3 Adab Ziarah di Makam Nabi

adab Ziarah di Makam Nabi

Apakah Anda akan melaksanakan ibadah umroh atau Haji ke tanah suci? Menjalankan ibadah umroh atau Haji tentunya wajib beradab. Simak informasi dari Rawda travel mengenai adab ziarah di makam nabi.

Mengunjungi makam Nabi SAW merupakan cara paling mulia untuk mendekatkan diri kepada Allah, tindakan baik yang sangat diharapkan, serta jalan yang memiliki kedudukan yang tinggi. Mengunjungi makam Nabi SAW adalah salah satu tradisi dari tindakan-tindakan yang dianjurkan dalam agama Islam, telah disetujui oleh kesepakatan umat Islam mengenai kebermaknaan dan keutamaannya yang sangat diinginkan. Siapa pun yang tidak mempercayai hal ini, maka ia benar-benar telah melanggar ikatan dengan Islam, menolak Allah, Rasul-Nya, dan jamaah ulama besar.

Hadits Adab Ziarah di Makam Nabi

Berikut ini beberapa hadits tentang ziarah ke makam Nabi. Imam Daru Quthni, rahimullah telah meriwayatkan hadis dari Ibnu Umar ra, bahwa Rasulullah SAW bersabda:

مَنْ زَارَ قَبْرِي وَجَبَتْ لَهُ شَفَاعَتِي

Artinya: “Barangsiapa menziarahi makamku, maka dia wajib mendapatkan syafaatku”.

Imam Daru Quthni dan lainnya, rahimahumullah, meriwayatkan hadis marfu’  dari Ibnu Umar ra., bahwa Nabi SAW bersabda:

مَنْ حَجَّ فَلَمْ يَزُرْنِي فَقَدْ جَفَانِي

Artinya: “Barangsiapa berhaji dan tidak mau menziarahiku setelah intiqalku, maka dia tidak butuh padaku”.

Diriwayatkan dari Hathib ra., bahwa Rasulullah SAW bersabda :

مَنْ زَارَنِى بَعْدَ مَوْتِى فَكَأَنَّمَا زَارَنِى فِى حَيَاتِى وَمَنْ مَاتَ بِأَحَدِ الْحَرَمَيْنِ بُعِثَ مِنَ الآمِنِينَ

Artinya: “Barangsiapa menziarahiku setelah intiqalku, maka dia seperti menziarahiku di masa hidupku, dan barangsiapa meninggal di salah satu haramain (Mekkah dan Madinah), maka dia akan dibangkitkan dari kuburnya termasuk orang yang aman”.

Diriwayatkan dari Anas bin Malik ra. berkata, “Rasulullah SAW bersabda:

مَنْ زَارَنِي بِالْمَدِينَةِ مُحْتَسِبًا كَانَ بِجِوَارِيْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ

Artinya: “Barangsiapa menziarahiku di Madinah dengan ikhlas karena Allah, maka dia akan berada di sampingku di hari kiamat”.

Al Allamah Zainuddin Al Maraghi, rahimahullah, mengungkapkan sebaiknya bagi setiap muslim meyakini, bahwa menziarahi Nabi SAW adalah merupakan pendekatan kepada Allah, karena banyak hadis-hadis tentang ziarah ini, dan juga sesuai dengan firman Allah :

وَلَوْ أَنَّهُمْ إِذْ ظَلَمُوا أَنْفُسَهُمْ جَاءُوكَ فَاسْتَغْفَرُوا اللَّهَ وَاسْتَغْفَرَ لَهُمُ الرَّسُولُ لَوَجَدُوا اللَّهَ تَوَّابًا رَحِيمًا

Artinya: “Sesungguhnya jikalau mereka ketika menganiaya dirinya datang kepadamu, lalu memohon ampun kepada Allah, dan Rasulpun memohonkan ampun untuk mereka, tentulah mereka mendapati Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang”.

