Mengetahui Batas Tempat Miqat

batas tempat miqat

Apakah Anda akan melaksanakan ibadah umroh? Saat umroh tentunya menjalankan ibadah di salah satu tempat yaitu Miqat. Miqat memiliki batas-batas tempat. Simak informasi dari Rawda travel Bandung tentang batas tempat miqat.

Mengenal Miqat

Miqat adalah lokasi atau saat yang ditetapkan oleh Nabi Muhammad SAW sebagai titik awal untuk memulai perjalanan haji atau umrah. Setelah mencapai miqat, para jemaah menuju Baitullah dan kemudian mengikuti aturan larangan berpakaian ihram.

Macam-Macam Miqat

Terdapat dua jenis miqat. Simak penjelasan tentang macam-macam miqat.

1. Miqat Zamani

Mengenal Miqa Zamani merujuk pada batasan periode pelaksanaan haji, yang dimulai dari tanggal 1 Syawal hingga fajar tanggal 10 Dzulhijjah. Miqat zamani menentukan kapan ibadah haji harus dimulai. Sedangkan untuk umrah, aturan miqat zamani tetap berlaku sepanjang tahun.

2. Miqat Makani

Mengenal miqat Makani adalah titik batas di mana seseorang memulai ihram untuk haji atau umrah. Dalam kata lain, miqat makani adalah ketentuan di mana seorang jemaah wajib menyatakan niat untuk haji atau umrah. Langkah-langkahnya adalah mengenakan pakaian ihram di lokasi miqat yang telah ditentukan, melaksanakan salat sunah 2 rakaat di sana, mengucapkan niat, dan kemudian berangkat menuju Mekkah untuk menjalankan thawaf dan sa’i. Miqat Makani telah ditentukan batas-batasnya dalam hadits shahih:

إِنَّ رَسُول الله الله وَفَّتَ لأهل الْمَدِينَةِ ذَا الْحُلَيْفَةِ وَلِأَهْلِ الشَّامِ الْجُحْفَةَ ولأن هل نَجْدٍ قَرْنَ الْمَنَازِلِ وَلأِهْل الْيَمَنِ يَلَمْلَمَ. هُنَّ هُنَّ وَلِمَنْ أَتَى عَلَيْهِنَّ مِنْ غَيْرِ أَهْلِهِنَّ مِمَّنْ أَرَادَ الْحَجَّ وَالْعُمْرَةَ. وَمَنْ كَانَ دُونَ ذَلِكَ فَمِنْ حَيْثُ أَنْشَأَ حَتَّى أَهْل مَكَّةَ مِنْ مَكَّةَ

Artinya: Dari Ibnu Abbas radhiyallahu anhu berkata, “Sesungguhnya Rasulullah saw. telah menetapkan batas (miqat makani) buat penduduk Madinah adalah Dzul Hulaifah, buat penduduk Syam adalah Juhfah, buat penduduk Najd adalah Qarnul-manazil, buat penduduk Yaman adalah Yalamlam. Semua berlaku buat penduduk tempat itu dan orang-orang yang melewatinya yang berniat melaksanakan ibadah haji dan umrah. Dan barangsiapa yang berada lebih dekat dari tempat-tempat itu, maka miqatnya adalah dari tempat tinggalnya sampai-sampai penduduk Makkah (miqatnya) dari Mekkah. (HR. Bukhari dan Muslim).

batas tempat miqat

Batas Tempat Miqat

Terdapat 5 lokasi dari batas tempat Miqat. Simak penjelasan berikut ini.

1. Dzul Hulaifah (Bir Ali)

Batas tempat miqat pertama di Bir Ali atau Dzul Hulaifah berfungsi sebagai titik dimana penduduk Madinah dan mereka yang melintas harus mengambil miqat. Jamaah haji asal Indonesia umumnya mengambil miqat di Masjid Dzul Hulaifah (Bir Ali), yang terletak sekitar 9 kilometer dari Madinah.

Dzul Hulaifah menjadi titik awal bagi penduduk Madinah dan jamaah haji dari seluruh dunia yang tiba. Jarak dari titik miqat ini ke Kota Makkah sekitar 450 kilometer.

Jamaah haji Indonesia, terutama dalam gelombang pertama, biasanya mengambil miqat di lokasi ini. Hal ini disebabkan karena sebelum menuju Makkah, mereka lebih dulu berziarah ke Masjid Nabawi di Madinah.

Kemudian, pada tanggal yang telah dijadwalkan, para jamaah haji atau umroh di Madinah baru berangkat menuju Makkah untuk memulai niat haji atau umroh, mengenakan pakaian ihram, dan mengucapkan talbiah dari titik ini.

2. Al Juhfah

Batas tempat miqat kedua di Al Juhfah yang terletak sekitar 183 kilometer di sebelah barat laut Mekkah. Lokasi miqat ini umumnya digunakan oleh jamaah dari Syria, Yordania, Mesir, dan Lebanon.

Al-Juhfah adalah titik awal miqat bagi penduduk bagian Utara Arab Saudi, negara-negara Afrika Utara dan Barat, serta penduduk wilayah Syam seperti Lebanon, Yordania, Suriah, dan Palestina yang melewati rute ini.

