Raja Namrud, banyak dikisahkan dalam sejarah kalau ia adalah raja sombong dan zalim yang hidup di zamannya Nabi Ibrahim AS.
Raja Namrud memerintah dengan tangan besi, mirip dengan Firaun yang menganggap dirinya sebagai dewa.
Raja Namrud begitu menantang kekuasaan Tuhan karena keangkuhannya. Ia pertama kali bertemu dengan Nabi Ibrahim AS pada salah satu kisah bersejarah mengenai peperangan.
Tahukah Anda peperangan apa itu? Simak terus artikel berikut ini, mengenai Raja Namrud dan Nabi Ibrahim!
Kisah Raja Namrud
Raja Namrud dilahirkan oleh Semiramis, seorang wanita cantik, dan Gus, cucu Nabi Nuh, ia tumbuh menjadi seorang pemburu yang tangguh.
Gus dan Semiramis menikah saat masih remaja, tetapi suaminya meninggal tak lama setelah mereka berhubungan intim dan menikah. Setelah itu, Raja Namrud lahir tanpa ayah.
Semiramis mengaku tidak pernah bersentuhan dengan laki-laki, sehingga ia bercerita ke orang-orang kalau Raja Namrud dilahirkan dari seorang perawan. Semiramis menyebarkan rumor bahwa dia adalah anak suci.
Setelah Namrud dewasa, ibunya cemburu karena putranya didekati oleh banyak wanita. Kecemburuannya tersebut membuat ia menikahi putranya sendiri.
Bahkan Semiramis mengesahkan undang-undang tentang pernikahan antara orang tua dan anak untuk membenarkan tindakannya.
Selain itu, ia membuat sabuk kesucian romantis untuk menghindari pesaing romantis yang memiliki anak.
Pembangunan Menara Babel yang Membuat Namrud Dianggap Sebagai Dewa oleh Rakyatnya
Menara Babel dibangun oleh Raja Namrud, seorang ahli pembangun dan matematik, selama pemerintahan Semiramis.
Karena banjir terjadi pada masa Nabi Nuh, Menara Babel dibangun dengan sangat tinggi sehingga air tidak dapat mencapainya.
Rakyat membantu pembangunan menara Babel sehingga cepat usai. Mereka yang membantu Raja Namrud perlahan mulai mengakui kehebatan Raja Namrud hingga menganggapnya Tuhan.
Selain itu, ia harus mengubah pemerintahan menjadi tirani dan membuat rakyat bergantung pada kekuatan Namrud.
Namrud dan Semiramis juga mengajarkan agama yang disebut Belonila, yang terdiri dari tiga elemen: api, ular, dan matahari.
Kisah Nabi Ibrahim Awal Mula Mencari Tuhan
Allah SWT memberi Nabi Ibrahim a.s. kecerdasan dan kemampuan untuk berpikir kritis. Sejak kecil, dia selalu bertanya tentang siapa yang menciptakan alam semesta dan apa artinya.
Nabi Ibrahim a.s. tidak percaya bahwa Tuhan yang menciptakan alam semesta adalah patung yang disembah masyarakat. Ini karena patung sesembahan itu dibuat oleh ayahnya.
Nabi Ibrahim a.s. sering melihat langit, bumi, matahari, bulan, dan bintang-bintang.
Ketika dia merasa bahwa matahari adalah Tuhan Semesta Alam dan kemudian melihat matahari tergelincir saat senja, Nabi Ibrahim a.s. berseru bahwa Tuhannya tidak tenggelam.
Begitu juga ketika dia melihat bulan.
Kisah Nabi Ibrahim yang mencari Tuhan ini tertulis di Al-Qur’an Surat Al-An’am ayat 75-79.
“Demikianlah Kami memperlihatkan kepada Ibrahim kekuasaan (Kami yang terdapat) di langit dan bumi dan agar dia termasuk orang-orang yang yakin.” (QS. Al-An’am:75).
