Sobat Rawda travel Apakah tahu bahwa di Tanah Suci terdapat tempat-tempat bersejarah? Berikut ini Rawda travel akan memberikan informasi mengenai 16 tempat bersejarah di Mekkah dan Madinah. Simak penjelasan berikut ini.
Melaksanakan ibadah haji menjadi impian bagi semua umat Muslim di seluruh dunia. Hal ini karena ibadah haji bukan hanya sebuah ibadah keagamaan biasa, tetapi juga merupakan perjalanan religius dan wisata spiritual yang mengikuti jejak kehidupan Nabi pada masa lalu. Ketika seseorang menjalankan ibadah haji, banyak tempat suci dan bersejarah yang mereka kunjungi di Mekkah dan Madinah. Meskipun tempat-tempat ini tidak secara resmi termasuk dalam rangkaian ibadah haji, banyak jamaah yang ingin merasakan bagaimana kehidupan umat Muslim dan para nabi pada masa lalu.
Madinah dan Mekkah adalah dua kota utama yang menjadi tujuan jamaah saat menjalankan ibadah umroh atau haji. Di kedua kota ini, terdapat banyak destinasi bersejarah yang sering dikunjungi oleh para jamaah. Di Tanah Suci, terdapat tempat-tempat yang sangat disarankan untuk dikunjungi, termasuk masjid-masjid yang pernah menjadi tempat shalat Nabi Muhammad SAW. Dengan mengunjungi atau berziarah ke situs-situs bersejarah Islam yang ada di Tanah suci, umat Muslim diharapkan dapat lebih memahami pentingnya menghargai dan menghormati sejarah agama Islam serta peninggalan para pendahulu.
Berikut ini beberapa tempat bersejarah di Mekkah dan Madinah yang dapat dikunjungi.
1. Masjidil Haram
Tempat bersejarah di Mekkah dan Madinah pertama adalah masjidil haram yang menjadi destinasi utama bagi para jamaah ibadah haji terletak di pusat kota Mekkah. Masjidil Haram memiliki makna tersendiri bagi umat Muslim karena di dalamnya terdapat Ka’bah, yang juga berfungsi sebagai kiblat yang diarahkan oleh umat Muslim di seluruh dunia saat beribadah.
Masjidil Haram adalah tempat berkumpulnya jamaah haji dan umroh untuk melaksanakan rangkaian ibadah seperti thawaf, sa’i, shalat, dan itikaf. Di dalam Masjidil Haram, terdapat Ka’bah yang menjadi kiblat bagi umat Muslim di seluruh dunia. Masjidil Haram mengalami renovasi oleh Khalifah Umar bin Khattab pada tahun 17 Hijriyah. Bangunan Masjidil Haram memiliki 4 lantai dengan 95 pintu masuk pada bangunan lama dan 79 pintu pada bangunan baru.
Ka’bah dibangun kembali oleh Nabi Ibrahim AS setelah sebelumnya pernah dihancurkan hingga menjadi tanah datar. Lokasi pembangunan Ka’bah oleh Nabi Ibrahim AS sama dengan lokasi awal Ka’bah yang dibangun oleh Nabi Adam AS. Selama berada di Masjidil Haram, para pelaku ibadah haji akan menjalankan tawaf dan sa’i sebagai bagian dari rangkaian ibadah mereka. Masjidil Haram bukan hanya ramai selama musim haji, tetapi juga sering dikunjungi oleh penduduk sekitar yang datang untuk menunaikan shalat di masjid terbesar di dunia ini. Bahkan untuk mengakomodasi lonjakan jumlah jamaah haji setiap tahunnya, Masjidil Haram terus melakukan perluasan agar pengalaman beribadah semakin nyaman.
2. Masjid Quba
Tempat bersejarah di Mekkah dan Madinah kedua adalah masjid quba. Quba sebenarnya sebuah desa yang berada di sebelah barat daya Madinah. Saat Nabi hijrah ke Madinah penduduk Quba menyambut kedatangan beliau. Masjid Quba menjadi masjid pertama yang didirikan oleh Nabi Muhammad. Sebuah masjid ini dibangun pada sebidang tanah yang dibeli oleh Rasulullah dari Kalsum bin Hadam. Pembangunan Masjid Quba dilakkan dua kali pertama saat kiblat masjid menghadap Baitul Maqdis dan kedua saat kiblat menghadap Baitullah atau Ka’bah.
