Halo sobat Rawda umrah bandung, Apakah Anda akan melaksanakan ibadah umroh? Sebelum berangkat umroh tentunya wajib mengetahui tata cara umroh. Simak informasinya dari Rawda travel umroh Bandung tentang tata cara dan bacaan umroh yang benar.
Ibadah umroh merupakan ibadah dengan mengunjungi Baitullah atau Ka’bah yang dapat dilakukan kapan saja diluar waktu makruh. Melakukan ibadah umroh dengan mengharap ridho Allah. Ibadah umroh ini seperti ibadah haji namun berbeda pada waktu dan pelaksanaannya. Melakukan ibadah umroh hukumnya sunnah Muakad sedangkan haji adalah wajib bagi yang mampu.
Ibadah umroh merupakan ibadah impian setiap umat muslim. Apabila Allah sudah mengizinkan kita berangkat umroh, tentunya akan merasa sangat bahagia. Namun perlu diketahui sebelum berangkat umroh harus tahu tata cara dan bacaan umroh yang benar. Simak informasinya berikut ini dari Rawda travel Umroh Bandung.
Rawda Travel Umroh Bandung
Salah satu agen penyedia jasa umroh Bandung terpercaya yaitu Rawda Travel Umroh Bandung. Rawda Travel sudah berpengalaman mengantarkan calon jamaah untuk berangkat umroh, liburan halal, dan wisata Eropa. Keunggulan dari Rawda travel yaitu berpengalaman dalam mengurus perjalanan umroh selama bertahun-tahun. Dapatkan harga penawaran terbaik jika berangkat umroh bersama rawda travel.
Tata Cara dan Bacaan Umroh yang Benar
Sebelum umroh tentunya, calon jamaah harus melakukan persiapan umroh. persiapan umroh seperti mandi junub, memakai wangi-wangian terbaik bagi laki-laki dan memakai pakaian ihram.
Pakaian ihram bagi laki-laki adalah dua lembar kain ihram yang berfungsi sebagai sarung dan penutup pundak. Sedangkan bagi wanita memakai pakaian yang telah disyari’atkan yang menutupi seluruh tubuhnya. Namun tidak dibenarkan memakai cadar/ niqab (penutup wajahnya) dan tidak dibolehkan memakai sarung tangan.
1. Berihram
Setelah melakukan persiapan, calon jamaah wajib berihram dari miqat dengan mengucapkan:
لَبَّيْكَ عُمْرَةً
“labbaik ‘umroh”
Artinya: ” Aku penuhi panggilanMu untuk menunaikan ibadah umrah”
Apabila kawatir tidak dapat menyelesaikan ibadah umroh disebabkan oleh sakit atau adanya penghalang lain maka diperbolehkan mengucapkan persyarakatan setelah mengucap kalimat diatas dengan bacaan sebagai berikut.
اللَّهُمَّ مَحِلِّي حَيْثُ حَبَسْتَنِي
“Allahumma mahilli haitsu habastani” (Ya Allah, tempat tahallul di mana saja Engkau menahanku).
Apabila seseorang terhalang untuk menyempurnakan manasiknya, maka diperbolehkan bertahallalul dan tidak wajib membayar dam (menyembelih seekor kambing).
2. Membaca Niat Ihram dalam hati atau lisan
نَوَيْتُ العُمْرَةَ وَأَحْرَمْتُ بِهَا لِلهِ تَعَالَى لَبَّيْكَ اللَّهُمَّ بعُمْرَة
“Nawaitul ‘umrata wa ahramtu bihi lillahi ta’ala labbaika Allahumma ‘umratan.”
Artinya: “Aku niat umrah dengan berihram karena Allah Ta’ala, aku penuhi panggilanMu ya Allah untuk berumroh.”
Apabila berihram dengan bertepatan waktu shalat wajib, jamaah diwajibkan untuk melakukan shalat baru kemudian berihram.
3. Mengucap kalimat Talbiah
Tata cara dan bacaan umroh yang benar selanjutnya adalah dengan memperbanyak kalimat talbiah sambil mengeraskan suara bagi laki-laki serta lirih bagi wanita hingga melihat Ka’bah saat memulai tawaf. Bacaan kalimat talbiah sebagai berikut.
لَبَّيْكَ اللَّهُمَّ لَبَّيْكَ ، لَبَّيْكَ لَا شَرِيكَ لَك لَبَّيْكَ ، إنَّ الْحَمْدَ وَالنِّعْمَةَ لَك وَالْمُلْكَ لَا شَرِيكَ لَك
“Labbaik Allahumma labbaik. Labbaik laa syariika laka labbaik. Innalhamda wan ni’mata, laka wal mulk, laa syariika lak”
Artinya: Ya Allah, aku memenuhi panggilan-Mu, Ya Allah aku memenuhi panggilan-Mu, tidak ada sekutu bagi-Mu, sesungguhnya pujian dan kenikmatan hanya milik-Mu, dan kerajaan hanyalah milik-Mu, tiada sekutu bagi-Mu.