“Ketika malam telah menjadi gelap, dia (Ibrahim) melihat sebuah bintang (lalu) dia berkata, “Inilah Tuhanku.” Maka, ketika bintang itu terbenam dia berkata, “Aku tidak suka kepada yang terbenam”.” (QS. Al-An’am:76).
Baca juga: Kisah Nabi Ibrahim: Membangun Ka’bah atas Perintah Allah
Dakwah Pertama Nabi Ibrahim
Nabi Ibrahim a.s. juga sering bertanya kepada ayahnya mengenai Tuhan Semesta Alam. Namun, sang ayah selalu mengatakan bahwa Tuhan adalah patung yang dibuatnya tersebut. Hal ini termaktub dalam Al-Qur’an Surat Al-Anbiya ayat 52-56.
“Patung-patung apakah ini yang kamu tekun menyembahnya?” kata Nabi Ibrahim a.s. kepada ayahnya dan kaumnya.
“Kami mendapati nenek moyang kami menjadi para penyembahnya,” jawab sang ayah dan kaumnya.
Dia (Ibrahim) berkata, “Sungguh, kamu dan nenek moyang kamu berada dalam kesesatan yang nyata.”
Mereka berkata, “Apakah engkau datang kepada kami membawa kebenaran atau engkau (hanya) bermain-main?”
Dia (Ibrahim) menjawab, “Sebenarnya, Tuhan kamu adalah Tuhan langit dan bumi yang telah menciptakannya dan aku adalah salah satu saksi atas itu.”
Kemudian, pada Surat Al-An’am ayat 74, Nabi Ibrahim a.s. berkata kepada ayahnya, Azar mengenai patung yang dibuatnya.
“Apakah (pantas) engkau menjadikan berhala-berhala itu sebagai tuhan? Sesungguhnya aku melihat engkau dan kaummu dalam kesesatan yang nyata.”
Ajaran tauhid pertama kali disampaikan oleh Nabi Ibrahim a.s. kepada ayahnya.
Setelah itu, kisah Nabi Ibrahim mulai mengajar orang-orang di sekitarnya. Ada yang mulai menerima ajaran Nabi Ibrahim a.s. tentang keesaan Allah Swt, tetapi banyak orang yang menentangnya dan tetap menyembah berhala.
Baca juga: Idul Adha: Kisah Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail
Kisah Nabi Ibrahim Melawan Raja Namrud
Nabi Ibrahim terus berdakwah meskipun banyak kaumnya menolaknya. Salah satu caranya adalah menipu kaumnya
. Nabi Ibrahim a.s. menghancurkan semua berhala, hanya berhala yang paling besar dengan kapak di pundaknya yang tetap ada.
Fakta bahwa Nabi Ibrahim a.s. menipu adalah kisah yang mendorong pertemuan mereka dengan Raja Namrud. Hal ini ditemukan dalam Surat Al-Anbiya ayat 57–68.
Kaum Nabi Ibrahim a.s. mempertanyakan siapa yang melakukan pengrusakan ketika mereka melihat berhala hancur. Ada yang mengatakan bahwa Nabi Ibrahim a.s. lah yang melakukannya.
Dibawanya Nabi Ibrahim a.s. ke depan Raja Namrud dan orang lain. Kemudian kaumnya bertanya kepadanya.
“Apakah engkau yang melakukan (perbuatan) ini terhadap tuhan-tuhan kami, wahai Ibrahim?”
“Sebenarnya (patung) besar ini yang melakukannya. Tanyakanlah kepada mereka (patung-patung lainnya) jika mereka dapat berbicara.”
Kemudian, mereka tersadar bahwa patung tersebut tak bisa berbicara.
“Engkau (Ibrahim) pasti tahu bahwa (berhala-berhala) itu tidak dapat berbicara.”
