Di antara kisah-kisah menakjubkan dalam sejarah Islam, perjalanan hidup Nabi Musa adalah salah satu yang paling dramatis dan penuh hikmah. Seorang bayi kecil yang terapung di sungai, ditemukan oleh keluarga kerajaan, dan dibesarkan dalam istana penguasa paling kejam pada masanya—Firaun. Namun, siapa sangka, anak angkatnya itulah yang kelak akan menjadi utusan Allah dan membawa kehancuran bagi tiran yang mengadopsinya. Bagaimana kisah Nabi Musa dalam istana Firaun yang zalim? Mari kita telusuri jejak sejarahnya dari sudut pandang Islam.
Kekejaman Firaun dan Kelahiran Nabi Musa
Firaun Mesir adalah penguasa yang bukan hanya angkuh, tetapi juga sangat zalim. Dalam Al-Qur’an, ia disebut sebagai pemimpin yang mengaku sebagai tuhan dan menindas kaum Bani Israil dengan kerja paksa dan perbudakan. Suatu ketika, seorang peramal kerajaan meramalkan bahwa akan lahir seorang anak lelaki dari kalangan Bani Israil yang kelak akan menjadi penyebab kehancuran kekuasaan Firaun. Mendengar ini, Firaun segera mengeluarkan perintah keji: setiap bayi laki-laki yang lahir dari Bani Israil harus dibunuh.
Di tengah kekejaman ini, lahirlah Musa. Ibunya, Yukabad, sangat takut akan nasib anaknya. Dalam keputusasaan, Allah mengilhamkan kepadanya sebuah solusi yang tampak mustahil namun penuh hikmah:
“Dan Kami ilhamkan kepada ibu Musa, ‘Susuilah dia, dan apabila kamu khawatir terhadapnya, maka hanyutkanlah dia ke sungai (Nil). Janganlah kamu takut dan jangan (pula) bersedih hati, karena Kami pasti akan mengembalikannya kepadamu dan menjadikannya salah seorang rasul.’” (QS. Al-Qasas: 7)
Dengan hati yang berat, ibu Musa memasukkan bayinya ke dalam peti dan menghanyutkannya di Sungai Nil. Arus sungai membawanya ke takdir luar biasa.
Ditemukan oleh Keluarga Firaun
Takdir Allah mempertemukan bayi Musa dengan keluarga musuhnya. Peti kecil itu ditemukan oleh istri Firaun, Asiyah, seorang wanita salehah yang berbeda dari suaminya yang zalim. Saat melihat bayi mungil itu, hatinya langsung dipenuhi kasih sayang.
“Dan istri Firaun berkata, ‘(Dia) adalah penyejuk mata hati bagiku dan bagimu. Janganlah kamu membunuhnya, mudah-mudahan dia bermanfaat bagi kita atau kita jadikan dia sebagai anak.’” (QS. Al-Qasas: 9)
Meskipun Firaun dikenal sebagai penguasa bengis, Asiyah berhasil meyakinkannya untuk membiarkan bayi itu hidup dan mengadopsinya sebagai anak angkat mereka. Dengan ironi yang luar biasa, Firaun yang berusaha membunuh semua bayi Bani Israil justru membesarkan anak yang kelak menjadi penyebab kejatuhannya.
Disusui oleh Ibu Kandung
Namun, ada satu masalah: bayi Musa menolak disusui oleh siapa pun di istana. Dalam kebingungan, akhirnya keluarga kerajaan mencari wanita yang bisa menyusui bayi tersebut. Di saat itulah, saudari Musa yang diam-diam mengikuti peti itu dari kejauhan, memberi saran agar mereka mencoba seorang wanita dari Bani Israil yang dikenal baik dalam menyusui.
Allah telah mengatur segalanya. Wanita itu adalah Yukabad, ibu kandung Musa sendiri.
“Maka Kami kembalikan Musa kepada ibunya, agar senang hatinya dan tidak bersedih hati, serta agar dia mengetahui bahwa janji Allah adalah benar. Tetapi kebanyakan mereka tidak mengetahuinya.” (QS. Al-Qasas: 13)
Begitulah cara Allah menjaga Nabi-Nya. Musa tetap bisa disusui dan dirawat oleh ibunya sendiri, meskipun ia telah menjadi bagian dari keluarga Firaun.
