Masjid Tan’im, sebuah nama yang tidak asing bagi para jamaah umrah. Masjid ini menjadi saksi bisu sejarah penting dalam perjalanan spiritual Sayyidah Aisyah RA, istri Rasulullah SAW, saat melaksanakan umrah. Terletak 7,5 kilometer dari Masjidil Haram, Makkah, masjid ini pun menjadi miqat bagi penduduk Makkah dan sekitarnya.
Kisah Sayyidah Aisyah RA yang tertinggal dalam rombongan haji wada karena haid, menjadi awal mula sejarah Masjid Tan’im sebagai lokasi miqat. Atas perintah Rasulullah SAW, Aisyah RA diantarkan ke Tan’im untuk melaksanakan umrah. Peristiwa ini terjadi pada tahun 632 M, setelah haji wada.
Seiring waktu, Masjid Tan’im menjadi salah satu masjid favorit para jamaah umrah. Kunjungannya meningkat signifikan pada musim haji dan umrah. Masjid ini pun diperluas dan direnovasi, menandakan pentingnya perannya dalam perjalanan spiritual umat Islam.
Masjid Tan’im kini tampil megah dengan arsitektur modern. Pintu dan jendelanya yang tinggi memberikan kesan luas dan terang. Desainnya yang unik memadukan keaslian sejarah dengan dekorasi arkeologi kuno, menghadirkan atmosfer spiritual yang khusyuk.
Luas Masjid Tan’im mencapai 6.000 meter persegi, dengan total luas kompleks mencapai 84.000 meter persegi. Kapasitasnya pun diperkirakan mampu menampung hingga 15.000 jamaah.
Ruangan dalam masjid cukup luas dengan permadani tebal berwarna merah yang sangat halus sehingga nyaman untuk sujud. Hembusan penyejuk udara dengan suhu yang pas membuat jamaah dapat menjalankan shalat dengan khusyu. Dari luar, masjid tersebut terlihat dibangun dua tingkat, namun ketika masuk ke dalam, hanya ada satu lantai dengan langit-langit yang tinggi serta disinari dengan pencahayaan yang terang. Terdapat dua menara yang semakin menambah keindahan bangunan.
Di pelataran masjid yang struktur bangunannya masih menyatu, jamaah dapat menunggu rombongannya yang masih shalat. Lantai marmer berwarna putih yang selalu dibersihkan dan atap yang terbuat dari struktur bangunan yang kokoh menjadi tempat berlindung dari teriknya panas matahari. Pelataran tersebut berada dalam lokasi yang terbuka di mana udara dapat keluar dan masuk dari berbagai arah.
Kementerian Urusan Islam, Dakwah, dan Bimbingan Islam Saudi bertanggung jawab atas pemeliharaan dan operasional masjid ini. Segala upaya dilakukan untuk memastikan kenyamanan para jamaah, mulai dari menyediakan karpet mewah, hingga melakukan pengawasan proyek renovasi.
Lebih dari sekadar tempat miqat, Masjid Tan’im menjadi simbol sejarah dan komitmen untuk menjaga kelestarian situs-situs bersejarah Islam. Kemegahan arsitekturnya dan atmosfer spiritualnya menjadikannya tempat yang istimewa bagi para jamaah umrah untuk memulai perjalanan spiritual mereka.
Masjid Tan’im, dengan sejarahnya yang kaya dan arsitekturnya yang megah, akan terus menjadi landmark penting dalam perjalanan spiritual umat Islam di tanah suci.
Baca Juga:
- Sejarah Ibadah Haji dan Umroh
- 16 Tempat bersejarah di Mekkah dan Madinah
- 7 Seluk Beluk Perbedaan Haji dan Umroh
- Hikmah Haji dan Umroh
- Hikmah Pelaksanaan Ibadah Haji dan Umroh
- Sejarah Haji: Kapan Wajib Haji Pertama Kali Disyariatkan?
- Oleh-oleh Haji dan Umrah
- 10 Tips Agar Para Jemaah Tidak Gampang Tersesat…
- 32 Doa Untuk Orang Umroh Mabrur yang Dapat Dipanjatkan
- 7 Tips Menghadapi kerumunan Saat sedang Tawaf di…