“Mengapa kamu menyembah sesuatu selain Allah yang tidak dapat memberi manfaat sedikit pun dan tidak (pula) mendatangkan mudarat kepada kamu? Celakalah kamu dan apa yang kamu sembah selain Allah! Apakah kamu tidak mengerti?”
Lalu, terjadi perdebatan yang membuat Raja Namrud memerintahkan pasukannya untuk menangkap Nabi Ibrahim a.s. dan memberikan hukuman dengan cara dibakar hidup-hidup.
Nabi Ibrahim Dibakar Hidup-hidup oleh Raja Namrud
Nabi Ibrahim a.s. kemudian diikat di sebuah tiang, dengan tumpukan kayu di bawahnya atau persis di kakinya. Kemudian tumpukan kayu itu dibakar.
Tetapi Nabi Ibrahim a.s. tidak terbakar; api bahkan menjadi dingin. Ini ditemukan dalam Al-Qur’an dalam surat Al-Anbiya ayat 69.
“Kami (Allah) berfirman, “Wahai api, jadilah dingin dan keselamatan bagi Ibrahim!””.
Setelah melihat mukjizat Nabi Ibrahim a.s., Raja Namrud marah dan marah. Namun, Allah Swt menjaga utusan-Nya. Dalam beberapa cerita, gerombolan nyamuk menyerang kerajaan Raja Namrud hingga sinar matahari pun tertutup.
Kemudian, nyamuk masuk ke hidung Raja Namrud dan menyiksa dia hingga mati.
6 Fakta Terkait Raja Namrud
Raja Namrud adalah sosok kontroversial yang dikenal dalam sejarah sebagai penguasa yang sombong dan menentang Tuhan.
Berikut ini 6 enam fakta menarik yang mengungkap lebih dalam tentang kehidupan dan kejatuhan Raja Namrud.
1. Cicit Nabi Nuh
Menurut Ibnu Katsir, raja yang bermusuhan dengan Ibrahim adalah Raja Namrud bin Kanaan bin Kush bin Sam bin Nuh, seperti yang dikatakan Mujahid.
Dia juga disebut sebagai Namrud, putra Falikh, putra Abir, putra Shalikh, putra Arfakhshand, putra Sam dan putra Nuh.
2. Raja yang Tiran
“Raja-raja yang memerintah bagian timur dan barat dunia ada empat, dua beriman dan dua kafir. Dua raja yang beriman adalah Sulaiman bin Dawud dan DzulQarnain. Dua raja yang tidak beriman adalah Namrud dan Nebukadnezar,” kata Mujahid.
3. Alkitab Menyebutnya Kalhu di masa Asyur (Irak kuno)
Sebagaimana disebutkan dalam Alkitab tentang “kota besar” Calah, Namrud dikenal sebagai Kalhu di zaman Asyur.
Ini sama dengan nama Kalhudan, di mana “pemburu perkasa” Namrud mendirikan dinasti Asyur.
The Washington Post melaporkan bahwa penemuan di Namrud dianggap sebagai salah satu temuan arkeologi Mesopotamia kuno yang paling penting.
4. Raja Namrud Dipuja Sebagai Dewa
Beberapa literatur yang menyatakan bahwa Namrud dipuja seperti dewa, tetapi ada juga yang menganggapnya hanyalah seorang manusia yang menantang Tuhan.
