Ibadah haji dan umrah merupakan momen istimewa bagi umat Muslim di seluruh dunia. Kali ini Rawda travel umroh bandung akan membahas Niat Haji dan Umrah. Simak terus ya
Melakukan perjalanan ke Tanah Suci, Mekah dan Madinah, untuk menunaikan ibadah ini membutuhkan persiapan yang matang, termasuk memahami makna dan pentingnya niat dalam melaksanakan haji dan umrah.
Niat adalah langkah awal yang penting sebelum memulai setiap ibadah. Dalam konteks haji dan umrah, niat menjadi landasan spiritual yang memperkuat ikhtiar kita dalam melaksanakan rukun dan syarat-syarat ibadah yang ditetapkan.
Melalui niat yang tulus dan sungguh-sungguh, kita menunjukkan keikhlasan dan kesungguhan kita dalam mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Perintah Haji dan Umrah
Namun, haji adalah ibadah yang termasuk rukun islam kelima. Sedangkan umroh adalah ibadah sunnah yang tidak masuk rukun iman. Akan tetapi, perintah haji dan umroh telah termaktub dalam firman Allah subhanahu wata’ala:
وَأَتِمُّوا الْحَجَّ وَالْعُمْرَةَ لِلهِ
Artinya: “Dan sempurnakanlah ibadah haji dan umrah untuk Allah,” (QS al-Baqarah: 196).
Bacaan Niat Haji
نَوَيْتُ الْحَجَّ وَأَحْرَمْتُ بِهِ لِلهِ تَعَالَى لَبَّيْكَ اللَّهُمَّ بحَجًَةِ
Nawaitul hajja wa ahramtu bihi lillahi ta’ala labbaika Allahumma hajjan.
Artinya: “Aku niat melaksanakan haji dan berihram karena Allah Swt. Aku sambut panggilan-Mu, ya Allah untuk berhaji.”
Bacaan Niat Umrah
نَوَيْتُ العُمْرَةَ وَأَحْرَمْتُ بِهَا لِلهِ تَعَالَى لَبَّيْكَ اللَّهُمَّ بعُمْرَة
Nawaitul ‘umrata wa ahramtu bihi lillahi ta’ala labbaika Allahumma ‘umratan
Artinya; Aku niat melaksanakan umrah dan berihram karena Allah Swt. Aku sambut panggilan-Mu, ya Allah untuk berumrah. Lantas, kapan niat tersebut dibaca? Untuk menjawabnya, berikut adalah urutan tata cara haji dan umroh sesuai syariat.
Tata Cara Haji
1, Memakai Pakaian Ihram
Berpakaian ihram merupakan simbol dari kesederhanaan, persamaan, dan pengabdian diri kepada Allah SWT.
Dengan mengenakan pakaian ihram, muslim laki-laki menghapus perbedaan status sosial dan materi dalam memasuki keadaan suci yang sama di hadapan-Nya.
Oleh karena itu, penting bagi setiap muslim laki-laki untuk menjalankan aturan dan etika berpakaian ihram dengan penuh kesadaran dan penghayatan.
2. Niat Haji
Sunnah sebelum melaksanakan ihram adalah mandi, berwudhu, memakai pakaian ihram dan memakai wewangian. Setelah itu, dilanjut dengan membaca niat dalam hati
3. Membaca Bacaan Talbiyah
Setelah itu, disunnahkan membaca talbiyah saat seseorang sudah berniat melaksanakan haji atau umrah dan telah dalam keadaan ihram.
Bacaan talbiyah selalu diulang-ulang setiap langkah selama ke Baitul Haram.
Berikut adalah bacaan talbiyah:
لَبَّيْكَ اللَّهُمَّ لَبَّيْكَ، لَبَّيْكَ لَا شَرِيْكَ لَكَ لَبَّيْكَ، إِنَّ الْحَمْدَ وَالنِّعْمَةَ لَكَ وَالْمُلْكَ لَاشَرِيْكَ لَكَ
Labbaikallahumma labbaik, labbaika la syarikalaka labbaik, innal hamda wan ni’mata laka wal mula la syarika lak.
Artinya; Aku datang memenuhi panggilanMu Ya Allah, aku datang memenuhi panggilan-Mu, aku datang memenuhi panggilanMu tidak ada sekutu bagi-Mu, aku datang memenuhi panggilan-Mu, sungguh segala puji, nikmat dan segenap kekuasaan adalah milik-Mu, tidak ada sekutu bagi-Mu.
