Bagi umat muslim, Ka’bah bukan hanya sebuah bangunan berbentuk kubus yang diselimuti kain penutup berwarna hitam. Ka’bah sangatlah istimewa. Anda dapat memanjatkan doa ketika berada di depan Ka’bah.
Melaksanakan ibadah haji dan umroh menjadi cita-cita setiap umat muslim. Apabila Anda mendapatkan kesempatan untuk melaksanakan salah satu rukun Islam ini, jangan lupa untuk membaca doa ketika memasuki Masjidil Haram. Selain itu, Anda juga dianjurkan untuk membaca doa ketika melihat Ka’bah yang berada di dalam Masjidil Haram.
Melihat Ka’bah secara langsung merupakan sebuah ibadah berpahala. Hal tersebut diriwayatkan oleh Aisyah, Rasulullah bersabda, “Memandang Ka’bah adalah sebuah ibadah.” (HR. Abu Syaikh)
Nabi Muhammad saw juga bersabda, “Setiap sehari semalam, Allah menurunkan seratus dua puluh rahmat atas Baitullah. Enam puluh rahmat untuk yang melakukan tawaf, empat puluh untuk yang melakukan sholat, dan dua puluh untuk yang memandang Ka’bah.” (HR. Thabrani). Dari hadis tersebut, kita akhirnya mengetahui betapa istimewanya Ka’bah.
Baca Juga : Sejarah Sa’i, Berlari Dari Bukit Shafa Dan Marwah
Riwayat Hadis Tentang Doa di Depan Ka’bah
Ketika melihat Ka’bah, umat muslim dianjurkan untuk membaca doa. Meskipun begitu, ada beberapa ulama yang masih berbeda pendapat.
Berikut ini adalah beberapa riwayat hadis yang membahas mengenai doa ketika di depan Ka’bah.
1. Hadis Riwayat dari Makhul
Hadis pertama yaitu hadis dari Makhul. Namun, setelah diteliti, ternyata hadits ini tergolong hadis mursal. Sementara hadis mursal sendiri dikategorikan sebagai hadis dhaif.
Mengapa dikatakan hadis mursal? Hal tersebut dikarenakan Makhul adalah seorang tabi’in. Akan tetapi ia justru meriwayatkan hadis Nabi Muhammad.
2. Hadis Riwayat dari Ibnu Juraji
Hadis kedua yaitu berasal dari Ibnu Juraji. Dalam musnadnya dari Ibnu Juraji, Imam Syafi’i meriwayatkan bahwa Nabi Muhammad saw akan mengangkat kedua tangannya dan berdoa ketika melihat Ka’bah.
Ibnu Juraji sendiri merupakan seorang tabi’in junior. Sehingga riwayat yang ia sampaikan berasal dari Nabi Muhammad saw.
Meskipun demikian, Imam Syafi’i mengatakan jika, “Mengangkat tangan ketika melihat Ka’bah bukanlah apa-apa, maka aku tidak memakruhkannya, juga tidak mensunnahkannya.”
Berdasarkan perkataan Imam Syafi’i, dapat kita ambil kesimpulan jika mengangkat tangan saat melihat Ka’bah bukanlah suatu hal yang makruh ataupun sunnah.
Namun, doa di depan Ka’bah terdapat kebaikan di dalamnya, sehingga tetap boleh Anda lakukan. Sebab, setiap doa yang memuji nama Allah dan meminta kebaikan sejatinya baik.
Selain itu, beberapa riwayat juga menyebutkan jika doa-doa mudah terkabul ketika Anda berdoa di sekitar Ka’bah atau Masjidil Haram. Bahkan, hanya melihat Ka’bah saja lalu kita berdoa, maka doa kita diyakini akan dikabulkan oleh Allah SWT.
