Saat jamaah meninggal ketika sedang berhaji, lalu apa yang harus dilakukan keluarga jamaah yang meninggal ketika haji? Berikut ini penjelasannya dari Umroh Bandung.
Ketika menjalankan ibadah haji, tidak sedikit jamaah haji yang berasal dari Indonesia meninggal dunia saat menjalankan ibadah padahal ibadah belum tuntas. Lantas apa hukumnya dan apa yang harus dilakukan oleh keluarga jamaah yang meninggal ketika haji?
Saat seseorang sedang melakukan ibadah haji, kemudian meninggal ketika berihram maka seseorang tersebut wajib disucikan.
Menurut Ibnu Abbas r.a:
بينما رجل واقف بعرفة، إذ وقع عن راحلته فوقصته، أو قال: فأقعصته، فقال النبي صلى الله عليه وسلم: اغسلوه بماء وسدر، وكفنوه في ثوبين -وفي رواية: في ثوبيه- ولا تحنطوه -وفي رواية: ولا تطيبوه- ، ولا تخمروا رأسه ولا وجهه ، فإنه يبعث يوم القيامة ملبيا
” Ketika seseorang tengah melakukan wukuf di Arafah, tiba-tiba dia terjatuh dari hewan tunggangannya lalu hewan tunggangannya menginjak lehernya sehingga meninggal. Maka Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam berkata: “Mandikanlah dengan air yang dicampur daun bidara lalu kafanilah dengan dua potong kain dan dalam riwayat yang lain: “ dua potong kainnya “ dan jangan diberi wewangian. Jangan ditutupi kepala dan wajahnya. Sesungguhnya ia akan dibangkitkan pada hari kiamat nanti dalam keadaan bertalbiyah.”
Apa yang harus Dilakukan Keluarga Jamaah yang Meninggal Ketika Haji?
Apa yang harus dilakukan keluarga jamaah yang meninggal ketika haji ialah mengurus jamaah haji yang meninggal tersebut. Bagi jamaah haji yang meninggal ketika ihram, wajib dimandikan dengan air bercampur daun bidara. Kemudian jamaah tersebut dikafani dengan dua potong kain atau diriwayat lainnya dapat menggunakan kain ihramnya.
Selanjutnya tidak diberi wewangian dan tidak ditutup kepala dan wajahnya. Jamaah tersebut akan dibangkitkan pada hari kiamat dalam keadaan bertalbiah. Memandikan jamaah haji yang meninggal menggunakan daun bidara bertujuan agar jasad tetap harum saat memandikan.
Baca juga: Talbiah: Arti Talbiah, Manfaat Talbiah, dan keutamaan Talbiah Dalam Haji & Umrah
Jamaah Haji akan Mendapatkan Pahala yang dituliskan Hingga Hari Kiamat
Menurut Abu Hurairah r.a Nabi Muhammad bersabda :
من خرج حاجا فمات كتب له أجر الحاج إلى يوم القيامة ومن خرج معتمرا فمات كتب له أجر المعتمر إلى يوم القيامة ومن خرج غازيا فمات كتب له أجر الغازي إلى يوم القيامة
Artinya: “Barangsiapa keluar untuk berhaji lalu meninggal dunia, maka dituliskan untuknya pahala haji hingga hari kiamat. Barangsiapa keluar untuk umrah lalu meninggal dunia, maka ditulis untuknya pahala umrah hingga hari kiamat. Dan Barangsiapa keluar untuk berjihad lalu mati maka ditulis untuknya pahala jihad hingga hari kiamat.”
Saat Jamaah Meninggal dalam Perjalanan dan Belum Melakukan Ihram, Maka Tidak Termasuk Meninggal dalam Ketika Beribadah Haji
Apabila jamaah sedang akan melakukan ibadah haji namun naudzubillah pesawat jatuh ketika melakukan perjalanan dari negaranya ke Arab Saudi dan berihram, maka calon jamaah tersebut tidak termasuk dalam meninggal ketika ibadah haji dan umroh.
Menurut syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin rahimahullah menjelaskan sebagai berikut:
إذا هلك من سافر للحج قبل أن يخرج فليس بحاج ، لكن الله عز وجل يثيبه على عمله ، أما إذا أحرم وهلك فهو …. ولم يأمرهم بقضاء حجه ، وهذا يدل على أنه يكون حاجاً ” انتهى .
Artinya : “Apabila kecelakaan ketika safat menuju haji sebelum keluar (berihram) maka tidak terhitung haji. Akan tetapi Allah akan membalas perbuatannya sesuai niatnya. Adapun sudah berihram, kemudian kecelakaan (misalnya tabrakan), maka termasuk dalam hadits (cara mengurus jenazahnya.”
