Mencium Hajar Aswad merupakan tradisi yang dilakukan umat Islam ketika melaksanakan ibadah haji dan umrah di Mekkah.
Hajar Aswad sendiri adalah batu hitam yang berada di sudut Ka’bah. Banyak jamaah haji yang berebut untuk menggapainya.
Hajar Aswad merupakan batu hitam yang awal mulanya berasal dari surga. Sebelum berwarna hitam seperti yang dapat disaksikan sekarang, Hajar Aswad berwarna putih. Namun karena dosa-dosa manusia, batu ini kemudian berubah menjadi hitam.
Itulah mengapa Umat Muslim memuliakan Hajar Aswad, berebut untuk menyentuh dan memcium batu ini saat melaksanakan ibadah tawaf.
Tapi, memangnya ada dalil mengenai menyentuh Hajar Aswad tersebut? Kita akan segera simak pembahasannya di artikel ini!
Hadits Mengenai Mencium Hajar Aswad
Perlu diketahui bahwa Hajar Aswad adalah batu yang turun dari surga, sebagaimana yang disebutkan dalam hadits Nabi Muhammad SAW.
عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَزَلَ الْحَجَرُ الْأَسْوَدُ مِنْ الْجَنَّةِ وَهُوَ أَشَدُّ بَيَاضًا مِنْ اللَّبَنِ فَسَوَّدَتْهُ خَطَايَا بَنِي آدَمَ
Artinya: Dari Ibn Abbas, ia berkata Rasulullah bersabda, Hajar Aswad turun dari surga, berwarna sangat putih daripada susu, lalu berwarna hitam akibat dosa manusia. (Sunan Tirmidzi, 308)
Dalam hadits lain:
عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ الْحَجَرُ الْأَسْوَدُ مِنْ الْجَنَّةِ
Artinya: Dari Ibn Abbas, sesungguhnya Nabi Muhammad bersabda, Hajar Aswad itu berasal dari surga. (Sunan Al-Nasa’i, 2886)
Hajar Aswad awalnya diletakkan oleh Nabi Ibrahim di sudut tenggara Ka’bah. Laki-laki diizinkan untuk meletakkan dahinya ke Hajar Aswad dan tiga kali menyentuh dan menciumnya.
Namun, jika sulit untuk menyentuh Hajar Aswad secara langsung karena sulit untuk mendekatinya, Anda dapat menggunakan tongkat untuk mencium ujung tongkat yang menyentuh Hajar Aswad. Jika masih sulit juga, isyarat tangan kanan cukup.
Jamaah haji umrah berebut untuk mencium dan mengusap Hajar Aswad yang hitam yang terbungkus besi perak di sudut Ka’bah karena lokasinya yang strategis. Ini berkaitan dengan pernyataan Umar bin Khattab:
عَنْ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّهُ جَاءَ إِلَى الْحَجَرِ الْأَسْوَدِ فَقَبَّلَهُ فَقَالَ إِنِّي أَعْلَمُ أَنَّكَ حَجَرٌ لَا تَضُرُّ وَلَا تَنْفَعُ وَلَوْلَا أَنِّي رَأَيْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُقَبِّلُكَ مَا قَبَّلْتُكَ
Artinya: Dari Umar, sesungguhnya ia mendatangi Hajar Aswad, kemudian mencium Hajar Aswad dan berkata, aku mengetahui engkau adalah batu yang tidak akan memberikan faidah apapun, jika aku tidak melihat Nabi Muhammad menciummu, maka aku tidak akan menciummu. (Sahih Bukhari, 1494)
Dalam kitab Bulughul Maram, hadits 764 juga disebutkan:
وَعَنْ اِبْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اَللَّهُ عَنْهُمَا: أَنَّهُ كَانَ يُقَبِّلُ اَلْحَجَرَ اَلْأَسْوَدَ وَيَسْجُدُ عَلَيْهِ رَوَاهُ اَلْحَاكِمُ مَرْفُوعًا، وَالْبَيْهَقِيُّ مَوْقُوفًا
Artinya: Dari Ibnu Abbas Radliyallaahu ‘anhu bahwa ia pernah mencium Hajar Aswad dan meletakkan dahi padanya. Hadis ini diriwayatkan oleh Hakim dengan status marfu’ dan Baihaqi dengan mauquf.
Jadi sangat dianjurkan untuk mencium dan mengusap Hajar Aswad, tetapi jangan mencelakai jamaah lain ketika mereka mendekati.
Karena banyaknya orang yang ingin mendekati Hajar Aswad secara sembrono, mereka sering malah terpelanting jauh. Akibatnya, jamaah sering saling menyakiti dan berkelahi satu sama lain.
Baca juga: Mengenali Etika dan Adab Saat Berinteraksi dengan Jamaah Umroh dan Haji
Sejarah Hajar Aswad
Ketahuilah bahwa batu hajar aswad berasal dari surga. Pada awalnya, warnanya putih seperti salju. Namun, batu itu akhirnya menjadi hitam karena dosa manusia dan perbuatan orang musyrik di dunia.
عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « نَزَلَ الْحَجَرُ الأَسْوَدُ مِنَ الْجَنَّةِ وَهُوَ أَشَدُّ بَيَاضًا مِنَ اللَّبَنِ فَسَوَّدَتْهُ خَطَايَا بَنِى آدَمَ »
Dari Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Hajar aswad turun dari surga padahal batu tersebut begitu putih lebih putih daripada susu. Dosa manusialah yang membuat batu tersebut menjadi hitam”. ( HR. Tirmidzi no. 877. Shahih menurut Syaikh Al Albani)
عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- قَالَ « الْحَجَرُ الأَسْوَدُ مِنَ الْجَنَّةِ وَكَانَ أَشَدَّ بَيَاضاً مِنَ الثَّلْجِ حَتَّى سَوَّدَتْهُ خَطَايَا أَهْلِ الشِّرْكِ.
Dari Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Hajar aswad adalah batu dari surga. Batu tersebut lebih putih dari salju. Dosa orang-orang musyriklah yang membuatnya menjadi hitam.” (HR. Ahmad 1: 307. Syaikh Syu’aib
Al Arnauth mengatakan bahwa lafazh ‘hajar Aswad adalah batu dari surga’ shahih dengan syawahid-nya. Sedangkan bagian hadits setelah itu tidak memiliki syawahid yang bisa menguatkannya. Tambahan setelah itu dho’if karena kelirunya ‘Atho’).
Keadaan batu mulia ini di hari kiamat sebagaimana dikisahkan dalam hadits,
عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- فِى الْحَجَرِ « وَاللَّهِ لَيَبْعَثَنَّهُ اللَّهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ لَهُ عَيْنَانِ يُبْصِرُ بِهِمَا وَلِسَانٌ يَنْطِقُ بِهِ يَشْهَدُ عَلَى مَنِ اسْتَلَمَهُ بِحَقٍّ »
Dari Ibnu ‘Abbas, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda mengenai hajar Aswad, “Demi Allah, Allah akan mengutus batu tersebut pada hari kiamat dan ia memiliki dua mata yang bisa melihat, memiliki lisan yang bisa berbicara dan akan menjadi saksi bagi siapa yang benar-benar menyentuhnya” (HR. Tirmidzi no. 961, Ibnu Majah no. 2944 dan Ahmad 1: 247. Abu Isa At Tirmidzi mengatakan bahwa hadits ini hasan dan Syaikh Al Albani menshahihkan hadits ini).
Hadits Lain Mengenai Mencium Hajar Aswad
Perhatikan hadits berikut,
عَنْ عَابِسِ بْنِ رَبِيعَةَ قَالَ رَأَيْتُ عُمَرَ يُقَبِّلُ الْحَجَرَ وَيَقُولُ إِنِّى لأُقَبِّلُكَ وَأَعْلَمُ أَنَّكَ حَجَرٌ وَلَوْلاَ أَنِّى رَأَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- يُقَبِّلُكَ لَمْ أُقَبِّلْكَ
“Dari ‘Abis bin Robi’ah, ia berkata, “Aku pernah melihat ‘Umar (bin Al Khottob) mencium hajar Aswad. Lantas ‘Umar berkata, “Sesungguhnya aku menciummu dan aku tahu bahwa engkau hanyalah batu. Seandainya aku tidak melihat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menciummu, maka tentu aku tidak akan menciummu” (HR. Bukhari no. 1597, 1605 dan Muslim no. 1270).
Dalam lafazh lain disebutkan,
إِنِّى لأُقَبِّلُكَ وَإِنِّى أَعْلَمُ أَنَّكَ حَجَرٌ وَأَنَّكَ لاَ تَضُرُّ وَلاَ تَنْفَعُ وَلَوْلاَ أَنِّى رَأَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- قَبَّلَكَ مَا قَبَّلْتُكَ
“Sesungguhnya aku menciummu dan aku tahu bahwa engkau adalah batu yang tidak bisa memberikan mudhorot (bahaya), tidak bisa pula mendatangkan manfaat. Seandainya bukan karena aku melihat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menciummu, maka aku tidak akan menciummu.” (HR. Muslim no. 1270).
Wajibkah Bagi Umat Islam Mencium Hajar Aswad?
Kenapa mencium hajar aswad? Alasannya mudah, karena ingin mengikuti ajaran Rasul. Karena seandainya Rasul –shallallahu ‘alaihi wa sallam– tidak melakukannya, maka tentu kaum muslimin tidak melakukannya.
Wajibnya mengikuti petunjuk Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam yang telah beliau tunjuki walau tidak nampak hikmah atau manfaat melakukan perintah tersebut.
Intinya, yang penting dilaksanakan tanpa mesti menunggu atau mengetahui adanya hikmah.
Tidak hanya kita, para sahabat pun begitu semangat melaksanakan setiap ajaran Rasul.
Perlu digaris bawahi juga, bahwa segala yang mendatangkan manfaat dan mudhorot tetaplah hanya berasal dari Allah SWT. Sedangkan Hajar Aswad hanyalah batu biasa yang tidak bisa melakukan apa-apa.
