Dapatkanlah pengetahuan tentang cara menghemat uang untuk melakukan perjalanan umroh dan haji agar dapat segera mewujudkan impianmu. Melakukan umroh dan haji merupakan keinginan yang didambakan oleh umat Muslim di seluruh dunia.
Tidak hanya kaum muda, tetapi juga orang tua yang sangat mengharapkan kesempatan untuk mengunjungi tanah suci Mekah. Namun, setiap Muslim harus memiliki keyakinan yang kuat dan harus mengeluarkan biaya yang tidak sedikit untuk menjalankan ibadah ini.
Namun, ibadah haji hanya dilaksanakan pada waktu-waktu tertentu. Peluang untuk melaksanakan ibadah ini juga cukup sulit karena terdapat batasan kuota bagi setiap negara. Di Indonesia sendiri, antrian jemaah haji sangat panjang. Oleh karena itu, kamu perlu mempersiapkan dana secepat mungkin dengan memaksimalkan pendapatanmu saat ini.
Meskipun umat Islam tidak diwajibkan untuk melaksanakan ibadah umroh, akan tetapi ibadah tersebut akan lebih sempurna jika dapat dijalankan. Ibadah haji juga merupakan salah satu rukun Islam bagi mereka yang mampu melakukannya.
Bagi mereka yang ingin melaksanakan umroh atau haji, penting untuk memiliki persiapan yang cukup guna mencukupi biaya hidup selama menjalankan ibadah tersebut. Biaya yang diperlukan sangat besar, sehingga kamu perlu mempersiapkannya secara matang.
Cara Menabung untuk Umrah
Banyak orang yang orang yang memilih untuk menunggu punya uang banyak agar bisa berangkat haji atau umroh. Padahal, kamu juga bisa berangkat ibadah ke tanah suci dengan menabung secara rutin hingga tujuan finansialmu tercapai. Simak strategi menabung berikut, yuk!
1. Kenali Target Tabungan Umrah
Langkah awalnya adalah mengenali target tabungan untuk melakukan ibadah ke Mekkah. Secara umum, agen perjalanan umroh menawarkan paket harga yang sesuai dengan kondisi keuangan masing-masing individu.
Biaya umumnya berkisar antara Rp28 juta hingga Rp35 juta per orang untuk perjalanan umroh selama 9 hari. Terdapat juga paket umroh yang mencakup liburan di Timur Tengah dengan harga khusus mulai dari Rp40 juta untuk perjalanan selama 12 hari.
Sementara itu, biaya haji jauh lebih tinggi karena kuotanya terbatas dan durasi ibadahnya berlangsung selama 19-26 hari. Biaya haji juga cenderung meningkat setiap tahunnya. Pada tahun 2023, biaya haji reguler ditetapkan sebesar Rp98.893.909,00 per orang oleh pemerintah.
Berbeda dengan haji reguler yang membutuhkan waktu antri selama 15-30 tahun atau bahkan lebih, terdapat juga opsi haji plus yang memerlukan waktu 5-7 tahun untuk menunggu giliran berangkat ke tanah suci.
Tersedia pula paket haji plus yang memungkinkan kamu untuk berangkat ke Mekkah tanpa perlu menunggu antrean dengan biaya sekitar Rp155 juta hingga Rp360 juta.
Terdapat banyak pilihan harga untuk perjalanan ibadah ke tanah suci. Setelah mengenali jenis perjalanan yang diinginkan, langkah selanjutnya adalah menentukan jumlah uang yang harus dikumpulkan.
2. Pilih Travel Umrah Terbaik
Saat ini, terdapat berbagai pilihan agen perjalanan umroh yang menawarkan paket menarik dengan harga terbaik. Penting untuk memilih paket perjalanan ibadah yang sesuai dengan kemampuan keuangan.
Namun, pastikan agen perjalanan yang kamu pilih terdaftar resmi di Kementerian Agama agar terhindar dari penipuan yang mengatasnamakan ibadah umroh. Terkadang, agen perjalanan umroh ilegal menawarkan harga yang sangat murah tanpa memiliki izin resmi. Jangan sampai terjebak dalam penipuan tersebut, pastikan untuk berhati-hati.
Terkadang, terdapat agen perjalanan haji dan umroh yang memberikan penawaran khusus berupa promo potongan harga. Dengan demikian, kamu dapat melakukan perjalanan ibadah ke tanah suci dengan harga terbaik.
Namun, perlu diingat bahwa penawaran harga khusus dari agen perjalanan biasanya memiliki syarat untuk mengajak orang lain bergabung (downline). Namun, jangan tergoda dengan promo yang tidak masuk akal.
Penting untuk memperhatikan syarat dan ketentuannya agar tabungan ibadahmu tidak sia-sia dan tetap berhati-hati dalam memilih agen perjalanan.
3. Sisihkan Minimal 10% dari Gaji Bulanan
Salah satu cara yang paling efektif untuk menabung untuk umroh dan haji adalah dengan menyisihkan minimal 10–20% dari gaji bulanan. Salah satu metode yang dapat digunakan adalah metode budgeting 50/30/20, yang relatif mudah diikuti oleh berbagai lapisan masyarakat.
Misalnya, jika kamu memiliki gaji bulanan sebesar Rp6 juta, kamu dapat mengalokasikan minimal Rp600 ribu hingga Rp1,2 juta setiap bulan.
Namun, jumlah tabungan bulanan dapat disesuaikan dengan target tabungan dan kemampuan keuangan yang dimiliki. Dalam mencapai target tersebut, niat dan konsistensi dalam menabung menjadi faktor yang sangat penting.