4. Wukuf di Padang Arafah
Saat wukuf di padang arafah, jamaah haji dianjurkan banyak membaca zikir, tahmid, istighfar dan bacaan lainnya ketika hendak melaksanakan wukuf. Saat masuk waktu wukuf jamaah haji bisa membaca doa berikut:
” اللَّهُمَّ لَكَ الْحَمْدُ كَالَّذِي نَقُولُ وَخَيْرًا مِمَّا نَقُولُ ، اللَّهُمَّ لَكَ صَلَاتِي وَنُسُكِي وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِي وَإِلَيْكَ مَآبِي وَلَكَ رَبِّ تُرَاثِي ، اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَوَسْوَسَةِ الصَّدْرِ وَشَتَاتِ الْأَمْرِ ، اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا تَجِيءُ بِهِ الرِّيحُ “
Allahumma lakal hamdu kalladzi naqulu wa khairom mimma naqulu, allahumma sholati wa nusuki wa mahyaya wa mamati wa ilaika ma-abi wa laka rabbi turatsi, allahumma inni a’uzu bika min ‘azabil qobri wa waswasatis shodri wa syatatil amri, allahumma inni a’uzu bika min syarri ma taji-u bihir rihu.
Artinya: Ya Allah, bagi Mu pujian seperti yang kami ucapkan, dan lebih baik dari apa yang kami ucapkan. Ya Allah, untuk-Mu sahabatku, ibadah haji, untuk-Mu kehidupanku dan kematianku dan kepada-Mu kami akan kembali, untuk-Mu kami tunjukkan ibadahku. Ya Allah, kami berlindung kepada-Mu dari siksa neraka, dari hati yang ragu dan dari tercerai berainya urusan. Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari yang terburuk yang didatangkan oleh angin.
5. Mabit atau Bemalam di Muzdalifah
Setelah wukuf, selanjutnya akan bermalam di Muzdalifah. Selama di Muzdalifah, jamaah haji akan mengambil batu kerikil sebanyak empat puluh hingga tujuh puluh butir untuk melempar jumrah di Mina.
Bermalam di Muzdalifah dapat dilakukan hingga melewati waktu tengah malam. Namun, lebih utama lagi jika bermalam sampai selesai melaksanakan shalat subuh.
6. Melempar Jumrah
Jamaah haji kemudian melakukan lempar jumrah di Mina dengan membaca:
بِسمِ اللَّهِ وَاللَّهُ أَكْبَرُ
Bismillahi Allahu Akbar
Artinya: Dengan nama Allah dan Allah yang Maha Besar
7. Tahalul Awal
Tahallul awal dikerjakan dengan mencukur rambut sekurang-kurangnya sebanyak tiga helai. Dengan tahalul, menandakan bahwa sudah bisa mengenakan pakaian biasa kembali. Bacaan doa tahallul adalah sebagai berikut:
اللَّهُمَّ اجْعَلْ لِكُلِّ شَعْرٍ نْورًا يَوْمَ القِيَامَةِ
Allahummaj’al likuli sya’ratin nuuran yaumal qiyaamati
Artinya; Ya Allah, jadikanlah cahaya untuk setiap helai rambut yang aku potong ini pada hari kiamat nanti.
8. Tawaf Ifadah
Thawaf Ifadah adalah thawaf dengan dengan mengelili ka’bah sebanyak tujuh kali. Dimulainya thawaf ibadah yakni sejajar dengan Hajar Aswad. Bacaan doa thawaf:
سُبْحَانَ اللهِ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ وَلَا إِلَهَ إِلَّا اللهَ اللهُ أَكْبَرُ. وَلَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ. وَالصَّلَاةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ. اللَّهُمَّ إِيْمَانًا بِكَ وَتَصَدِّيْقًا بِكِتَابِكَ وَوَفَاءاً بِعهدك وَاتِّبَاعًا لِسُنَّةِ نَبِيِّكَ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ. اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْئَلُكَ الْعَفْوَى وَالْعَافِيَةَ الدَّائِمَةَ فِي الدِّيْنِ وَالدُّنْيَا وَالْأَخِرَةَ وَالْفَوْزَ بِالْجَنَّةِ وَالنَّجَاةِ مِنَ النَّارِ
Subahaanallaahi walhamdulillaahi wa laa ilaaha illallaahu allahu akbar. wa laa haula wa laa quwwata illaa billaahil ‘aliyyil ‘azhiimi. Wash shalaatu wassalaamu’alaa rasuulillaaahi shallallaahu ‘alaihi wa sallama. Allahumma iimaanan bika wa tashdiqan bikitaabika wa wafaa’an bi’aadhika wattibaa’an li sunnati nabiyyika muhammadin shallaahu ‘alaihi wa sallama. Allahumma inni as’alukal ‘afwa wal ‘aafiya wal mu’aafatan daaimata fid diini wad dunyaa wal aakhirati wal fauza bil jannati wannajaata minannaari.