4. Masuk Masjidil Haram
Sebelum masuk kota Makkah, jamaah dianjurkan untuk mandi jika memungkinkan. Saat memasuki Masjidil Haram hendaknya jamaah mendahulukan kaki kanan sambil membaca doa masuk masjid. Berikut tata cara dan bacaan umroh yang benar saat masuk masjid.
أَعُوْذُ بِاللهِ العَظِيْمِ وَبِوَجْهِهِ الْكَرِيْمِ وَسُلْطَانِهِ الْقَدِيْمِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ. بِسْمِ اللهِ وَالْحَمْدُ لِلهِ. أَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ. اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي ذُنُوْبِي وَافْتَحْ لِي أَبْوَابَ رَحْمَتِكَ
A’ûdzu billâhil ‘azhîm wa biwajhihil karîm wa sulthânihil qadîm minas syaithânir rajîm. Bismillâhi wal hamdulillâh. Allâhumma shalli wa sallim ‘alâ sayyidinâ muhammadin wa ‘alâ âli sayyidinâ muhammadin. Allâhummaghfirlî dzunûbî waftahlî abwâba rahmatik.
Artinya, “Aku berlindung kepada Allah Yang Maha Besar, kepada Dzat-Nya Yang Maha Mulia, dan kepada kerajaan-Nya Yang Sedia dari setan yang terlontar. Dengan nama Allah dan segala puji bagi Allah. Hai Tuhanku, berilah shalawat dan sejahtera atas Sayyidina Muhammad dan atas keluarga Sayyidina Muhammad. Hai Tuhanku, ampuni untukku segala dosaku. Buka lah bagiku segala pintu rahmat-Mu.”
5. Menuju Hajar Aswad
Tata cara dan bacaan umroh kelima saat menuju Hajar Aswad adalah menghadap Hajar Aswad sambil membaca kalimat “Allahu Akbar” atau “Bismillah Allahu Akbar” sambul mengusap dengan tangan kanan dan menciumnya.
Apabila tidak memungkinkan untuk mencium, cukup mengusap lalu mencium tangan yang mengusap hajar Aswad. Jika tidak memungkinkan untuk mengusapnya, maka cukup dengan memberi isyarat kepadanya dengan tangan, namun tidak mencium tangan yang memberi isyarat. Ini dilakukan pada setiap putaran thawaf.
6. Melakukan Tawaf 7x Putaran
Memulai thawaf umrah 7 putaran, dimulai dari hajar Aswad dan berakhir di Hajar Aswad pula.
Saat tawaf, tidak ada bacaan tertentu tiap putarannya namun jemaah dapat membaca Al-Qur’an, doa, atau zikir yang dikehendakinya.
Ketika memulai tawaf disunnahkan berlari-lari kecil pada 3 putaran pertama dan berjalan biasa pada 4 putaran terakhir.
Setelah Tawaf, jemaah laki-laki dapat menutup kedua pundaknya dan berjalan menuju Maqam Ibrahim sambil membaca surah Al Baqarah ayat 125.
وَاتَّخِذُوا مِنْ مَقَامِ إِبْرَاهِيمَ مُصَلًّى
“Wattakhodzu mim maqoomi ibroohiima musholla”
Artinya: Dan jadikanlah sebahagian maqam Ibrahim tempat shalat. (QS. Al Baqarah: 125)
Sesampainya di Maqam Ibrahim, jamaah disunnahkan mengerjakan sholat sunnah tawaf 2 rakaat di belakang Maqam Ibrahim.
Pada bacaan rakaat pertama sholat Sunnah membaca Al Fatihah, surat al kafirun, dan pada rakaat kedua membaca Al Fatihah dan Al ikhlas. Lalu, disunnahkan pula meminum air zamzam dan menyiram kepala dengannya.
Disunnahkan pula mengusap Rukun Yamani pada setiap putaran thawaf. Namun tidak dianjurkan mencium rukun Yamani. Dan apabila tidak memungkinkan untuk mengusapnya, maka tidak perlu memberi isyarat dengan tangan.
Baca Juga: 32 Doa untuk Orah Umroh Mabrur yang Dapat Dipanjatkan
7. Bacaan di antara Rukun Yamani dan Hajar Aswad
Jamaah saat melakukan umroh melakukan kegiatan diantara Rukun Yamani dan Hajar Aswad disunnahkan dengan membaca bacaan:
رَبَّنَا آَتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
“Robbana aatina fid dunya hasanah, wa fil aakhiroti hasanah wa qina ‘adzaban naar”
Artinya: “Ya Rabb kami, karuniakanlah pada kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat serta selamatkanlah kami dari siksa neraka). (QS. Al Baqarah: 201)
8. Kembali ke Hajar Aswad
Saat kembali ke Hajar Aswad jamaah mengucap takbir, lalu mengusap dan menciumnya jika hal itu memungkinkan atau mengusapnya atau memberi isyarat kepadanya.