5. Dikenal Sombong, Dapat Memutuskan Hidup dan Matinya Sesesorang
Antara Nabi Ibrahim (saw) dan Namrud terjadi perdebatan yang diceritakan dalam Alquran surat Al baqarah ayat 258,
أَلَمْ تَرَ إِلَى الَّذِي حَاجَّ إِبْرَاهِيمَ فِي رَبِّهِ أَنْ آتَاهُ اللَّهُ الْمُلْكَ إِذْ قَالَ إِبْرَاهِيمُ رَبِّيَ الَّذِي يُحْيِي وَيُمِيتُ قَالَ أَنَا أُحْيِي وَأُمِيتُ ۖ قَالَ إِبْرَاهِيمُ فَإِنَّ اللَّهَ يَأْتِي بِالشَّمْسِ مِنَ الْمَشْرِقِ فَأْتِ بِهَا مِنَ الْمَغْرِبِ فَبُهِتَ الَّذِي كَفَرَ ۗ وَاللَّهُ لَا يَهْدِي الْقَوْمَ الظَّالِمِينَ
Artinya:
Tidakkah kamu memperhatikan orang yang mendebat Ibrahim mengenai Tuhannya, karena Allah telah menganugerahkan kepadanya (orang itu) kerajaan (kekuasaan), (yakni) ketika Ibrahim berkata, “Tuhankulah yang menghidupkan dan mematikan.” (Orang itu) berkata, “Aku (pun) dapat menghidupkan dan mematikan.”Ibrahim berkata, “Kalau begitu, sesungguhnya Allah menerbitkan matahari dari timur. Maka, terbitkanlah ia dari barat.” Akhirnya, bingunglah orang yang kufur itu. Allah tidak memberi petunjuk kepada kaum yang zalim.
6. Mati karena Nyamuk
Sebuah cerita mengatakan bahwa Allah mengirimkan seorang malaikat ke Namrud untuk memerintahkannya untuk percaya kepada Allah.
Dia menolak pada kesempatan pertama, kemudian pada kesempatan kedua, dan pada kesempatan ketiga, dia tetap menolak.
“Kumpulkan pasukanmu dan aku akan mengumpulkan pasukanku,” kata malaikat itu. Namrud berkumpul dengan pasukan saat matahari terbit, dan Allah mengirimkan banyak nyamuk kepadanya, sehingga orang-orang dalam pasukan itu bahkan tidak dapat melihat matahari.
Kemudian Allah membiarkan nyamuk menyerang mereka, memakan daging dan darahnya dan meninggalkan mereka hanya tulang belulang.
Raja Namrud menerima nyamuk yang masuk ke lubang hidungnya. Allah menghukumnya dengan itu.
Dia sangat kesakitan hingga terus-menerus membenturkan kepalanya ke benda-benda sampai dia akhirnya mati. Dia melakukannya hanya karena kegilaan atau berharap untuk nyamuk.
Wujudkan Impian Naik Haji Bersama Umrah Bandung
Segera wujudkan impian Anda untuk melaksanakan Umrah di kota suci dengan layanan terbaik bersama Umrah Bandung. Nikmati pengalaman ibadah yang berkesan dan nyaman.
Manfaatkan juga Promo Umrah Bandung eksklusif kami! Dapatkan fasilitas dan pelayanan terbaik dengan harga mulai dari 24,9 juta.
Buat Anda yang ingin menjelajahi keindahan destinasi wisata unggulan di Turki bisa dengan Promo Umrah Plus Turki Bandung. Temukan pengalaman perjalanan yang penuh makna dan berkesan bersama kami!
Untuk Anda warga Bekasi, jangan khawatir! Temukan juga jasa terbaik persiapan perjalanan ibadah umrah besama Umrah Bekasi. Kini melaksanakan ibadah umrah, bisa dengan penuh ketenangan dan kenyamanan.
Baca Juga:
- Sejarah Ibadah Haji dan Umroh
- 32 Doa Untuk Orang Umroh Mabrur yang Dapat Dipanjatkan
- Mengenal Jannatul Baqi
- 16 Tempat bersejarah di Mekkah dan Madinah
- 7 Tips Menghadapi kerumunan Saat sedang Tawaf di…
- Hikmah Haji dan Umroh
- Kisah Nabi Ibrahim Mencari Tuhan
- Siapa Yakjuj dan Makjuj Dan Kaitannya Dengan Hari Kiamat
- Idul Adha: Makna Kurban Idul Adha dan Perbedaannya…
- Hikmah Pelaksanaan Ibadah Haji dan Umroh