapankan Al-Qur’an dan Hadist sehingga dapat berkembang pesat dala waktu singkat terutama di wilayah Basrah.

8. Maturidiyah

Maturidiyah merupakan aliran yang dipelopori oleh Abu Mansur Al Maturidi. Kelompok ini muncul akibat ketidakpuasan terhadap aliran Mu’tazilah yang dianggap berlebihan dalam memberikan otoritas pada akal sehingga banyak prinsip ulama salaf tidak dapat diterima seutuhnya yang membuat kekhawatiran bagi umat Muslim. Oleh karena itu, kelompok ini mengembangkan metode pemikiran melalui sinkronisasi dalil Naqli dan Aqli yang menghadirkan prinsip Mu’tazilah yang rasional dan Hambali yang tradisional. Sehingga sebagian ulama berpandangan bahwa Maturidiyah merupakan titik temu antara As’ariyah dan Mu’tazilah sedangkan As’ariyah berpandangan bahwa titik temunya adalah Mu’tazilah dan Ahli Hadist. Adapun kaum As’ariyah dan Maturidiyah ini sering disebut sebagai Ahlu Sunnah Wal Jama’ah.

Sikap Kita

Meski Islam kini berpecah belah menjadi sekian banyak sekte bahkan sampai konflik internal berkepanjangan yang sulit didamaikan, penulis menawarkan adanya persatuan (ittihad) dalam ranah sosial. Sejarah telah membuktikan bahwa dalam ranah ideologi, intelektual, spiritual sampai ibadah ritual sudah berabad-abad lamanya Islam tidak bisa berjabatan tangan. Maka solusinya biarlah itu berbeda tetapi kompak dalam melawan kemiskinan, mencerdaskan anak bangsa, mensejahterakan nasib guru serta memberantas korupsi.

Kesimpulan

Demikianlah wawasan tentang beberapa Sekte dalam Islam dan Bagaimana Seharusnya Sikap Kita. Semoga kita selalu diberikan petunjuk dalam Jalan yang Lurus dan dihindarkan dari Kesesatan.

Konsultasikan rencana umroh dan haji Anda bersama kami, Rawda Travel Umroh Bandung.  Rawda Travel merupakan biro perjalanan Umroh yang ada di Bandung. Dapatkan Promo Umroh Bandung bersama Rawda Travel yang sudah berpengalaman melayani keberangkatan ke Tanah Suci. Kami juga menawarkan Umroh plus Turki Bandung. Percayakan perjalanan Anda kepada kami demi kekhusyukan umroh dan haji Anda.

Baca Juga:

You cannot copy content of this page