3. Jabal Uhud
Tempat bersejarah di Mekkah dan Madinah ketiga ialah Jabal Uhud. Jabal Uhud juga sering dikenal sebagai Bukit Uhud menjadi salah satu tempat bersejarah yang sering dikunjungi oleh jamaah haji dan umroh saat berada di Madinah. Jabal Uhud merupakan bukit terbesar di Madinah dan terletak sekitar 5 kilometer dari pusat kota Madinah. Dalam catatan sejarahnya, lembah di sekitar Bukit Uhud menjadi saksi dari pertempuran sengit antara 700 umat Muslim melawan 3.000 musuh Musyrik dari Mekkah. Dalam pertempuran tersebut, 70 pejuang Muslim gugur, termasuk paman Nabi Muhammad SAW, Hamzah bin Abdul Muthalib.
4. Masjid Miqat
Tempat bersejarah di Mekkah dan Madinah keempat yaitu Masjid Miqat yang dikenal sebagai Masjid Al Muhrim. Masjid ini merupakan tempat di mana Rasulullah SAW dan para sahabatnya mengambil niyyah (niat) untuk berihram sebelum memasuki wilayah haram. Masjid al-Muhrim juga dikenal dengan nama Masjid Bir Ali dan menjadi destinasi wajib bagi jemaah haji untuk melakukan niyyah ihram. Masjid Bir Ali terletak di Zul Hulaifah, sekitar 10 kilometer dari Masjid Nabawi.
Baca Juga: Sejarah Ibadah Haji dan Umroh
5. Masjid Qiblatain
Tempat bersejarah di Mekkah dan Madinah kelima oleh Masjid Qiblatain yang awalnya dikenal dengan nama Masjid Bani Salamah karena berdiri di atas tanah yang dulunya milik Bani Salamah. Pada awalnya, sebelum malaikat menurunkan wahyu kepada Nabi Muhammad SAW untuk mengubah arah kiblat shalat umat Islam dari Baitul Maqdis di Yerusalem, Palestina, menjadi Ka’bah di Masjidil Haram, umat Islam shalat menghadap Baitul Maqdis. Pada tahun kedua Hijriyah, Allah SWT menurunkan wahyu yang memerintahkan Nabi Muhammad SAW untuk menghadap Ka’bah di Masjidil Haram.
Saat shalat Ashar, beberapa sahabat Nabi yang sedang melaksanakan shalat berjamaah di Masjid Qiblatain masih menghadap Baitul Maqdis. Namun, ketika mereka mendengar berita bahwa Nabi Muhammad dan para sahabat di Masjid Nabawi telah mengubah arah kiblat mereka ke Ka’bah di Masjidil Haram, para imam dan jamaah yang sedang shalat segera mengubah arah kiblat mereka. Itulah sejarah di balik perubahan nama dari Masjid Bani Salamah menjadi Masjid Qiblatain, yang berarti masjid dengan dua kiblat.
6. Masjid Nabawi
Tempat bersejarah di Mekkah dan Madinah keenam yaitu Masjid Nabawi. Masjid Nabawi dibangun pada tahun pertama Hijriyah. Nabi Muhammad yang meletakkan batu pertama fondasinya. Batu kedua, ketiga, keempat, dan kelima diletakkan oleh sahabat-sahabat Nabi, yakni Abu Bakar Ash Shidiq, Umar bin Khattab, Usman bin Affan, dan Ali bin Abi Thalib.
Saat itu, kiblat untuk shalat masih menghadap Baitul Maqdis di Palestina, karena belum ada perintah Allah untuk menghadap Ka’bah. Di sekitar lokasi masjid ini juga dibangun tempat tinggal untuk keluarga Nabi Muhammad SAW. Di sisi timur Masjid Nabawi, terdapat rumah Siti Aisyah yang kemudian menjadi tempat pemakaman Nabi Muhammad SAW dan dua sahabat utamanya.
Dalam Masjid Nabawi, terdapat beberapa bagian yang menjadi tujuan utama para jamaah, yaitu Raudah dan Makam Nabi Muhammad SAW. Raudah adalah area yang terletak di dalam Masjid Nabawi. Di Raudah terdapat tiang-tiang putih yang membentang dari rumah Siti Aisyah (yang kini menjadi tempat makam Nabi Muhammad SAW) hingga mimbar masjid. Raudah dianggap sebagai tempat di mana doa-doa yang dipanjatkan diyakini akan dijabah.
