Unik! Inilah 7 Tradisi Didunia Ketika Baru Pulang Haji dan Umroh

Tradisi penyambutan jamaah haji dari berbagai negara

Inilah tradisi didunia ketika baru pulang haji dan umroh. Ketika seseorang kembali dari ibadah haji atau umrah, perasaan sukacita dan kebanggaan sering kali terpancar dari wajah mereka. Namun, selain dari kegembiraan pribadi, ada berbagai tradisi unik yang dilakukan oleh keluarga dan komunitas di berbagai penjuru dunia untuk menyambut kepulangan mereka. Tradisi-tradisi ini tidak hanya mencerminkan rasa syukur, tetapi juga memperkuat ikatan sosial dan budaya dalam masyarakat.

Di berbagai negara, terdapat tradisi unik yang diwariskan turun-temurun untuk merayakan kepulangan para jamaah haji dan umrah. Tradisi-tradisi ini bervariasi dari satu budaya ke budaya lain, namun semuanya mencerminkan rasa hormat dan kegembiraan yang mendalam. Misalnya, di Indonesia, keluarga sering mengadakan syukuran dan doa bersama untuk menyambut kepulangan jamaah haji. Di negara lain, seperti Maroko dan Nigeria, penyambutan dilakukan dengan tarian dan musik tradisional.

Setiap tahun, jutaan Muslim dari seluruh dunia melakukan perjalanan suci ke Mekkah untuk menunaikan ibadah haji atau umrah. Setelah menjalani ibadah yang penuh berkah dan tantangan, momen kepulangan mereka disambut dengan berbagai cara yang unik di setiap negara. Dari pesta besar hingga ritual khusus, setiap tradisi memiliki makna tersendiri yang memperkuat rasa persaudaraan dan kebersamaan. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi berbagai tradisi menarik yang dilakukan oleh umat Muslim di berbagai belahan dunia ketika mereka kembali dari haji atau umrah.

Baca Juga: Bingung dengan Pintu yang Banyak di Masjid Nabawi? Berikut Panduannya!

Raya Al-Jadir, Irak

Di Irak, tradisi menjelang keberangkatan haji melibatkan panggilan telepon kepada keluarga dan teman-teman. Calon haji meminta maaf atas segala kesalahan yang mungkin pernah mereka lakukan, dengan tujuan agar perjalanan mereka bebas dari rasa bersalah dan lebih mungkin diterima oleh Allah.

Setelah kembali dari haji, ada upacara penyambutan yang meriah. Keluarga yang menyambut jemaah haji sering memesan atau membuat manisan khas Irak seperti kelecha dan baqlawa. Selain itu, sebagai tanda syukur, keluarga jemaah haji akan menyembelih sapi atau domba. Daging hewan kurban ini kemudian dibagikan kepada keluarga dekat dan orang-orang miskin di sekitar mereka.

Azizah Umar, Malaysia

Di Malaysia, tidak ada perayaan besar-besaran untuk menyambut jemaah haji yang baru pulang. Sebaliknya, keluarga berkumpul dalam sebuah pesta kecil sebagai bentuk penyambutan. Ketika jemaah haji tiba, mereka disambut dengan taburan attar (minyak wangi) dan kelopak mawar sebagai tanda kehormatan dan kebahagiaan atas kepulangan mereka yang selamat.

Tradisi di Malaysia juga ada yang namanya Majlis Kesyukuran. Acara yang diadakan untuk merayakan kepulangan jemaah haji. Acara ini dimulai dengan pembacaan doa bersama yang dipimpin oleh seorang imam atau pemimpin agama setempat. Setelah doa, biasanya ada sesi berbagi pengalaman di mana jemaah haji menceritakan kisah dan pelajaran yang didapat selama di Tanah Suci. Hidangan yang disajikan sering kali mencakup makanan khas Melayu, seperti rendang, nasi lemak, dan kuih-muih tradisional.