Dan Rasulullah SAW telah memohonkan ampun untuk semua umat Islam. Allah Azza wa Jalla telah berfirman:

وَاسْتَغْفِرْ لِذَنْبِكَ وَلِلْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ

Artinya: “Dan mohonlah ampunan bagi dosamu dan bagi (dosa) orang-orang mukmin, laki-laki dan perempuan”.

adab Ziarah di Makam Nabi

Keutamaan Ziarah di Makam Nabi

Adab Ziarah di Makam Nabi bertujuan untuk mendapatkan permohonan ampun dan mendapatkan rahmat serta diterima taubatnya oleh Allah. Mengunjunngi makam Nabi SAW dengan niat untuk menziarahi masjid yang mulia, shalat di dalamnya, bertabarruk dengan melihat raudhah dan mimbar karena masjid Nabi merupakan salah satu dari tiga masjid yang dianjurkan untuk dikunjungi.

Riwayat hadis Abu Hurairah ra.,:

لاَ تُشَدُّ الرِّحَالُ إِلاَّ إِلَى ثَلاَثَةِ مَسَاجِدَ مَسْجِدِى هَذَا وَمَسْجِدِ الْحَرَامِ وَمَسْجِدِ الأَقْصَى

Artinya: “Tidak dianjurkan bepergian kecuali ke tiga masjid, masjidku ini ( masjid nabawi ), Al masjidil Haram, dan Al masjidil Aqsha”.

Diriwayatkan dari Ibnu Umar ra. tentang keutaman shalat di Masjid Nabawi, bahwa Rasulullah SAW bersabda:

صَلاَةٌ فِى مَسْجِدِى هَذَا أَفْضَلُ مِنْ أَلْفِ صَلاَةٍ فِيمَا سِوَاهُ إِلاَّ الْمَسْجِدَ الْحَرَام

Artinya: “Shalat di masjidku ini lebih afdhal dari pada seribu shalat di masjid lainnya kecuali Al Masjidil Haram”.

Diriwayatkan dari Anas bin Malik ra., dari Nabi SAW bersabda:

صَلاَةُ الرَّجُلِ فِي بَيْتِهِ بِصَلاَةٍ وَصَلاَتُهُ فِي مَسْجِدِ اْلقَبَائِلِ بِخَمْسٍ وَعِشْرِيْنَ صَلاَةً وَصَـلاَتُهُ فِي اْلمَسْجِدِ اَّلذِيْ يُجَمَّعُ فِيْهِ بِخَمْسِمِائَةِ صَلاَةٍ . وَصَلاَتُهُ فِي اْلمَسْجِدِ اْلأَقْصَى بِخَمْسِيْنَ أَلْفِ صَلاَةٍ . وَصَلاَتُهُ فِي مَسْجِدِيْ بِخَمْسِـيْنَ أَلْفِ صَلاَةٍ . وَصَلاَتُهُ فِي اْلمَسْجِدِ اْلحَرَامِ بِمِائَةِ أَلْفِ صَلاَةٍ

Artinya: “Shalatnya seorang laki-laki di rumahnya mendapat pahala satu shalat, shalatnya dia di masjid kampung mendapat pahala dua puluh lima shalat, shalatnya dia di masjid yang dipakai shalat Jumat mendapatkan pahala lima ratus shalat, shalatnya dia di Al Masjidil Aqsha mendapatkan pahala lima puluh ribu shalat, shalatnya dia di masjidku ini mendapatkan pahala lima puluh ribu shalat, dan shalatnya dia di masjidil Haram mendapatkan pahala seratus ribu shalat”.

Baca Juga: Mengenal Multazam

Adab Ziarah di Makam Nabi

Berikut ini adab ziarah di makam nabi. Simak penjelasan berikut ini.

1. Membaca bacaan Sholawat

Saat mengunjungi makam Nabi SAW disarankan untuk memperbanyak shalawat dan salam, serta memohon kepada Allah supaya dengan ziarah, Allah berkenan memberikan manfaat dan memberikan kebahagiaan dunia dan akhirat. Bacaan do’a yang dianjurkan yaitu:

اللَّهُمَّ افْتَحْ عَلَيَّ أَبْوَابَ رَحْمَتِكَ وَارْزُقْنِي فِي زِيَارَةِ قَبْرِ نَبِيِّكَ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَا رَزَقْتَهُ أَوْلِيَاءَكَ وَأَهْلَ طَاعَتِكَ وَاغْفِرْ لِي وَارْحَمْنِيْ يَا خَيْرَ مَسْؤُوْلِ

Artinya: “Ya Allah, bukalah atasku rahmat-Mu, anugerah rezeki-Mu dalam ziarah makam Nabi-Mu SAW seperti apa yang Engkau berikan kepada kekasih-kekasih-Mu dan orang-orang yang taat kepada-Mu, dan ampunilah aku, rahmatilah aku wahai sebaik-baik tempat meminta.”