Apabila Meninggal Ketika Haji (Sudah Berihram), Maka Tidak Perlu di Qadhakan Tahun Depan
Apa yang harus dilakukan keluarga jamaah yang meninggal ketika haji yakni apabila jamaah meninggal ketika haji atau sudah berihram, maka tidak perlu di qadhakan tahun depan. Hal ini didukung oleh hadist yang menunjukkan bahwa ketika ia akan dibangkitkan dalam keadaan bertalbiah pada hari kiamat dan sudah menunjukka bahwa jamaah haji tersebut sudah mencukup hajinya.
Menurut hadist Syaikh Muhammad bin Shalih Al- Utsaimin rahimahullah menjelaskan:
ولم يأمرهم بقضاء حجه ، وهذا يدل على أنه يكون حاجاً
Artinya : “Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak memerintahkan untuk diqadhakan (untuk yang meninggal), karena statusnya ia sudah berhaji.”
Bagi para keluarga jamaah haji yang berasal dari Indonesia kemudian ditinggalkan ketika seseorang menunaikan ibadah haji lalu meninggal tidak perlu kawatir karena nantinya para jamaah yang meninggal tersebut akan diurusi oleh pemerintah Arab Saudi.
Apabila terdapat jamaah yang meninggal di pemondokan yang haru dilakukan Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) kloter atau Arab Saudi ialah melaporkan ke pengelola hotel. Kemudian akan disampaikan ke Maktab atau Markaz.
Maktab atau Markaz ialah sebutan kantor yang memiliki kewenangan pemerintah Arab Saudi untuk mengurus penyiapan layanan bagi jamaah haji. Maktab atau Markaz kemudian mendapatkan COD atau Certificate of Death atau surat kematian dari tenaga kesehatan Indonesia. Setelah mendapati surat COD ini kemudian baru diurus pemandian, pengafanan, sholat, hingga penguburan.
Bagi para keluarga yang keluarganya meninggal saat menunaikan ibadah haji harus legowo apabila salah satu anggota keluarga mereka akan dikuburkan di Arab Saudi. Hal ini karena sejauh ini belum ada kasus apabila meninggal saat haji, jamaah akan dimakamkan di Indonesia karena prosesnya sangat panjang dan sulit.
Selain itu, mengikuti sunnah bahwa perlu disegerakan untuk menguburkan dan pengurusan jenazah maka di shalatkan dan dikuburkan di Makkah, Arab Saudi.
Baca Juga: Pentingnya Mencari Biro Umroh Terpercaya dan Terlisensi
Demikian informasi mengenai apa yang harus dilakukan keluarga jamaah yang meninggal ketika haji. Semoga bagi para keluarga yang ditinggalkan salah satu anggota keluarganya meninggal di Tanah Suci dapat menerima dengan legawa dan lapang dada, serta mendoakannya agar mendapatkan tempat terbaik. Dari informasi yang diberikan semoga pula bermanfaat bagi para pembaca.
Bagi Anda yang ingin menunaikan ibadah umroh tapi belum menemukan biro jasa untuk menemani keberangkatan umroh, tenang saja karena Umroh Bandung sebagai biro keberangkatan umroh terpercaya siap untuk menemani calon jamaah untuk menunaikan ibadah umroh ke tanah suci.
Umroh Bandung memiliki beberapa layanan yang berkualitas sebagai teman perjalanan menunaikan ibadah suci. Meskipun kualitas yang diberikan terbaik, para calon jamaah juga akan mendapatkan promo umroh Bandung terbaik.
Salah satu paket umroh yang dapat calon jamaah pilih ialah Umroh Plus Turki Bandung. Yuk segera konsultasikan keberangkatan umroh Anda bersama umroh Bandung.
Baca Juga:
- 7 Seluk Beluk Perbedaan Haji dan Umroh
- Hikmah Haji dan Umroh
- Hikmah Pelaksanaan Ibadah Haji dan Umroh
- Merencanakan Umroh Keluarga: Tips dan Saran
- Pentingnya Mencari Biro Umroh Terpercaya dan Terlisensi
- Sejarah Ibadah Haji dan Umroh
- 32 Doa Untuk Orang Umroh Mabrur yang Dapat Dipanjatkan
- Apa Saja Ciri-Ciri Haji Mabrur Itu?
- Mengenali Etika dan Adab Saat Berinteraksi dengan…
- 10 Tips Agar Para Jemaah Tidak Gampang Tersesat…