Yomna El-Saeed, Mesir

Di Mesir, ada tradisi lama di mana calon haji menggantungkan bendera putih di jendela atau balkon rumah mereka. Ini dilakukan untuk memberi tahu tetangga bahwa seseorang di rumah tersebut sedang melakukan perjalanan suci ke Makkah, dan sebagai tanda kebahagiaan serta kebanggaan keluarga.

Ketika jemaah haji kembali, kerabat, teman, dan tetangga datang berkunjung untuk memberikan ucapan selamat. Mereka sering membawa hadiah dan berharap mendapatkan oleh-oleh dari Makkah dan Madinah, seperti air Zamzam, kurma, sajadah, dan tasbih.

Farrukh Yunus, London

Di London, tradisi menyambut jemaah haji beragam sesuai dengan latar belakang budaya komunitas Muslim setempat. Salah satu tradisi yang umum adalah mengantar keluarga yang akan menunaikan haji ke bandara, mendoakan keselamatan mereka selama perjalanan.

Meskipun praktik ini semakin jarang dilakukan karena seringnya bepergian, masih banyak keluarga yang menjaga tradisi ini. Saat jemaah haji kembali, beberapa keluarga mengirim anggota keluarga besar untuk menyambut mereka di bandara. Selain itu, ada tradisi membagikan hadiah kecil yang dibawa dari haji, seperti tasbih, buku doa, atau air Zamzam.

Mei Hodeib, Libanon

Di masa lalu di Libanon, calon haji akan pergi dari rumah ke rumah untuk meminta maaf atas kesalahan yang mungkin mereka lakukan. Namun, tradisi ini mulai hilang dalam sepuluh tahun terakhir.

Ketika seseorang mendapatkan visa untuk haji, tidak ada perayaan khusus yang diadakan. Perayaan dimulai saat mereka kembali dari haji. Bagian depan rumah mereka akan dihias, terutama dengan daun lontar. Hidangan penutup utama yang disajikan kepada tamu jemaah haji adalah cokelat ‘mlabas’ dan baklawa. Jemaah haji juga memberikan oleh-oleh kepada tamu mereka, seperti sajadah dan aksesoris ibadah.

Baca Juga: Letter from Hajj, Surat dari Malcolm X Ketika Sedang Berhaji untuk Dunia

Tradisi Hadji Baba dan Pesta Keluarga di Turki

Di Turki, pria yang telah menunaikan ibadah haji diberi gelar kehormatan “Hadji Baba,” sementara wanita mendapat gelar “Hadji Ana.” Gelar ini digunakan dalam percakapan sehari-hari sebagai tanda penghormatan dan pengakuan terhadap pencapaian spiritual mereka. Misalnya, seseorang yang telah menunaikan haji mungkin akan dipanggil “Hadji Mehmet” atau “Hadji Fatma.” Pemberian gelar ini bukan hanya bentuk penghargaan sosial, tetapi juga simbol status yang menandakan kebanggaan dan rasa hormat yang tinggi dari komunitas terhadap mereka yang telah menunaikan salah satu rukun Islam ini.

Selain gelar, mereka yang baru pulang haji sering diundang untuk memberikan ceramah atau berbagi pengalaman di masjid-masjid setempat. Ceramah ini menjadi momen berharga bagi komunitas, di mana para jemaah haji dapat menceritakan kisah perjalanan spiritual mereka, memberikan nasihat, dan membagikan pengetahuan yang didapat selama di Tanah Suci. Hal ini tidak hanya memperkaya pengetahuan agama komunitas, tetapi juga mempererat hubungan sosial di antara anggota masyarakat.

Untuk menyambut kepulangan jemaah haji, keluarga besar di Turki biasanya mengadakan pesta besar di rumah. Acara ini dihadiri oleh seluruh anggota keluarga besar dan teman-teman dekat. Makanan khas Turki, seperti kebab, baklava, dan berbagai jenis meze (makanan pembuka), disajikan sebagai bagian dari perayaan. Pesta ini tidak hanya merupakan ajang makan-makan, tetapi juga kesempatan bagi keluarga dan teman-teman untuk berkumpul dan berbagi cerita tentang pengalaman spiritual yang luar biasa di Tanah Suci.