2. Membaca do’a Masuk Masjid

Adab ziarah di makam nabi adalah disunnahkan untuk membaca doa masuk masjid. Berikut ini bacaan do’a masuk masjid.

أَعُوْذُ بِاللهِ العَظِيْمِ وَبِوَجْهِهِ الْكَرِيْمِ وَسُلْطَانِهِ الْقَدِيْمِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ. بِسْمِ اللهِ وَالْحَمْدُ لِلهِ. أَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ. اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي ذُنُوْبِي وَافْتَحْ لِي أَبْوَابَ رَحْمَتِكَ

Artinya: “Hamba berlindung kepada Allah yang Maha Agung, kepada wajah-Nya yang Mulia, dan kepada kekuasaan-Nya yang Mahadahulu, dari setan yang terkutuk. Dengan menyebut nama Allah; ya Allah, curahkanlah shalawat dan salam kepada Muhammad beserta keluarga Beliau. Ya Allah, ampunilah dosa-dosa hamba dan bukakanlah pintu-pintu rahmat-Mu untuk hamba.”

Setelah membaca doa, dapat dilanjutkan dengan melakukan sholat Tahiyatul Masjid dan mendatangi makam Nabi Muhammad SAW.

3. Memberikan Salam

Adab, tata krama, kekhusyu’an dan ketawadhu’an saat berada di makam perlu diperhatikan. Usahakan untuk mendekati makam Nabi dari arah kiblat kemudian menghadap ke arah lain dari kiblat kemudian sampaikan salam dengan kerendahan hati dan suara yang lembut.

اَلسَّلاَمُ عَلَيْكَ يَا رَسُوْلَ اللهِ. السلام عليك يا نَبِيَ اللهِ. اَلسَّلاَمُ عَلَيْكَ يَا حَبِيْبَ اللهِ. اَلسَّلاَمُ عَلَيْكَ يَا خِيْرَةَ خَلْقِ اللهِ. اَلسَّلاَمُ عَلَيْكَ يَا صَفْوَةِ اللهِ. اَلسَّلاَمُ عَلَيْكَ يَا سَيِّدَ اْلمُرْسَلِيْنَ وَخَاتَمَ النَّبِيِّيْنَ. اَلسَّلاَمُ عَلَيْكَ يَا قَائِدَ اْلغُـرِّ اْلمُحَجَّلِيْنَ. اَلسَّلاَمُ عَلَيْكَ وَعَلَى أَهْلِ بَيْتِكَ الطَّيِّبِيْنَ الطَّاهِرِيْنَ. اَلسَّلاَمُ عَلَيْكَ وَعَلَى اَزْوَاجِكَ الطَّاهِرَاتِ أُمَّهَاتِ اْلمُؤْمِنِيْنَ. اَلسَّلاَمُ عَلَيْكَ وَعَلَى أَصْحَابِكَ أَجْمَعِـيْنَ. اَلسَّلاَمُ عَلَيْكَ وَعَلَى سَائِرِ اْلأَنْبِيَاءِ وَسَائِرِ عِبَادِ اللهِ الصَّالِحِيْنَ. جَزَاكَ اللهُ يَا رَسُوْلَ اللهِ أَفْضَلَ مَا جَزَى نَبِيًّا وَرَسُوْلاً عَنْ أُمَّتِهِ. وَصَلَّى عَلَيْكَ كُلَّمَا ذَكَرَكَ الذَّاكِرُوْنَ وَغَفَـلَ عَنْ ذِكْـرِكَ اْلغَافِلـُوْنَ. أَشْـهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ اِلاَّ اللهُ وَاَشْهَدُ أَنَّـكَ عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ وَأَمِيْنُهُ وَخِيْرَتُهُ مِنْ خَلْقِهِ, اَشْهَدُ اَنَّـكَ بَلَّغْـتَ الرِّسَالَةَ. وَأَدَّيْتَ اْلأَمَانَةَ. وَنَصَحْتَ اْلأُمَّةَ. وَجَاهَدْتَ فِي اللهِ حَقَّ جِهَادِهِ