Di dekat Al-Juhfah terdapat kota bernama Rabigh yang berjarak sekitar 190 kilometer sebelum Makkah. Kota Rabigh ini berada sebelum garis miqat Al-Juhfah, sehingga jamaah yang memulai ihram dari Rabigh tetap dianggap sah.

3. Qarnul Manazil (as-Sail)

Batas tempat miqat ketiga di Qarnul Manazil (as-Sail). Lokasi Qarnul Manazil (as-Sail) terletak dekat pegunungan Taif, sekitar 94 kilometer di timur Makkah. Biasanya, titik miqat ini digunakan oleh jamaah dari Dubai.

Qarnul Manazil adalah titik miqat bagi penduduk Najd, negara-negara Teluk, Irak (jika melewati rute ini), Iran, dan penduduk bagian timur Arab Saudi di sekitar Pegunungan Sarat. Wilayah miqat ini juga dikenal sebagai As-Sail atau As-Sayl Al-Kabir.

4. Yalamlam

Batas tempat miqat keempat di Yalamlam terletak di arah tenggara Mekkah, sekitar 92 kilometer jauhnya. Yalamlam merupakan titik miqat bagi jamaah dari Yaman dan mereka yang melintasi rute yang sama, seperti jamaah dari India, Pakistan, China, dan Jepang.

Jemaah haji Indonesia yang mengambil miqat saat dalam perjalanan pesawat biasanya melakukannya saat pesawat mendekati Yalamlam/Qarnul Manazil.

Pihak awak pesawat akan memberikan pengumuman saat pesawat akan melewati Yalamlam/Qarnul Manazil. Jika mengambil miqat di pesawat, jamaah disarankan untuk segera mengenakan pakaian ihram, merenungkan niat haji/umrah dalam hati, dan mengucapkannya dengan lisan.

5. Dzatu Irqin

Batas tempat miqat kelima di Dzatu irqin yang terletak sekitar 94 kilometer di arah timur laut Mekkah. Biasanya, digunakan oleh jamaah dari Iran dan Irak, atau mereka yang melewati rute yang sama.

Dzatu ‘Irqin adalah titik miqat bagi penduduk Irak dan wilayah sekitarnya seperti Kufah dan Bashrah. Saat ini, wilayah ini lebih dikenal dengan nama Adh-Dharibah.

Lokasi Miqat Jamaah Indonesia

Terdapat batas tempat miqat jamaah indonesia yaitu jamaah haji atau umroh pada gelombang pertama yang tiba di Madinah akan mengikuti miqat di Bir Ali (Zulhulaifah).

Sementara itu, jamaah haji atau umroh dalam gelombang kedua yang mendarat di Jeddah memiliki beberapa pilihan titik miqat, yaitu di asrama embarkasi, di dalam pesawat saat diatas Yalamlam atau Qarnul Manazil, Bandara King Abdul Aziz, Jeddah.

Hal yang Wajib diperhatikan Saat Melakukan Miqat

Bagi jamaah umroh atau haji asal Inonesia, terdapat hal yang wajib diperhatikan saat melakukan miqat. Miqat di Bir Ali dilakukan sebelum perjalanan menuju Mekkah dimulai. Semua jamaah telah mengenakan pakaian ihram.

Bagi jamaah laki-laki harus melepaskan semua pakaian dalam sebelum meninggalkan hotel dan mengenakan pakaian ihram saat menuju Zulhulaifah/Bir Ali. Opsi untuk mengenakan pakaian ihram juga tersedia di lokasi miqat.

Setelah tiba di miqat dan mengucapkan niat, berlangsung serangkaian larangan saat berada dalam keadaan ihram. Jamaah laki-laki dilarang mengenakan pakaian sehari-hari, sepatu yang menutupi tumit, serta menggunakan penutup kepala.

Sedangkan bagi jamaah perempuan, larangan meliputi tidak memakai kaos tangan dan menutup wajah. Bagi mereka yang sedang mengalami haid atau kondisi sakit, niat ihram untuk umrah atau haji dapat diucapkan di dalam kendaraan.

Setelah melaksanakan miqat dan menyatakan niat, jamaah dilarang menggunakan wewangian (kecuali sebelum miqat), melakukan hubungan suami-istri, memotong kuku, mencukur atau memotong rambut atau bulu badan, serta berburu hewan.

Dalam perjalanan dari miqat menuju Masjidil Haram, jamaah disarankan untuk membaca talbiyah secara berulang-ulang. Bacaan talbiyah adalah sebagai berikut:

Labbaik Allahumma labbaik, labbaika laa syariika laka labbaik, innal hamda wan ni’mata laka wal mulk laa syariika laka labbaik.

Artinya”Aku datang memenuhi panggilan-Mu, ya Allah, aku datang memenuhi panggilan-Mu. Engkau tiada memiliki sekutu. Sesungguhnya segala puji, nikmat, dan kerajaan adalah kepunyaan-Mu, tiada sekutu bagi-Mu.”

Sekian informasi dari rawda travel umroh Bandung. Semoga dari informasi yang diberikan dapat menambah wawasan bagi para pembaca.

Jika membutuhkan jasa keberangkatan umroh bandung, percayakan perjalanan umroh Anda ke Rawda Travel yang telah berpengalaman mengantarkaan jamaah menuju tanah Suci. Dapatkan harga promo terbaik umroh Bandung dengan salah satu paketnya yaitu Paket Umroh Plus Turki.

You cannot copy content of this page