4. Siapkan Strategi Menyiapkan DP
Pada awal proses pendaftaran untuk ibadah haji dan umroh, kamu diharuskan untuk membayar down payment (DP) sebagai dana untuk akomodasi perjalanan. Selain itu, waktu pembayaran DP juga menentukan jadwal keberangkatan untuk ibadah haji. Semakin cepat kamu mendaftar dan membayar DP, semakin cepat pula kamu dapat berangkat ke tanah suci.
Biasanya, pembayaran DP untuk ibadah haji sekitar 30% dari total biaya saat melakukan pendaftaran. Selain itu, perlu diperhatikan bahwa biaya ibadah haji cenderung mengalami kenaikan sekitar Rp5-10 juta setiap tahun. Oleh karena itu, perlu memperkirakan bahwa biaya ibadah haji dalam 10 tahun mendatang akan lebih tinggi daripada biaya saat ini.
Sementara itu, DP untuk ibadah umroh minimal sebesar 20% dari total biaya perjalanan. Biaya perjalanan umroh juga dapat mengalami kenaikan di masa depan, sehingga penting untuk mempertimbangkan hal tersebut.
5. Tentukan Besaran Tabungan Rutin
Setelah membayar DP, langkah selanjutnya adalah fokus pada menabung secara rutin hingga mencapai target yang ditentukan. Dalam menentukan jumlah tabungan rutin, penting untuk mempertimbangkan alokasi dana tabungan dengan memperhitungkan perkiraan inflasi serta kenaikan biaya haji dan umroh di masa depan.
Secara tahunan, biaya haji dan umroh cenderung terus meningkat. Pemerintah juga sering melakukan penyesuaian anggaran subsidi untuk biaya haji reguler.
Jika terjadi kenaikan biaya, maka kamu perlu menyiapkan tambahan dana. Biasanya, kenaikan biaya haji berkisar antara Rp5 juta hingga Rp10 juta per tahun. Misalnya, jika terdapat kenaikan biaya sebesar Rp5 juta per tahun, perkiraan biaya dapat dihitung sebagai berikut.
Biaya Haji Saat Ini: Rp99.000.000
Biaya haji 5 tahun mendatang: Rp124.000.000
DP 30%: Rp37.200.000
Jumlah yang harus ditabung: Rp620.000
Berdasarkan perkiraan biaya di atas, kamu bisa menabung Rp620 ribu per bulan untuk melakukan pendaftaran dan membayar DP haji. Jika berencana pergi umroh, maka kamu bisa menetapkan target besaran tabungan rutin sebagai berikut.
Biaya umrah saat ini: Rp35.000.000
Biaya umrah 5 tahun mendatang: Rp60.000.000
DP 30%: Rp18.000.000
Jumlah yang harus ditabung perbulan: Rp300.000
Kalau ingin menyiapkan DP haji terlebih dahulu, kamu bisa sisihkan minimal Rp620 ribu per bulan. Di samping itu, kegiatan menabung untuk persiapan DP umroh bisa mulai dari Rp300 ribu per bulan.
6. Alokasi ke Produk Investasi
Cara menabung untuk umroh dan haji yang paling optimal adalah mengalokasikannya ke produk investasi seperti reksadana. Umat muslim bisa memilih investasi reksa dana syariah yang bebas dari unsur non-halal dengan portofolio efek sesuai Daftar Efek Syariah (DES) terbaru.
Kamu bisa memilih produk reksadana syariah sesuai dengan jangka waktu mencapai tabunganmu. Rawda Travel punya rekomendasi produk reksadana sesuai dengan target menabung untuk umroh dan haji sebagai berikut.
2 – 4 tahun: Reksadana Pendapatan Tetap (RDPT) atau Reksadana Campuran (RDC)
Lebih dari 5 tahun: Reksadana Campuran (RDC), Reksadana Saham (RDS), Reksadana Indeks (RDI)
Berdasarkan data salah satu NAB reksadana saham syariah terbaik per 1 Februari 2023 di aplikasi tanamduit, rata-rata performa produk Sucorinvest Sharia Equity Fund dalam 5 tahun 25,61%. Misalnya, kamu mengalokasikan Rp1,2 juta per bulan sehingga pokok tabunganmu di instrumen reksadana dalam setahun itu Rp14,4 juta.
7. Optimalkan Pekerjaan Sampingan
Selain memanfaatkan instrumen investasi untuk mengoptimalkan tabungan, kamu juga dapat mencari pekerjaan tambahan agar dapat mencapai target tabungan lebih cepat. Saat ini, semua orang memiliki kesempatan untuk menjadi freelancer atau pekerja lepas secara online tanpa perlu datang ke kantor.
Cari pekerjaan sampingan yang sesuai dengan keahlian dan minatmu. Penghasilan yang diperoleh dari pekerjaan tersebut dapat langsung dialokasikan ke reksadana untuk mempercepat pencapaian tabunganmu.
Baca Juga:
- 7 Seluk Beluk Perbedaan Haji dan Umroh
- Sejarah Ibadah Haji dan Umroh
- 32 Doa Untuk Orang Umroh Mabrur yang Dapat Dipanjatkan
- Hikmah Haji dan Umroh
- Merencanakan Umroh Keluarga: Tips dan Saran
- Hikmah Pelaksanaan Ibadah Haji dan Umroh
- Pentingnya Mencari Biro Umroh Terpercaya dan Terlisensi
- 7 Tips Menghadapi kerumunan Saat sedang Tawaf di…
- Mengenali Etika dan Adab Saat Berinteraksi dengan…
- 16 Tempat bersejarah di Mekkah dan Madinah