Alasan Mengapa Kiblat Dipindahkan dari Masjid Al-Aqsa ke Masjidil Haram

Alasan mengapa Kiblat Dipindahkan dari Masjid Al-Aqsa ke Masjidil Haram

Inilah Alasan mengapa Kiblat Dipindahkan dari Masjid Al-Aqsa ke Masjidil Haram. Kiblat merupakan arah yang dituju oleh umat Islam saat melaksanakan salat. Saat ini, kiblat yang digunakan adalah Kakbah yang terletak di dalam Masjidil Haram, Mekkah.

Namun, jika melihat sejarahnya, kiblat pertama umat Islam bukanlah Kakbah, melainkan Masjid Al-Aqsa yang berada di Yerusalem. Pergantian arah kiblat ini tentu memiliki alasan yang mendalam dan perintahnya berasal langsung dari Allah melalui wahyu kepada Nabi Muhammad ﷺ.

Dalam artikel ini, kita akan membahas lebih lanjut mengenai alasan perpindahan kiblat dari Masjid Al-Aqsa ke Masjidil Haram, bagaimana peristiwa ini terjadi, serta makna yang terkandung dalam ayat-ayat Al-Qur’an yang membahas perubahan kiblat.

Dilansir dari ntb.kemenag.go.id, berikut penjelasan lengkap terkait sejarah kiblat yang diganti semula berawal dari Masjidil Aqsa ke Masjidil haram.

Baca Juga: Tips dan trik dalam Membuka Usaha Agen Travel Haji dan Umroh

Sejarah Kiblat Pertama: Masjid Al-Aqsa

Alasan Mengapa Masjid Al-Aqsa Menjadi Kiblat Pertama

Pada masa awal Islam, umat Muslim diperintahkan untuk menghadap ke arah Masjid Al-Aqsa saat melaksanakan salat. Beberapa alasan utama mengapa Masjid Al-Aqsa menjadi kiblat pertama antara lain:

1. Menghindari Penyembahan Berhala di Kakbah

Pada saat itu, Kakbah masih dipenuhi dengan ratusan berhala yang disembah oleh kaum kafir Quraisy. Jika Nabi Muhammad ﷺ langsung menghadap Kakbah saat salat, hal ini bisa menjadi kebanggaan bagi mereka seolah Rasulullah ﷺ mengikuti tradisi mereka.

2. Penghormatan kepada Kaum Yahudi dan Nasrani

Masjid Al-Aqsa merupakan tempat ibadah yang dihormati oleh kaum Yahudi dan Nasrani. Dengan menjadikan Baitul Maqdis sebagai kiblat, Nabi Muhammad ﷺ menunjukkan sikap penghormatan terhadap mereka dalam upaya membangun hubungan baik.

3. Bagian dari Rangkaian Kenabian Sebelumnya

Baitul Maqdis merupakan tempat yang memiliki nilai historis dalam perjalanan para nabi terdahulu. Banyak nabi sebelum Rasulullah ﷺ yang menjadikan Masjid Al-Aqsa sebagai tempat beribadah.

Perpindahan Kiblat ke Masjidil Haram

Kapan Perpindahan Kiblat Terjadi?

Perpindahan kiblat terjadi pada tahun ke-2 Hijriah, tepatnya pada bulan Syakban. Pada saat itu, umat Muslim telah melaksanakan salat menghadap Masjid Al-Aqsa selama sekitar 16 hingga 17 bulan setelah hijrah ke Madinah.

Ketika perintah untuk berpindah kiblat turun, Rasulullah ﷺ sedang melaksanakan salat di Masjid Bani Salamah. Saat beliau sedang menunaikan salat Zuhur, turunlah wahyu yang menginstruksikan perubahan kiblat ke arah Masjidil Haram. Rasulullah ﷺ pun segera mengubah arah salatnya di tengah-tengah rakaat. Masjid tempat kejadian ini kemudian dikenal dengan nama Masjid Qiblatain (Masjid Dua Kiblat).

Wahyu yang Menjadi Dasar Perubahan Kiblat

Perubahan kiblat ini diperintahkan oleh Allah dalam Surah Al-Baqarah ayat 142-145:

  • Surah Al-Baqarah ayat 142

سَيَقُولُ السُّفَهَاءُ مِنَ النَّاسِ مَا وَلَّاهُمْ عَنْ قِبْلَتِهِمُ الَّتِي كَانُوا عَلَيْهَا ۚ قُلْ لِلَّهِ الْمَشْرِقُ وَالْمَغْرِبُ ۚ يَهْدِي مَنْ يَشَاءُ إِلَىٰ صِرَاطٍ مُسْتَقِيمٍ

“Orang-orang yang kurang akal di antara manusia akan berkata, ‘Apakah yang memalingkan mereka (muslim) dari kiblat yang dahulu mereka (berkiblat) kepadanya?’ Katakanlah (Muhammad), ‘Milik Allah-lah timur dan barat; Dia memberi petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki ke jalan yang lurus.'”