Baca juga: Apa Saja Hal yang Dilarang Ketika Pergi Haji Sebagai Pasangan Suami Isteri?
Keutamaan Mencium Hajar Aswad
Adanya dalil mencium Hajar Aswad semakin mempertegas bahwa melakukannya memiliki keutamaan.
Menurut Musthafa Dib al-Bagha, meskipun secara kasat mata batu itu tidak dapat memberi atau memberi manfaat sama sekali, Hajar Aswad masih dapat memberi manfaat dengan menciumnya. Sunah Nabi adalah sumber pahala. bukan hanya karena batu itu memiliki nasib baik.
1. Seakan Bersalaman dengan Allah
Para ulama mengatakan bahwa orang harus melakukan usaha ekstra untuk mencium Hajar Aswad. Jika mereka tidak bisa, mereka harus mencobanya dengan kayu atau isyarat, karena melakukannya seolah-olah bersalaman dengan Allah.
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam mengatakan,
“Bersalaman dengan Hajjar Aswad seolah-olah bersalaman dengan Allah yang Maha Pengasih,” kata HR Ibnu Majah.
2. Dosa Diampuni
Salah satu keajaiban batu Hajar Aswad adalah bahwa orang yang dapat mencium atau mengusapnya akan diampuni dosanya. Ini tidak mengherankan, karena batu mulia ini berasal dari surga dan ada bukti bahwa orang harus mencium atau mengusapnya.
Diceritakan oleh Ubaid bin Umari dari ayahnya, beliau berkata,
“Sesungguhnya Ibnu Umar pernah berdesak-desakan untuk mendekati dua rukun (Rukun Yamani dan Hajar Aswad). Sebelumnya aku tidak pernah melihat seorang pun dari sahabat Rasulullah yang berdesakan seperti itu. Lalu aku bertanya, “ Wahai Abdurrahman, mengapa engkau mendekati dua rukun dengan berdesak-desakan seperti itu”. Lalu beliau menjawab, “Aku melakukannya karena pernah mendengar Rasulullah bersabda, ‘Sesungguhnya mengusap Hajar Aswad dan Rukun Yamani bisa menghapus dosa’”. (HR Tirmidzi)
3. Mengikuti Sunnah Nabi
Selain itu, seseorang dapat melakukan sunnah Nabi dengan mencium atau mengusap Hajar Aswad, seperti yang ditunjukkan oleh hadits yang diriwayatkan Imam Bukhari tentang Umar yang melakukan hal yang sama.
Selain itu, salah satu sahabat utama Khulafaur Rasyidin adalah Umar bin Khattab. Umat Islam secara keseluruhan harus mengikuti jejak Umar, yang meniru Nabi dengan mencium Hajar Aswad.
4. Mendapat Persaksian
Selain itu, keutamaannya di dunia akhirat membuatnya lebih menarik. Orang yang dapat mengusap atau mencium Hajar Aswad akan bersaksi di akhirat.
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam mengatakan,
“Demi Allah, Allah akan mengutus batu tersebut pada hari kiamat dan dia memiliki dua mata yang bisa melihat, memiliki lisan yang bisa berbicara dan akan menjadi saksi bagi siapa yang benar-benar menyentuhnya”. (HR Tirmidzi)
Itulah beberapa keutamaan mencium Hajar Aswad atau menyentuhnya. Namun yang perlu dicatat, bahwa anjuran atau yang disunnahkan melakukannya adalah laki-laki. Sedangkan bagi perempuan melakukannya adalah mubah.
Nikmati Perjalanan Nyaman Naik Haji Bersama Umrah Bandung
Segera wujudkan impian Anda untuk melaksanakan Umrah di kota suci dengan layanan terbaik bersama Umrah Bandung. Nikmati pengalaman ibadah yang berkesan dan nyaman.
Manfaatkan juga Promo Umrah Bandung eksklusif kami! Dapatkan fasilitas dan pelayanan terbaik dengan harga mulai dari 24,9 juta.
Buat Anda yang ingin menjelajahi keindahan destinasi wisata unggulan di Turki bisa dengan Promo Umrah Plus Turki Bandung. Temukan pengalaman perjalanan yang penuh makna dan berkesan bersama kami!
Untuk Anda warga Jakarta, jangan khawatir! Temukan juga jasa terbaik persiapan perjalanan ibadah umrah besama Umrah Jakarta. Kini melaksanakan ibadah umrah, bisa dengan penuh ketenangan dan kenyamanan.
Baca Juga:
- Sejarah Ibadah Haji dan Umroh
- 7 Seluk Beluk Perbedaan Haji dan Umroh
- Hikmah Haji dan Umroh
- Hikmah Pelaksanaan Ibadah Haji dan Umroh
- 32 Doa Untuk Orang Umroh Mabrur yang Dapat Dipanjatkan
- Merencanakan Umroh Keluarga: Tips dan Saran
- 16 Tempat bersejarah di Mekkah dan Madinah
- 7 Tips Menghadapi kerumunan Saat sedang Tawaf di…
- Pentingnya Mencari Biro Umroh Terpercaya dan Terlisensi
- Oleh-oleh Haji dan Umrah