Salah satu jejak penting dalam sejarah perjalanan haji adalah Kastil Hadiya, sebuah bangunan benteng kuno yang dulunya menjadi tempat persinggahan para jamaah haji yang datang dari wilayah Syam (Suriah, Yordania, Lebanon, dan Palestina) menuju Makkah.
Kastil ini berada di lokasi strategis di antara dua lembah terkenal, yaitu Wadi al-Tabaq dan Wadi Khaybar, menghadap ke utara kota Madinah. Kastil Hadiya bukan hanya bangunan biasa, tetapi saksi bisu dari berabad-abad perjalanan umat Islam yang menempuh rute darat menuju Tanah Suci.
Simak artikel dari Rawda Umroh Bandung tentang Kastil Hadiya berikut ini :
Lokasi Strategis Kastil Hadiya
Kastil Hadiya berdiri kokoh di wilayah yang tinggi, menjadikannya titik pengamatan ideal terhadap jalur perjalanan dari Syam ke Makkah. Lokasi ini dipilih karena berada di rute haji Syam, salah satu jalur utama bagi para peziarah dari kawasan utara Semenanjung Arab.
Letaknya yang menghadap kolam penampung air hujan juga sangat penting. Kolam ini dulunya digunakan untuk memenuhi kebutuhan air para jamaah dan kafilah dagang yang melintas. Air adalah sumber daya paling vital di tengah padang pasir, sehingga keberadaan kolam ini menjadikan Hadiya sangat penting secara logistik.
Fungsi Kastil Hadiya di Masa Lalu
Dalam sejarahnya, kastil ini bukan hanya tempat istirahat, tetapi juga tempat perlindungan. Di masa lalu, perjalanan haji penuh dengan tantangan—termasuk perampokan, kehausan, dan cuaca ekstrem. Dengan adanya empat menara pertahanan di tiap sudutnya, Kastil Hadiya menjadi benteng pelindung dari bahaya di sepanjang perjalanan.
Menariknya, dari empat menara yang pernah berdiri, tiga masih bertahan hingga sekarang, sedangkan satu lainnya telah runtuh dimakan zaman. Meski demikian, sisa bangunannya tetap menggambarkan kekuatan arsitektur masa lampau.
Catatan Ibnu Batutah Tentang Kastil Ini
Kehadiran Kastil Hadiya dalam sejarah tidak hanya tercatat secara arkeologis, tetapi juga dalam literatur klasik. Penjelajah Muslim terkenal, Ibnu Batutah, dalam catatan perjalanannya pada tahun 726 Hijriah, menyebutkan tempat ini sebagai salah satu titik penting di jalur menuju kota suci.
Ibnu Batutah menulis bahwa di lokasi itu terdapat sumur air di sebuah lembah, dan pada hari ketiga setelah melewati tempat itu, kafilah biasanya sudah sampai di Makkah. Hal ini menunjukkan kedekatan kastil ini dengan Madinah, serta pentingnya sebagai titik transit terakhir sebelum memasuki kota suci.
Keterangan Sejarawan Tentang Kastil Hadiya
Menurut Dr. Fouad Al-Maghamsi, seorang sejarawan Islam, Kastil Hadiya memiliki nilai strategis dan historis yang besar. Lokasinya berada di Wadi al-Tabaq, sekitar 169 kilometer di utara Madinah, dan menjadi bagian dari jalur vital penghubung antara Madinah dan kota bersejarah Al-Ula.
Dulunya, kastil ini sangat ramai digunakan sebagai tempat singgah jamaah haji dan pedagang. Para peziarah dari Syam menjadikan Hadiya sebagai tempat mengisi bekal, beristirahat, dan berlindung sebelum melanjutkan perjalanan menuju Tanah Suci.
Peran Kastil Hadiya di Era Kereta Api Hijaz
Seiring berkembangnya zaman, peran Kastil Hadiya semakin penting di awal abad ke-20. Saat itu, jalur Kereta Api Hijaz mulai dibangun untuk memudahkan perjalanan haji dari Syam ke Makkah.
Dalam proyek besar tersebut, stasiun Hadiya didirikan di dekat kastil, menjadikannya bagian dari sistem transportasi modern pertama yang melayani jamaah haji secara massal. Meskipun kini kereta api Hijaz sudah tidak lagi aktif seperti dulu, bekas stasiun dan kastil Hadiya tetap menjadi bagian penting dari sejarah perjalanan haji.
Nilai Historis dan Wisata Religi
Kini, Kastil Hadiya menjadi salah satu situs arkeologi penting di Arab Saudi. Pemerintah Arab Saudi sedang giat melestarikan tempat-tempat bersejarah yang terkait dengan Islam, termasuk kastil ini. Bagi umat Islam yang berkunjung ke Madinah dan sekitarnya, mengunjungi situs Kastil Hadiya bisa menjadi wisata religi yang menyentuh hati, karena menyaksikan langsung jejak para jamaah haji zaman dahulu.
Penutup: Ingin Menapak Jejak Sejarah?
Mengetahui sejarah perjalanan haji seperti kisah Kastil Hadiya menambah keimanan dan rasa syukur kita sebagai umat Muslim. Di masa sekarang, perjalanan ke Tanah Suci menjadi lebih mudah dan nyaman berkat teknologi dan fasilitas modern.
Bagi Anda yang ingin menunaikan umroh atau haji dengan pengalaman spiritual dan historis yang mendalam, Rawda Umroh Plus Turki Bandung siap menjadi sahabat perjalanan ibadah Anda. Dengan bimbingan yang terpercaya, layanan profesional, dan pendampingan sepanjang perjalanan, Rawda Umroh Bandung membantu Anda meraih ibadah yang mabrur dan penuh makna.
Baca Juga:
- Sejarah Ibadah Haji dan Umroh
- 16 Tempat bersejarah di Mekkah dan Madinah
- 32 Doa Untuk Orang Umroh Mabrur yang Dapat Dipanjatkan
- Hikmah Haji dan Umroh
- Mengenal Jannatul Baqi
- 15 Rekomendasi Hadiah Untuk Mereka Yang Akan Pergi Umrah
- Hikmah Pelaksanaan Ibadah Haji dan Umroh
- 7 Seluk Beluk Perbedaan Haji dan Umroh
- Pentingnya Mencari Biro Umroh Terpercaya dan Terlisensi
- 55 Contoh Titip Doa Umroh