Baca Juga : Apa Itu Tawaf Ifadah? Syarat Dan Tata Cara Pelaksanaannya
Bacaan Doa di Depan Ka’bah
Dalam Kitab Al-Idhah fi Manasikil Hajji, Imam An-Nawawi menyebutkan doa yang dianjurkan untuk dibaca oleh jamaah haji atau umroh saat melihat Ka’bah. Berikut ini adalah doa yang dianjurkan untuk dibaca ketika melihat Ka’bah.
اللَّهُمَّ زِدْ هَذَا الْبَيْتَ تَشْرِيفًا وَتَعْظِيمًا وَتَكْرِيمًا وَمَهَابَةً، وَزِدْ مَنْ شَرّفَهُ وَكَرّمَهُ مِمَّنْ حَجَّهُ أَوِاعْتَمَرَهُ تَشْرِيفًا
وَتَكْرِيمًا وَتَعْظِيمًا وَبِرًّا
Artinya : “Ya Allah, tambahkan kemuliaan, keagungan, kehormatan, dan kehebatan pada Baitullah ini. Tambahkan juga kemuliaan, kehormatan, keagungan, dan kebaikan untuk orang-orang yang berhaji atau berumroh yang memuliakan dan menghormati Ka’bah.”
Doa di atas dibaca setelah doa yang pernah dibacakan oleh Said bin al-Musayyib yang merupakan seorang ulama tabi’in. Bacaan doa tersebut sesuai dengan Atsar riwayat Ibnu Abi Syaibah di Al-Mushonnaf 7/102 dan Al-Baihaqi di As-Sunan Al-Kubro 5/73 dengan sanad yang sahih. Ketika memasuki Masjidil Haram dan melihat Ka’bah, beliau berkata :
اللهُمَّ أَنْتَ السَّلَامُ وَمِنْكَ السَّلَامُ، فَحَيِّنَا رَبَّنَا بِالسَّلَامِ
Artinya : “Ya Allah, sesungguhnya Engkau adalah As-Salaam (Yang Maha Suci atau selamat dari segala aib dan kekurangan), dan dari-Mu keselamatan, maka sambutlah kami wahai Rabb kami dengan keselamatan.”
Doa ketika melihat Ka’bah tidak berhenti di sana. Imam An-Nawawi menganjurkan agar jamaah haji atau umroh yang melihat Ka’bah untuk memanjatkan doa apa saja. Doa tersebut boleh untuk kepentingan akhirat maupun dunia mereka. Alasannya karena pintu langit terbuka bagi orang yang melihat Ka’bah.
Baca Juga : 10 Toko Perlengkapan Haji Dan Umroh Terbaik Di Bandung
Penutup
Demikian penjelasan mengenai doa di depan Ka’bah. Setelah memanjatkan doa di depan Ka’bah, Anda dapat melanjutkannya dengan memanjatkan doa untuk kepentingan dunia dan akhirat. Namun, jangan lupa untuk memohon ampunan Allah SWT setelah memanjatkan doa di depan Ka’bah.
Percayakan perjalanan umroh Anda dengan Rawda Travel. Rawda Travel telah menemani banyak jamaah haji dan umroh untuk beribadah ke tanah suci dengan lancar sejak tahun 2003. Untuk informasi mengenai biaya dan fasilitas, Anda dapat mengunjungi Promo Rawda Travel.
Baca Juga:
- 7 Seluk Beluk Perbedaan Haji dan Umroh
- Sejarah Ibadah Haji dan Umroh
- 32 Doa Untuk Orang Umroh Mabrur yang Dapat Dipanjatkan
- Merencanakan Umroh Keluarga: Tips dan Saran
- Hikmah Haji dan Umroh
- 7 Tips Menghadapi kerumunan Saat sedang Tawaf di…
- Hikmah Pelaksanaan Ibadah Haji dan Umroh
- Pentingnya Mencari Biro Umroh Terpercaya dan Terlisensi
- 16 Tempat bersejarah di Mekkah dan Madinah
- Mengapa Ka'bah penting bagi umat Islam?