Artinya: Maha suci Allah, segala bentuk pujian hanya pantas disanjungkan kepada-Nya, sebab tiada Tuhan selain Allah, Dzat Yang Maha Besar. Tidak ada daya dan kekuatan kecuali berasal dari sisi-Nya yang Maha Mulia lagi Maha Agung. Shalawat serta salam semoga senantiasa tertuju kepada Rasulullah, sebagaimana Allah selalu mencurahkan shalawat dan salam kepada beliau.
Ya Allah, aku melakukan tawaf ini hanya karena beriman kepada-Mu, membenarkan kitab-Mu, dan memenuhi janjiku pada-Mu, serta mengikuti sunnah Nabi-Mu Muhammad Saw.
Ya Allah, sesungguhnya aku memohon ampunan kepada-Mu, kesehatan, dan perlindungan yang kekal dalam menjalankan aturan agama, baik urusan dunia maupun akhirat, juga untuk beroleh kenikmatan surga dan terhindar dari azab neraka.
9. Sa’i
Sa’i adalah berjalan dari bukit Safa melanjutkan ke bukit Marwah sebanyak tujuh kali. Sebelum melaksanakan sa’i, hadapkan badan ke ka’bah terlebih dulu dan berdoa sebagai berikut:
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرّحِيمِ أَبْدَأُ بِمَا بَدَأَ اللهُ بِهِ وَرَسُولِهِ
Bismillahir rahmaanir rahiim, abda’u bimaa bada’allahu bihi wa rasuulihi
Artinya: Dengan nama Allah yang Maha Pengasih dan Penyayang, aku mulai dengan apa yang telah dimulai oleh Allah dan Rasul-Nya.
Kemudian saat mengerjakan sa’i, dianjurkan membaca doa berikut ini sambil lari-lari kecil antara bukit shafa dan marwah
اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ، كَبِيرًا وَالحَمْدُ لَِّلهِ كَثِيرًا وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيلًا
Allahu akbar, allahu akbar, allahu akbar, allahu akbar, kabiiraa walhamdulillaahi katsiran wa subhanallahi bukratan wa ashiilaa
Artinya; Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Maka besar Allah segala puji bagi-Nya, Maha Suci Allah baik saat pagi maupun petang.
Mengenal Rawda Travel Umroh Bandung
Rawda Travel (PT. Mahabbah Cahya Multazam) berada di Kota Bandung dan telah berdiri sejak tahun 2003. Sejak berdiri, PT. Mahabbah Cahya Multazam telah membantu ribuan orang melakukan umrah, tur halal, dan wisata Eropa.
Kesuksesan kami dalam mengelola perjalanan ibadah Umrah dapat dikaitkan dengan komitmen dan dedikasi kami untuk memberikan pelayanan terbaik kepada jamaah. Dengan motto kami, “Layanan Terbaik dan Berorientasi Keluarga”, kami selalu mengutamakan kepuasan jamaah dan kebutuhan mereka.
Salah satu keunggulan Rawda Travel adalah pengalaman luas kami dalam mengelola perjalanan umrah, telah mengurus ribuan jamaah selama bertahun-tahun, memastikan setiap perjalanan berjalan lancar dan sesuai harapan jamaah. Karena pengalaman ini, kami menjadi lebih mahir dalam menangani masalah dan terus memberikan layanan berkualitas tinggi.
Baca Juga:
- 7 Seluk Beluk Perbedaan Haji dan Umroh
- Sejarah Ibadah Haji dan Umroh
- Hikmah Haji dan Umroh
- 32 Doa Untuk Orang Umroh Mabrur yang Dapat Dipanjatkan
- Hikmah Pelaksanaan Ibadah Haji dan Umroh
- Merencanakan Umroh Keluarga: Tips dan Saran
- 7 Tips Menghadapi kerumunan Saat sedang Tawaf di…
- 16 Tempat bersejarah di Mekkah dan Madinah
- Pentingnya Mencari Biro Umroh Terpercaya dan Terlisensi
- Mengenali Etika dan Adab Saat Berinteraksi dengan…