Selain makanan dan cerita, sering kali ada sesi doa bersama yang dipimpin oleh seorang imam atau tetua keluarga. Doa ini merupakan ungkapan syukur atas kepulangan yang selamat dan doa untuk keberkahan di masa depan. Tradisi ini menekankan pentingnya kebersamaan, rasa syukur, dan penghormatan dalam merayakan pencapaian spiritual yang signifikan, memperkuat ikatan sosial dan spiritual dalam komunitas.

Tradisi Penyambutan Jemaah Haji di Nigeria

Di Nigeria, penyambutan jemaah haji yang baru pulang merupakan momen yang sangat dinantikan dan penuh kegembiraan. Keluarga besar biasanya datang ke bandara dengan semangat yang tinggi untuk menyambut kepulangan jemaah haji. Mereka membawa spanduk, bunga, dan sering kali diiringi dengan musik tradisional yang menambah suasana meriah. Penyambutan di bandara menjadi momen yang sangat emosional, dipenuhi dengan pelukan hangat dan air mata kebahagiaan. Setelah dari bandara, rombongan keluarga melanjutkan perjalanan ke rumah dengan iringan mobil yang dihias, menandai kebahagiaan atas kepulangan yang selamat.

Setibanya di rumah, diadakan pesta besar sebagai bentuk syukur dan perayaan kepulangan jemaah haji. Acara ini dihadiri oleh keluarga besar, tetangga, dan teman-teman. Hidangan yang disajikan dalam pesta ini mencakup berbagai makanan khas Nigeria, seperti jollof rice, pounded yam, dan egusi soup, yang menjadi daya tarik tersendiri bagi para tamu. Pesta ini bukan hanya tentang makanan, tetapi juga menjadi ajang bagi keluarga dan teman-teman untuk berkumpul dan berbagi kebahagiaan.

Acara pesta dimulai dengan doa syukuran yang dipimpin oleh pemimpin agama setempat. Doa ini merupakan ungkapan rasa syukur kepada Allah atas kepulangan yang selamat dan memohon keberkahan di masa mendatang. Setelah doa syukuran, biasanya ada sesi di mana jemaah haji berbagi pengalaman dan pelajaran yang mereka dapatkan selama menunaikan ibadah haji. Sesi berbagi ini sangat penting, karena memberikan wawasan dan inspirasi kepada orang-orang yang hadir.

Pesta ini sering kali berlanjut hingga malam hari dengan diiringi musik dan tarian. Musik tradisional Nigeria menambah semarak acara, dan tarian menjadi ungkapan kegembiraan serta kebersamaan. Tradisi ini mencerminkan betapa pentingnya ikatan keluarga dan komunitas dalam merayakan pencapaian spiritual yang besar, serta memperkuat nilai-nilai kebersamaan dan rasa syukur di antara masyarakat.

Penutup

Setiap tradisi yang dilakukan untuk menyambut kepulangan jamaah haji dan umrah tidak hanya memperkaya kebudayaan, tetapi juga mempererat tali persaudaraan dalam komunitas. Melalui berbagai ritual dan perayaan, umat Muslim di seluruh dunia menunjukkan rasa syukur dan kebersamaan. Dengan memahami dan menghargai tradisi-tradisi ini, kita dapat lebih menghargai keanekaragaman budaya yang ada dalam umat Islam.

Jika Anda mencari layanan travel umrah di Bandung, Rawda Travel & Umroh adalah pilihan yang tepat. Sebagai biro perjalanan terpercaya, kami menawarkan kualitas tinggi dengan harga terjangkau. Sejak tahun 2003, kami telah menjadi pilihan utama bagi jamaah yang ingin melaksanakan ibadah umrah ke tanah suci, dengan reputasi dan pengalaman yang terbukti.

Kami juga menyediakan berbagai paket umrah dan penawaran spesial melalui “Promo Umrah Bandung“. Selain itu, kami juga menawarkan paket “Umrah Plus Turki Bandung“.

Baca Juga: Sejarah Kota Riyadh, Ibukota dari Kerajaan Arab Saudi

You cannot copy content of this page