9. Melakukan Sa’i Umrah
Menuju bukit Shafa untuk melaksanakan Sa’i Umroh dan apabila telah mendekati Shafa membaca bacaan:
إِنَّ الصَّفَا وَالْمَرْوَةَ مِنْ شَعَائِرِ اللَّهِ
“Innash Shafaa wal marwata min sya’arillah”
Artinya: Sesungguhnya Shafa dan Marwah merupakan sebagian dari syiar Allah (QS. Al Baqarah: 158).
lalu mengucapkan:
نَبْدَأُ بِمَا بَدَأَ اللَّهُ بِهِ
“Nabda-u bimaa bada-allah bih”.
10. Menaiki Bukit Shafa
Saat naik di Bukit Shafa, jamaah menghadap arah Ka’bah dan disunnahkan membaca doa tiga kali kalimat takbir.
اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ
selanjutnya doa berikut.
لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ يُحْيِى وَيُمِيتُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَىْءٍ قَدِيرٌ
لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ أَنْجَزَ وَعْدَهُ وَنَصَرَ عَبْدَهُ وَهَزَمَ الأَحْزَابَ وَحْدَهُ
Artinya: Tiada sesembahan yang berhak disembah kecuali hanya Allah semata, tidak ada sekutu bagi-Nya. Milik-Nya lah segala kerajaan dan segala pujian untuk-Nya. Dia yang menghidupkan dan yang mematikan. Dia Mahakuasa atas segala sesuatu.
Tiada sesembahan yang berhak disembah kecuali hanya Allah semata. Dialah yang telah melaksanakan janji-Nya, menolong hamba-Nya dan mengalahkan tentara sekutu dengan sendirian.
Bacaan doa diatas diulang tiga kali kemudia berdoa diantara pengulangan-pengulangan dengan doa apa saja yang dikehendari. Kemudian jamaah turun dari Shafa menuju ke Marwah.
Jamaah disunnahkan berlari-lari kecil di antara dua tanda lampu hijau di Mas’a atau tempat sa’i bagi laki-laki yang setelahnya dapat berjalan biasa saat menuju Marwah dan menaikinya.
Tiba di Marwah, jamaah dapat mengulangi lagi apa-apa yang dikerjakan saat di Safa. Kemudian, jamaah turun dari Marwah dan naik lagi ke Safa. Hal ini terus dilakukan sebanyak tujuh kali putaran dengan berakhir di Marwah.
Baca Juga: 14 Oleh-oleh Umroh Kekinian
11. Bacaan Dzikir saat Sa’i
Tata cara dan bacaan umroh yang benar saat melakukan Sa’i yakni membaca bacaan dzikir atau doa sebagai berikut.
اللَّهُمَّ اغْفِرْ وَارْحَمْ وَأَنْتَ الأَعَزُّ الأَكْرَمُ
Allahummaghfirli warham wa antal a’azzul akrom”
Artinya: Ya Rabbku, ampuni dan rahmatilah aku. Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Perkasa dan Maha Pemurah.
Tidaklah mengapa karena telah diriwayatkan dari ‘Abdullah bin Mas’ud dan ‘Abdullah bin ‘Umar radhiyallahu ‘anhuma bahwasanya mereka membacanya ketika sa’i.
Saat melakukan sa’i tidak ada dzikir-dzikir tertentu, maka diperbolehkan berdzikir, berdo’a atau membaca bacaan-bacaan yang dikehendaki.
12. Tahallul
Setelah melaksanakan Sa’i melakukan tahallul dengan memendekkan seluruh rambut kepala atau mencukur gundul, dan yang mencukur gundul itulah yang lebih afdhal. Adapun bagi wanita, cukup dengan memotong rambutnya sepanjang satu ruas jari.
Setelah memotong atau mencukur rambut, maka berakhirlah ibadah umrah dan Anda telah dibolehkan untuk mengerjakan hal-hal yang tadinya dilarang ketika dalam keadaan ihram.
Sekian informasi dari Rawda travel tentang tata cara dan bacaan umroh yang benar. Semoga informasi ini bermanfaat bagi para pembaca sekalian. Anda ingin berangkat umroh namun bingung memilih agen jasa keberangkatan umroh? Rawda Travel Umroh Bandung dapat menjadi solusi.
Baca Juga:
- Merencanakan Umroh Keluarga: Tips dan Saran
- 32 Doa Untuk Orang Umroh Mabrur yang Dapat Dipanjatkan
- 7 Seluk Beluk Perbedaan Haji dan Umroh
- Pentingnya Mencari Biro Umroh Terpercaya dan Terlisensi
- Hikmah Haji dan Umroh
- Sejarah Ibadah Haji dan Umroh
- Hikmah Pelaksanaan Ibadah Haji dan Umroh
- 29 Ucapan Berangkat Umroh Untuk Keluarga, Teman,…
- Memahami Rukun dan Wajib Umroh: Panduan Praktis
- Mengenali Etika dan Adab Saat Berinteraksi dengan…