Selanjutnya, makam Nabi Muhammad SAW, yang pada awalnya dikenal sebagai Maqsurah, kini sudah termasuk dalam struktur bangunan masjid setelah masjid diperluas. Masjid Nabawi hanya dibuka untuk jamaah pada waktu-waktu tertentu, mulai dari pukul 03.00 hingga 22.00 waktu Arab Saudi.
Terdapat jadwal tertentu yang harus diikuti untuk melakukan ziarah ke tempat-tempat tersebut, dan ada waktu-waktu khusus untuk jamaah perempuan, yakni dari pukul 07.00 hingga 10.00 dan setelah shalat Isya hingga pukul 22.00 waktu setempat. Tempat-tempat berziarah perempuan juga terpisah dari tempat-tempat berziarah laki-laki.
7. Gua Hira di Jabal Nur
Tempat bersejarah di Mekkah dan Madinah ketujuh adalah adalah Gua Hira di Jabal Nur yang terletak di sebelah utara Masjidil Haram. Tempat ini merupakan tempat Nabi Muhammad SAW menerima wahyu pertama yang terdokumentasi dalam surat Al ‘Alaq ayat 1-5.
8. Maulid Nabi
Tempat bersejarah di Mekkah dan Madinah kedelapan adalah Maulid Nabi. Tempat ini merupakan tempat kelahiran Nabi yang kemudian diubah menjadi perpustakaan yang terletak di sebelah timur halaman timur Masjidil Haram. Pada awalnya, rumah kelahiran Nabi Muhammad diberikan kepada putra Abu Thalib yang bernama Aqil. Kemudian, tempat tersebut mengalami pergantian kepemilikan dan diubah menjadi masjid, hingga akhirnya direnovasi menjadi perpustakaan pada tahun 1950 oleh Syaikh Abbas Qatthan dengan menggunakan dana pribadinya.
9. Jabal Rahmah
Tempat bersejarah di Mekkah dan Madinah kesembilan yakni Jabal Rahmah. Tempat ini merupakan tempat Nabi Adam AS dan Siti Hawa bertemu di puncak Jabal Rahmah yang berlokasikan di Arafah. Di puncak Jabal Rahmah, terdapat sebuah tugu sebagai monumen untuk mengenang peristiwa tersebut dan sebagai pengingat bagi umat Muslim.
Padang Arafah merupakan puncak dari ibadah haji dan merupakan tempat berkumpulnya seluruh jamaah haji dari seluruh dunia. Setiap tanggal 9 Dzulhijah, jamaah berkumpul di Arafah untuk melaksanakan wukuf. Filosofi dari wukuf di Arafah adalah bahwa manusia akan kembali hanya kepada Allah, dan saat itulah Allah memberikan pengampunan sebesar-besarnya kepada umat manusia.
10. Masjid Hudaibiyah
Tempat bersejarah di Mekkah dan Madinah kesepuluh ialah Masjid Hudaibiyah yang terletak di wilayah Hudaibiyah berjarak sekitar 25 kilometer dari Masjidil Haram. Saat ini, daerah Hudaibiyah dikenal dengan nama Al-Syumaisyi. Di wilayah Hudaibiyah, terdapat Masjid Hudaibiyah, yang terkenal karena menjadi tempat terjadinya Perdamaian Hudaibiyah antara Rasulullah dan orang-orang kafir Makkah.
11. Mata Air ZamZam
Tempat bersejarah di Mekkah dan Madinah kesebelas adalah Mata Air Zam-Zam. Tempat ini merupakan tempat bersejarah pada zaman Nabi Ibrahim AS. Mata air Zamzam terletak di dalam Masjidil Haram di Mekkah. Meskipun awalnya hanya sebuah sumur biasa, dengan meningkatnya jumlah jamaah haji, sekarang Mata Air Zamzam telah dirombak dan diperluas, dengan banyak keran air minum yang disediakan untuk kemudahan para jamaah dalam mengambil air Zamzam.