Musa di Istana Firaun
Musa tumbuh sebagai seorang pangeran di istana megah Firaun, dikelilingi oleh kemewahan dan kebebasan. Namun, ia tidak pernah melupakan jati dirinya. Seiring bertambahnya usia, ia mulai menyadari kezaliman yang dilakukan terhadap kaumnya, Bani Israil. Musa adalah seorang yang kuat dan berani, serta memiliki hati yang lembut kepada orang yang tertindas.
Suatu hari, dalam sebuah peristiwa yang mengubah hidupnya, Musa tidak sengaja membunuh seorang Mesir yang sedang menindas seorang lelaki dari Bani Israil. Kejadian ini membuatnya menjadi buronan. Dalam ketakutan, ia melarikan diri dari Mesir dan menuju Madyan, tempat ia menemukan perlindungan dan memulai perjalanan baru yang kelak akan membawanya kepada kenabian.
Hikmah dari Kisah Musa di Istana Firaun
Kisah Nabi Musa yang diadopsi oleh Firaun penuh dengan keajaiban dan hikmah yang bisa kita pelajari:
- Takdir Allah Mengalahkan Perencanaan Manusia – Firaun berusaha membunuh setiap bayi lelaki dari Bani Israil, tetapi justru membesarkan bayi yang akan menggulingkan kekuasaannya. Ini menunjukkan bahwa takdir Allah selalu berjalan sesuai kehendak-Nya, tidak peduli seberapa kuat seseorang mencoba mengubahnya.
- Kesabaran dan Kepercayaan kepada Allah – Ibu Musa menyerahkan bayinya kepada Allah dengan penuh kepercayaan. Sebagai balasannya, ia tidak hanya mendapatkan kembali anaknya tetapi juga melihatnya tumbuh menjadi seorang pemimpin besar.
- Kebaikan Bisa Datang dari Tempat yang Tidak Terduga – Musa dibesarkan dalam istana musuhnya, tetapi ini justru menjadi cara Allah untuk mempersiapkannya dengan pendidikan dan keterampilan kepemimpinan yang dibutuhkan untuk menghadapi Firaun di kemudian hari.
- Wanita Berperan Besar dalam Sejarah – Ibu Musa, saudari Musa, dan Asiyah, istri Firaun, semuanya memainkan peran kunci dalam menyelamatkan dan membesarkan Musa. Kisah ini menunjukkan betapa besar pengaruh seorang wanita dalam perubahan sejarah.
Penutup
Kisah Nabi Musa yang diadopsi oleh Firaun bukan hanya sekadar cerita sejarah, tetapi juga sebuah pelajaran kehidupan. Allah menunjukkan bahwa tidak ada kekuatan di dunia ini yang bisa melawan ketetapan-Nya. Musa kecil yang dulu terapung di Sungai Nil tumbuh menjadi seorang nabi yang berani menghadapi penguasa tiran dan membawa Bani Israil menuju kebebasan.
Kisah ini mengajarkan kita untuk selalu percaya pada rencana Allah, bahkan dalam situasi yang tampaknya tidak mungkin. Dari seorang bayi yang hampir dibunuh menjadi pemimpin yang membawa perubahan besar—itulah kebesaran takdir yang telah Allah tetapkan untuk Musa. Sebuah perjalanan yang dimulai di istana Firaun tetapi berakhir dengan kebangkitan sebuah umat.
Jika Anda sedang mencari layanan perjalanan umrah di Bandung, Rawda Travel Umroh Bandung adalah pilihan yang sangat direkomendasikan. Sebagai agen perjalanan terpercaya, kami menyediakan layanan berkualitas dengan harga yang bersahabat. Sejak tahun 2003, kami telah menjadi mitra utama bagi jemaah yang ingin menunaikan ibadah umrah ke tanah suci, didukung oleh reputasi dan pengalaman yang solid.
Kami juga menawarkan berbagai paket umrah menarik serta promosi spesial melalui program “Promo Umrah Bandung“. Selain itu, tersedia pula paket eksklusif “Umrah Plus Turki Bandung” yang tidak kalah menarik.
Baca Juga:
- Sejarah Ibadah Haji dan Umroh
- 32 Doa Untuk Orang Umroh Mabrur yang Dapat Dipanjatkan
- 55 Contoh Titip Doa Umroh
- Mengenal Jannatul Baqi
- Hikmah Haji dan Umroh
- 15 Rekomendasi Hadiah Untuk Mereka Yang Akan Pergi Umrah
- Hikmah Pelaksanaan Ibadah Haji dan Umroh
- 16 Tempat bersejarah di Mekkah dan Madinah
- Kisah dan Makna Dibalik Turunnya Surah Al-Lahab
- Merencanakan Umroh Keluarga: Tips dan Saran