Sejarah dan Tata Cara Lempar Jumrah

lempar jumrah

Lempar jumrah merupakan salah satu rangkaian dalam ibadah haji ke tanah suci. Agar ibadah haji yang dilaksanakan sempurna, maka penting bagi para jamaah untuk mengetahui tata cara melaksanakan lempar jumrah yang benar. 

Pengertian Lempar Jumrah

Lempar jumrah merupakan kegiatan melempar batu-baru kerikil ke sebuah pilar elips pipih yang berada di kompleks Jembatan Jumrah di Kota Mina. Kota Mina ini berada di timur Kota Mekkah, Arab Saudi. 

Dalam sebuah hadis riwayat Muslim juga disebutkan jika lempar jumrah ini juga dilakukan oleh Rasulullah SAW. 

عَنْ جَابِرٍ قَالَ: رَأَيْتُ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَرْمِى اَلْجَمْرَةَ ضُحًى يَوْمَ النَّحْرِ وَحْدَهُ وَرَمَى بَعْدَ ذَلِكَ بَعْدَ زَوَالِ الشَّمْسِ -رواه مسلم

Artinya : “Jabir berkata, ‘Aku melihat Rasulullah SAW melontar satu jumrah saja (jumrah aqabah) pada waktu dhuha hari Nahar. Dan sesudah itu hari-hari berikutnya (tanggal 11 sampai tanggal 13 Dzulhijjah) beliau melempar (tiga jumrah) setelah tergelincir matahari.”

Kegiatan lempar jumrah ini harus dilakukan pada waktu, tempat, dan jumlah yang tepat sesuai dengan ketentuan Islam. Berdasarkan hadis di atas, kegiatan lempar jumrah dilakukan pada 10 Dzulhijjah hingga tiga hari tasyrik pada tanggal 11, 12, dan 13 Dzulhijjah. 

Pada tanggal 10 Dzulhijjah, kegiatan lempar jumrah ini bisa dilakukan sejak lewat tengah malam. Namun, waktu paling utama untuk melaksanakan lempar jumrah yaitu setelah matahari terbit. 

Akan tetapi, ibadah haji biasanya dipadati oleh banyak jamaah muslim dari berbagai negara. Oleh karena itu, jamaah haji dapat melempar jumrah sesuai jadwal yang telah ditentukan Pemerintah Arab Saudi. 

Untuk jumlah kerikil yang dilempar pada lempar jumrah ini ada sebanyak tujuh batu kerikil. 

lempar jumrah

Baca Juga : 9 Tips Memilih Travel Umroh Untuk Perjalanan Yang Aman

Sejarah Lempar Jumrah

Lempar jumrah ternyata begitu bersejarah. Kegiatan lempar jumrah sudah ada sejak zaman Nabi Ibrahim AS. Berdasarkan buku yang ditulis oleh Adil Musthafa Abdul Hakim yang berjudul Kisah Bapak dan Anak dalam Al-Qur’an, disebutkan jika lempar jumrah ini dilakukan karena iblis berusaha menghalangi Nabi Ibrahim AS untuk melaksanakan perintah Allah SWT untuk menyembelih putranya yang bernama Ismail AS. 

Berdasarkan riwayat yang berasal dari Ibnu Abbas RA, Imam al-Qurthubi menyebutkan jika iblis menghalangi Nabi Ibrahim AS di al-Jamaraat sebanyak tiga kali. Kemudian Nabi Ibrahim AS melempari kerikil pada iblis yang berusaha menghalanginya. Nabi Ibrahim AS terus melakukan hal tersebut hingga ia tiba di Jumrah yang terakhir. 

Ibnu Abbas RA juga menyebutkan jika proses penyembelihan terjadi di tempat pelemparan kerikil. Namun, ada juga pendapat lain yang menyebutkan jika proses penyembelihan tersebut berada di gurun pasir yang ada di Gunung Tsubeir (Tsabir) di Kota Mina. 

Pada sebuah buku berjudul Sejarah Ibadah yang ditulis oleh Syahruddin El-Fikri, gangguan iblis yang dimaksud adalah meminta agar Nabi Ibrahim AS mengurungkan niatnya untuk menyembelih putranya. 

Akan tetapi, Nabi Ibrahim AS mengetahui jika bujukan yang dilakukan iblis tersebut agar dirinya tergoda dan tidak menaati perintah Allah SWT. Karena hal itulah, Nabi Ibrahim AS mengambil tujuh batu dan melemparkannya kepada iblis. 

Karena upayanya gagal, akhirnya iblis dalam wujud aslinya membujuk Siti Hajar yang merupakan istri Nabi Ibrahim AS untuk melarang suaminya menyembelih Ismail. Akan tetapi, Siti Hajar juga menolaknya dan melempari iblis dengan batu kerikil. Peristiwa ini terjadi di tempat yang menjadi tempat melempar jumrah wustha saat ini. 

Mengetahui jika upayanya membujuk Siti Hajar gagal, iblis beralih menggoda Nabi Ismail AS yang dianggap imannya masih rapuh. Namun, rupanya Nabi Ismail AS memiliki pendirian yang teguh dan yakin jika perintah untuk menyembelih dirinya merupakan perintah Allah SWT. 

Oleh karena itulah, Nabi Ismail AS mengambil batu dan melemparkannya kepada iblis. Peristiwa ini disebut jumrah aqabah. 

Baca Juga : Hijr Ismail, Salah Satu Tempat Bersejarah Di Dekat Ka’bah

Tata Cara Lempar Jumrah

Bagi Anda calon jamaah haji, penting bagi Anda untuk mengetahui tata cara lempar jumrah yang benar. Berikut ini adalah cara melempar jumrah. 

1. Lemparkan jumrah kubra atau aqabah sebanyak tujuh kali lontaran batu kerikil. 

2. Lempar jumrah dilakukan dengan melemparkan batu kerikil satu persatu sambil membaca doa berikut ini.

بِسمِ اللَّهِ وَاللَّهُ أَكْبَرُ

Artinya : “Dengan Nama Allah dan Allah yang Maha Besar.”

3. Lempar jumrah dilakukan dengan melemparkan batu kerikil ke dinding marma dan usahakan agar batu kerikil mengenai dinding marma hingga masuk ke lubang. 

4. Lemparkan batu kerikil dengan santun, tidak emosi, tidak saling berebut tempat dengan jamaah lain, dan tidak menyakiti jamaah lain secara fisik. 

5. Setelah melempar jumrah, bacalah takbir dan talbiyah.

6. Apabila ingin mewakili orang lain untuk melempar jumrah, pastikan Anda telah melempar jumrah untuk diri sendiri. 

Baca Juga : Mengenal Haji Mabrur

Penutup

Demikian penjelasan mengenai sejarah dan tata cara lempar jumrah. Karena termasuk salah satu rangakaian dalam ibadah haji, maka prhatikan baik-baik tata cara melakukan lempar jumrah yang benar. Semoga ibadah haji Anda berjalan dengan lancar. 

Percayakan perjalanan umroh Anda dengan Rawda Travel. Rawda Travel telah menemani banyak jamaah haji dan umroh untuk beribadah ke tanah suci dengan lancar sejak tahun 2003. Untuk informasi mengenai biaya dan fasilitas, Anda dapat mengunjungi Promo Rawda Travel.

You cannot copy content of this page