Qira’at Sab’ah: Kenapa Harus Ada 7 Imam Qira’at?

Qira'at Sab'ah: Kenapa Harus Ada 7 Imam Qira'at?

Tujuh bacaan (qira’at sab’ah) tidak memiliki dasar dalam Al-Qur’an dan Sunnah, melainkan merupakan hasil ijtihad (pemikiran) dari Ibnu Mujahid.

Orang seringkali menganggap bahwa istilah “al-ahruf al-saba’” (tujuh gaya) adalah sama dengan “al-qira’at al-saba’” (tujuh bacaan) karena kebetulan jumlahnya sama. Namun, jumlah ini mungkin muncul sebagai kebetulan, atau bisa saja sengaja dipilih oleh Ibnu Mujahid untuk mencocokkan dengan apa yang diriwayatkan mengenai jumlah gaya (ahruf) menjadi tujuh.

Sebagian orang mungkin berpikir bahwa gaya (ahruf) adalah sama dengan bacaan (qira’at), tetapi ini adalah kesalahan. Tidak ada pandangan seperti itu yang dikenal di antara para ulama.

Qira’at sab’ah adalah salah satu dari tujuh gaya, dan ini adalah gaya yang dipilih oleh ‘Utsman untuk seluruh umat Muslim. Ketika ‘Utsman membuat salinan Al-Qur’an, ia melakukannya dalam satu gaya (harf), tetapi ia menghilangkan titik-titik dan tanda-tanda baca vokal sehingga beberapa gaya lain juga bisa diakomodasi.

Dengan cara ini, mushaf yang dibuat oleh ‘Utsman pada zamannya bisa dibaca sesuai dengan gaya lainnya, dan gaya apa pun yang diakomodasi oleh mushaf ‘Utsman tetap digunakan, sedangkan gaya yang tidak bisa diakomodasi tidak digunakan.

Baca juga:  Mengenal Multazam

7 Imam Qira’at Sab’ah

Orang-orang mulai saling mengkritik karena bacaannya berbeda, maka ‘Utsman menyatukan mereka dengan memberi mereka satu gaya Al-Qur’an. Ketujuh pembaca atau qari tersebut adalah:

  • Nafi’ al-Madani
  • 2- Ibnu Katsir al-Makki
  • 3- ‘Asim al-Kufi
  • 4- Hamzah al-Zayat al-Kufi
  • 5- Al-Kisa’i al-Kufi
  • 6- Abu ‘Amr ibn al-‘Ala ‘ al-Basri
  • 7- ‘Abd-Allah ibn ‘Amir al-Shami

Permohonan Nabi Muhammad SAW

Awalnya, Al-Qur’an diturunkan dengan menggunakan satu jenis huruf saja. Namun, Nabi Muhammad SAW memohon kepada Allah melalui perantara Jibril agar diberikan keringanan untuk membaca Al-Qur’an dengan menggunakan lebih dari satu jenis huruf. Nabi Muhammad mengemukakan alasan yang sangat bijaksana atas permohonannya ini.

Ia menyatakan bahwa umatnya sangat beragam dalam hal latar belakang, keterampilan, dan bahasa.

Umatnya terdiri dari kaum ummi yang tidak bisa membaca dan menulis, berasal dari berbagai kabilah yang memiliki karakter pengucapan dan dialek yang berbeda, serta terdapat kalangan orang tua dan anak-anak yang mungkin kesulitan dalam mengucapkan lafadz dengan benar.

Jika mereka dipaksa untuk membaca Al-Qur’an dengan satu dialek tertentu, hal ini bisa menimbulkan kesulitan dan kesukaran, bahkan bisa membuat mereka enggan untuk mendekatkan diri kepada Al-Qur’an sebagai sumber rohani dan spiritual.

Baca juga: Sejarah Jabal Rahmah

Nabi Muhammad juga memiliki pemahaman yang mendalam tentang masa depan umatnya, termasuk pemahaman bahwa suatu saat, bangsa-bangsa selain Arab akan memeluk Islam.

Mereka akan bersentuhan langsung dengan Al-Qur’an, baik dalam hal bacaan maupun maknanya. Oleh karena itu, penting bagi Al-Qur’an untuk dapat diucapkan dan dipahami dengan berbagai dialek dan cara yang sesuai dengan beragam latar belakang umat Islam.

Permohonan ini akhirnya dikabulkan oleh Allah sebagai rahmat bagi umat Nabi Muhammad SAW. Hal ini diperkuat dengan ucapan Jibril kepada Nabi Muhammad atas perintah Tuhan yang menegaskan keringanan dalam cara membaca Al-Qur’an.

يَا مُحَمَّدُ إِنَّ القُرْآنَ أُنْزِلَ عَلَى سَبْعَةِ أَحْرُفٍ

Artinya: “Wahai Muhammad, sesungguhnya Al-Qur’an diturunkan atas tujuh huruf”.   Perkembangan selanjutnya, setelah Nabi wafat, para sahabat terpencar ke berbagai pelosok negeri untuk mengajarkan Al-Qur’an dan Islam kepada warga setempat, seperti Abdullah bin Mas’ud yang bermukim di Kufa, Abu Musa al-Asy’ari bermukim di Bashrah, dan Abu Darda’ bermukim di Syam.

Penutup

Sekian informasi dari Rawda travel umroh bandung mengenai Tempat-tempat Wajib Dikunjungi Saat Ibadah Haji. Semoga dari informasi yang diberikan dapat bermanfaat dan menambah wawasan bagi para pembaca.

Mengenal Rawda travel merupakan biro keberangkatan umroh yang ada di Bandung. Dapatkan harga promo umroh bandung bersama rawda travel yang sudah berpengalaman melayani keberangkatan ke Tanah Suci. Paket Umroh dari Rawda travel adalah Paket Umroh Plus Turki.

You cannot copy content of this page