  • Surah Al-Baqarah ayat 143

وَكَذَٰلِكَ جَعَلْنَاكُمْ أُمَّةً وَسَطًا لِتَكُونُوا شُهَدَاءَ عَلَى النَّاسِ وَيَكُونَ الرَّسُولُ عَلَيْكُمْ شَهِيدًا

“Dan demikian pula Kami telah menjadikan kamu (umat Islam) ‘umat pertengahan’ agar kamu menjadi saksi atas (perbuatan) manusia dan agar Rasul (Muhammad) menjadi saksi atas (perbuatan) kamu…”

  • Surah Al-Baqarah ayat 144

قَدْ نَرَىٰ تَقَلُّبَ وَجْهِكَ فِي السَّمَاءِ فَلَنُوَلِّيَنَّكَ قِبْلَةً تَرْضَاهَا ۚ فَوَلِّ وَجْهَكَ شَطْرَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ

“Kami melihat wajahmu (Muhammad) sering menengadah ke langit, maka akan Kami palingkan engkau ke kiblat yang engkau senangi. Maka hadapkanlah wajahmu ke arah Masjidil Haram…”

  • Surah Al-Baqarah ayat 145

وَلَئِنْ أَتَيْتَ الَّذِينَ أُوتُوا الْكِتَابَ بِكُلِّ آيَةٍ مَا تَبِعُوا قِبْلَتَكَ ۚ وَمَا أَنْتَ بِتَابِعٍ قِبْلَتَهُمْ

“Dan walaupun engkau (Muhammad) memberikan semua ayat (keterangan) kepada orang-orang yang diberi kitab itu, mereka tidak akan mengikuti kiblatmu, dan engkau pun tidak akan mengikuti kiblat mereka…”

Ayat-ayat ini menjadi bukti nyata bahwa perubahan kiblat merupakan perintah langsung dari Allah dan bukan keinginan pribadi Rasulullah ﷺ.

Baca Juga: Kartu SIM Indonesia atau Arab Saudi, Manakah yang Lebih Baik dan Hemat Bagi Jemaah Haji?

Alasan Pemindahan Kiblat ke Masjidil Haram

Para ulama dan ahli tafsir mengemukakan beberapa alasan mengapa kiblat dipindahkan ke Masjidil Haram:

1. Menjaga Identitas Umat Islam

Sebelum perubahan kiblat, kaum Yahudi sering mengejek Nabi Muhammad ﷺ dan para sahabat dengan mengatakan bahwa mereka hanya mengikuti tradisi mereka. Dengan perubahan kiblat, Islam menunjukkan identitasnya yang unik dan independen.

2. Kakbah Sebagai Pusat Ibadah Sejati

Kakbah dibangun oleh Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail sebagai rumah ibadah pertama yang didedikasikan untuk menyembah Allah. Dengan memindahkan kiblat ke Kakbah, Islam mengembalikan fungsi Kakbah sebagai pusat ibadah tauhid.

3. Membersihkan Kakbah dari Berhala

Salah satu tujuan Islam adalah memurnikan ajaran tauhid. Pemindahan kiblat menjadi langkah awal untuk membersihkan Kakbah dari penyembahan berhala yang selama ini dilakukan oleh masyarakat Mekkah.

4. Menjadikan Mekkah sebagai Pusat Peradaban Islam

Mekkah menjadi pusat peradaban Islam dikala pemindahan kibat ke Masjidil Haram. Dengan pemindahan kiblat ke Masjidil Haram, Mekkah semakin diperkuat sebagai pusat spiritual umat Islam. Hal ini berlanjut dengan kewajiban haji ke Mekkah sebagai salah satu rukun Islam.

Dampak Perubahan Kiblat bagi Umat Islam

1. Reaksi Kaum Yahudi dan Nasrani

Perubahan kiblat ini menimbulkan banyak reaksi, terutama dari kaum Yahudi di Madinah. Mereka menganggap bahwa Nabi Muhammad ﷺ telah meninggalkan tradisi mereka dan mulai mengembangkan jalannya sendiri. Beberapa orang Yahudi bahkan menjadikan perubahan ini sebagai bahan ejekan terhadap umat Islam.

2. Penguatan Persatuan Umat Islam

Dengan adanya kiblat yang baru, umat Islam semakin solid dan memiliki identitas yang lebih kuat. Ini juga menjadi ujian bagi mereka yang benar-benar mengikuti ajaran Islam atau yang masih ragu dengan perintah Allah.

3. Pengaruh bagi Kaum Quraisy di Mekkah

Bagi kaum Quraisy, pemindahan kiblat ke Masjidil Haram menegaskan bahwa ajaran Islam memiliki hubungan erat dengan kota suci Mekkah. Hal ini semakin meneguhkan posisi Nabi Muhammad ﷺ sebagai pembawa ajaran tauhid yang sejati.

Kesimpulan

Pemindahan kiblat dari Masjid Al-Aqsa ke Masjidil Haram merupakan salah satu peristiwa penting dalam sejarah Islam. Perubahan ini bukan hanya soal arah ibadah, tetapi juga memiliki makna yang lebih dalam, seperti menjaga kemurnian ajaran Islam, membangun identitas umat Muslim, serta menegaskan posisi Kakbah sebagai pusat ibadah umat Islam.

Perintah Allah dalam Surah Al-Baqarah ayat 142-145 menunjukkan bahwa perubahan kiblat ini adalah bagian dari rencana besar dalam menyempurnakan ajaran Islam. Dengan memahami alasan dan hikmah di balik perpindahan kiblat ini, kita dapat semakin meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah.

Jika Anda sedang mencari layanan perjalanan umrah di Bandung, Rawda Travel & Umroh adalah pilihan yang sangat direkomendasikan. Sebagai agen perjalanan terpercaya, kami menyediakan layanan berkualitas dengan harga yang bersahabat. Sejak tahun 2003, kami telah menjadi mitra utama bagi jemaah yang ingin menunaikan ibadah umrah ke tanah suci, didukung oleh reputasi dan pengalaman yang solid.

Kami juga menawarkan berbagai paket umrah menarik serta promosi spesial melalui program “Promo Umrah Bandung“. Selain itu, tersedia pula paket eksklusif “Umrah Plus Turki Bandung” yang tidak kalah menarik.

Baca Juga: Tersesat di Tanah Suci, Apa yang Harus Dilakukan?

You cannot copy content of this page