Baca Juga: Mengenal Multazam
12. Mina
Tempat bersejarah di Mekkah dan Madinah ke-12 ialah Mina. Mina merupakan sebuah lembah di padang pasir di sebelah timur Mekkah, sering disebut sebagai “kota tenda” karena banyaknya tenda yang berdiri di sana sepanjang tahun. Mina juga merupakan tempat pelaksanaan aktivitas lempar jumrah, yang merupakan salah satu ibadah dalam ibadah haji. Para jamaah haji menginap di Mina pada tanggal 8 Dzulhijah, sehari sebelum melaksanakan wukuf di Arafah pada tanggal 9. Setelah melaksanakan wukuf, mereka kembali ke Mina untuk melempar jumrah. Mina juga menjadi lokasi penyembelihan hewan kurban dan terdapat Masjid Khaif, tempat Nabi Muhammad SAW berdoa dan memberikan khutbah selama ibadah haji.
13. Muzdalifah
Tempat bersejarah di Mekkah dan Madinah ke-13 ialah Muzdalifah menjadi daerah terbuka yang terletak di antara Mekkah dan Mina. Tempat ini digunakan sebagai tempat menginap bagi jamaah haji setelah meninggalkan Arafah. Muzdalifah juga menjadi tempat di mana jamaah mengumpulkan batu dan kerikil untuk pelaksanaan lempar jumrah keesokan harinya. Menginap di Muzdalifah adalah bagian dari rangkaian ibadah haji dan merupakan perbuatan meneladani Nabi Muhammad SAW. Bagi mereka yang tidak mampu menginap di Muzdalifah, ada aturan dan denda yang berlaku, kecuali bagi orang tua dan wanita yang tidak kuat untuk menginap di sana, mereka diperbolehkan untuk tinggal sampai tengah malam saja.
14. Maqom Ibrahim
Tempat bersejarah di Mekkah dan Madinah ke-14 yaitu Maqom Ibrahim yang menjadi lokasi di mana Nabi Ibrahim AS berdiri ketika membangun Ka’bah sesuai dengan perintah Allah SWT. Struktur bangunan ini berbentuk seperti batu prasasti kotak dengan dua lubang di atasnya dan berada di sisi timur Ka’bah. Di dalamnya terdapat batu tempat Nabi Ibrahim AS berpijak, yang diyakini turun bersamaan dengan Hajar Aswad.
15. Bir Ali dan Tan’im
Tempat bersejarah di Mekkah dan Madinah ke-15 oleh Bir Ali dan Tan’im merupakan salah satu syarat umroh yang utama, sementara Tan’im berada di Mekkah dan menjadi sunnah dalam umroh. Kedua tempat ini dikunjungi selama ritual Miqat dalam ibadah haji. Di Bir Ali terdapat sebuah masjid yang dibangun dekat tempat berteduh Nabi Muhammad SAW pada masa lalu. Nama Bir Ali berasal dari bahasa Arab yang berarti “sumur,” karena banyak sumur yang digali oleh salah satu sahabat Nabi di tempat ini.
16. Shofa dan Marwa
Tempat bersejarah di Mekkah dan Madinah terakhir ialah Shofa dan marwa. Tempat ini merupakan tempat dimana Siti Hajar berjuang mencari air untuk Nabi Ismail AS ketika masih bayi. Mengunjungi Shofa dan Marwa ketika ibadah ke Mekkah dan Madinah menjadi simbol bahwa manusia harus selalu berusaha dan pantang menyerah dalam mencapai tujuan mereka.
Sekian informasi dari Rawda travel mengenai tempat bersejarah di Mekkah dan Madinah. Semoga informasi yang diberikan dapat bermanfaat bagi para pembaca.
Jika Anda tertarik untuk mengunjungi Mekkah dan Madinah, Anda dapat mempercayakan perjalanan Anda bersama dengan Rawda travel umroh Bandung.
Rawda travel umroh Bandung merupakan jasa keberangkatan umroh yang berpengalaman mengantarkan jamaah menuju tanah suci. Dapatkan promo umroh bandung dengan salah satu pilihan paket yaitu Paket Umroh Plus Turki.
Baca Juga:
- 7 Seluk Beluk Perbedaan Haji dan Umroh
- Sejarah Ibadah Haji dan Umroh
- Hikmah Haji dan Umroh
- Hikmah Pelaksanaan Ibadah Haji dan Umroh
- Merencanakan Umroh Keluarga: Tips dan Saran
- 32 Doa Untuk Orang Umroh Mabrur yang Dapat Dipanjatkan
- 7 Tips Menghadapi kerumunan Saat sedang Tawaf di…
- Mengenali Etika dan Adab Saat Berinteraksi dengan…
- 10 Tips Agar Para Jemaah Tidak Gampang Tersesat…
- Rentetan Daftar Tragedi di Tanah Suci Mekkah dan…