Shalat adalah inti dari ibadah dalam agama Islam. Setiap hari, umat Muslim di seluruh dunia berdiri di hadapan Allah SWT dalam momen intim ini. Namun, untuk menjalani ibadah ini dengan benar dan diterima, pemahaman mendalam tentang rukun-rukun dalam shalat adalah suatu keharusan.
Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi rukun-rukun dalam shalat dengan rinci, langkah-langkah yang tidak boleh terlewatkan dalam ibadah ini.
Mari kita memahami esensi dari setiap rukun, bagaimana melaksanakannya dengan benar, dan apa makna spiritual di baliknya.
Dengan pemahaman yang baik, shalat akan menjadi pengalaman mendalam yang menghubungkan kita secara langsung dengan Sang Pencipta, mengisi hidup kita dengan kebahagiaan dan ketenangan rohani.
1. Berdiri Bagi yang Mampu
Berdiri dalam shalat adalah tuntutan dalam shalat wajib, sementara dalam shalat sunnah, boleh dilakukan dalam keadaan duduk, meskipun seseorang mampu untuk berdiri.
Walaupun shalat sunnah tidak diwajibkan untuk dilakukan dalam keadaan berdiri, namun sangat dianjurkan untuk melakukannya dalam posisi berdiri daripada duduk, sesuai dengan ajaran Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Shalatlah dalam keadaan berdiri. Jika tidak mampu, kerjakan dalam keadaan duduk. Jika tidak mampu lagi, kerjakanlah dengan tidur menyamping.” [HR. Bukhari no. 1117, dari ‘Imron bin Hushain]
2. Niat yang Dibarengi dengan Takbiratul Ihram
Niat di dalam hati, tidak disyariatkan niat tersebut untuk dilafadzkan. Hal itu karena Nabi Muhammad Shallallahu ’alaihi wa sallam bersabda,
“Sesungguhnya segala amalan itu tergantung pada niatnya, dan sesungguhnya balasan untuk masing-masing orang tergantung dari apa yang ia niatkan.” [HR. Bukhari no. 1 dan Muslim no. 1907, dari ‘Umar bin al Khattab]
3. Allahuakbar di Awal Shalat
Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Pembuka shalat adalah taharah (bersuci). Yang mengharamkan dari hal-hal di luar shalat adalah ucapan takbir, sedangkan yang menghalalkannya kembali adalah ucapan salam.” [HR. Abu Daud no. 618, at-Tirmidzi no. 3, Ibnu Majah no. 275. Syaikh al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih dalam Irwa’ al-Ghalil no. 301]
Dalam melakukan takbiratul ihram, Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam mengencangkan suaranya sehingga dapat didengar oleh para makmumnya.
4. Membaca Surat Al Fatihah di Setiap Rakaat Shalat
Dalam setiap raka’at shalat, kita diperintahkan untuk membaca Surah al-Fatihah karena itu merupakan kewajiban.
Hal ini sesuai dengan ajaran Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam yang menyatakan, “Tidak ada shalat bagi orang yang tidak membaca surah al-Fatihah (ditambah dengan ayat lain).” (diriwayatkan oleh al-Bukhari, Muslim, Abu ‘Awanah, dan al-Baihaqi. Hadits ini ditemukan dalam Irwa ‘al-Ghalil no. 302).
Baca juga: Tata Cara Shalat Tahajud
5. Rukuk dan Thumaninah
Nabi Muhammad Shallallahu a’laihi wa sallam pernah mengatakan pada orang yang tidak benar (jelek) dalam shalatnya, bahkan beliau menyuruhnya untuk mengulangi shalatnya beberapa kali sebab tak memenuhi rukun shalat. Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Kemudian, rukuklah dan thuma’ninahlah saat rukuk.” [HR. Bukhari no. 793 dan Muslim no. 397]
6. I’tidal Setelah Rukuk dan Thumaninah
Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata pada orang yang tidak benar (jelek) dalam shalatnya,
“Kemudian, tegaklah badan (I’tidal) dan thuma’ninalah.” [HR. Bukhari no. 793 dan Muslim no. 397]
7. Sujud Dua Kali dalam Satu Rakaat dan Thumaninah
Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam mengatakan pada orang yang tidak benar (jelek) dalam shalatnya,
“Kemudian, sujudlah dan thuma’ninalah saat sujud.” [HR. Bukhari no. 793 dan Muslim no. 397]
Sangat penting untuk dipahami bahwa hendaklah dalam melakukan sujud harus memerhatikan 7 bagian anggota badan, di antaranya:
1. Telapak tangan kanan
2. Telapak tangan kiri
3. Lutut kanan
4. Lutut kiri
5. Ujung kaki kanan
6. Ujung kaki kiri
7. Dahi yang sekaligus hidung
Baca juga: Qira’at Sab’ah : Kenapa Harus Ada 7 Qira’at Sab’ah?
8. Duduk di Antara Dua Sujud Disertai Thumaninah
Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Kemudian, sujudlah dan thuma’ninalah saat sujud. Lalu, bangkitlah dari sujud dan thuma’ninalah saat duduk. Kemudian, sujudlah kembali dan thuma’ninah saat sujud.”
9. Tasyahud Akhir dan Duduk Tasyahud
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Apabila salah seorang antara kalian duduk (tasyahud) dalam shalat, ucapkanlah “at tahiyatu lillah …”. “(HR. Bukhari no. 831 dan Muslim no. 402, dari Ibnu Mas’ud)
10. Membaca Tasyahud Akhir
Adapun bacaan tasyahud adalah sebagai berikut.
“At tahiyaatu lillah wash sholaatu wath thoyyibaat. Assalaamu ‘alaika ayyuhan nabiyyu wa rahmatullahi wa barakaatuh. Assalaamu ‘alaina wa ‘ala ‘ibadhillahish sholihin. Asyhadu an laa ilaha illallah wa asyhadu anna muhammadan ‘abduhu wa rosuluh.”
Artinya:
“Segala ucapan penghormatan hanya milik Allah, begitu juga segala shalat dan amal sholih. Semoga kesejahteraan tercurah kepadamu, wahai Nabi, begitu juga rahmat Allah dengan segenap karunia-Nya. Semoga kesejahteraan terlimpahkan kepada kami dan hamba-hamba Allah yang sholih. Aku bersaksi bahwa tidak ada illah (sesembahan) yang berhak disembah dengan benar, selain Allah dan aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad adalah hamba dan Rasul Allah.” [HR. Bukhari no. 6265 dan Muslim no. 402]
Baca Juga:
- Sejarah Ibadah Haji dan Umroh
- 32 Doa Untuk Orang Umroh Mabrur yang Dapat Dipanjatkan
- Hikmah Pelaksanaan Ibadah Haji dan Umroh
- Merencanakan Umroh Keluarga: Tips dan Saran
- 7 Seluk Beluk Perbedaan Haji dan Umroh
- Hikmah Haji dan Umroh
- 7 Tips Menghadapi kerumunan Saat sedang Tawaf di…
- Pentingnya Mencari Biro Umroh Terpercaya dan Terlisensi
- 16 Tempat bersejarah di Mekkah dan Madinah
- Badal Umroh untuk Orang yang Sudah Meninggal