Artinya: “Salam untukmu, wahai Rasulullah, salam untukmu, wahai Nabi Allah, salam untukmu, wahai kekasih Allah, salam untukmu, wahai pilihan makhluk Allah, salam untukmu, wahai pilihan Allah, salam untukmu, wahai sayyidnya para Rasul dan penutup para Nabi, salam untukmu, wahai pemimpinnya orang-orang yang bercahaya anggauta wudhunya, salam untukmu dan untuk ahli baitmu yang baik dan suci, salam untukmu dan untuk para isterimu yang suci, ummahatul mukminin, salam untukmu dan untuk para sahabatmu semuanya, salam untukmu dan untuk semua para Nabi, salam untukmu dan untuk semua hamba-hamba Allah yang shalih. Allah akan membalasmu, wahai Rasulullah dengan sebaik-baik pembalasan kepada seorang Nabi dan Rasul karena jasanya kepada umatnya, dan shalawat Allah tetap untukmu selama orang-orang yang berdzikir mengingatmu dan orang-orang yang lengah lupa mengingatmu. Saya bersaksi bahwa, tidak ada tuhan yang berhak disembah kecuali Allah dan saya bersaksi bahwa engkau adalah hamba-Nya, Rasul-Nya, orang yang dipercaya-Nya, dan makhluk pilihan-Nya. Saya bersaksi, bahwa engkau telah menyampaikan risalah, menunaikan amanah, dan memberi nasehat umat, dan berjuang di jalan Allah dengan jihad yang sebenar-benarnya.”

Baca Juga: Tata Cara Shalat Ketika Safar

Kemuduan berjalan mundur ke arah kanannya sekira satu lengan atau hasta, kemudian mengucapkan salam kepada Abu Bakar ra. dengan mengucapkan :

اَلسَّلاَمُ عَلَيْكَ يَا خَلِيْفَةَ سَيِّدِ اْلمُرْسَلِيْنَ. يَا مَنْ أَيَّدَ اللهُ بِهِ الدِّيْنَ. جَزَاكَ اللهُ عَنِ اْلإِسْلاَمِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ خَيْرًا

Artinya: “Salam untukmu, wahai khalifah Sayyidil Mursalin, wahai orang yang dengannya Allah memperkokoh agama, semoga Allah membalasmu dengan kebaikan, karena jasamu terhadap Islam dan umat Islam“.

Kemudian mundur sekira satu hasta lagi, lalu mengucapkan salam kepada Umar bin Khaththab ra. dengan mengucapkan :

اَلسَّلاَمُ عَلَيْكَ يَا أَمِيْرَ اْلمُؤْمِنِيْنَ. يَا مَنْ أَيَّدَ اللهُ بِهِ الدِّيْنَ. جَزَاكَ اللهُ عَنِ اْلإِسْلاَمِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ خَيْرًا

Artinya: “Salam untukmu, wahai Amirul Mu’minin, wahai orang yang dengannya Allah memperkokoh agama, semoga Allah membalasmu dengan kebaikan, karena jasamu terhadap Islam dan umat Islam“.

Sekian informasi mengenai adab ziarah di makam Nabi dari Rawda travel umroh bandung. Semoga dari informasi yang diberikan dapat menambah wawasan bagi para pembaca.

Apabila Anda ingin melaksanakan ibadah umroh, percayakan perjalanan Anda bersama dengan Rawda travel umroh Bandung. Dapatkan promo umroh bandung dari rawda travel Bandung. Selain mendapatkan penawaran harga terbaik, tentunya pelayanan yang diberikan tidak perlu diragukan lagi karena sudah berpengalaman mengantarkan jamaah menuju tanah suci.

Salah satu paket umroh yang dapat dipilih yaitu Paket Umroh Plus Turki.

You cannot copy content of this page