Vaksin Meningitis untuk Umrah

Vaksin Meningitis untuk Umrah

Vaksinasi merupakan salah satu persyaratan penting bagi jamaah yang akan melaksanakan ibadah umroh. Salah satu vaksin yang wajib untuk didapatkan adalah vaksin meningitis.

Kehadiran vaksin meningitis menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam persiapan umroh, karena penyakit meningitis dapat menimbulkan risiko kesehatan yang serius.

Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi lebih dalam mengenai vaksin meningitis untuk umroh. Kita akan melihat mengapa vaksin ini penting, bagaimana cara mendapatkannya, serta manfaat dan keamanannya bagi jamaah yang akan melakukan perjalanan ke Tanah Suci.

Mengenal Penyakit Meningtis

Meningitis adalah peradangan yang terjadi pada selaput otak dan sumsum tulang belakang. Penyebabnya bisa berupa bakteri, virus, jamur, dan parasit.

Salah satu jenis meningitis bakteri disebabkan oleh bakteri Neisseria meningitidis. Penyakit ini dapat ditularkan melalui kontak langsung dengan droplet pernapasan atau sekresi tenggorokan saat batuk atau bersin.

Gejala yang sering muncul pada meningitis meliputi nyeri kepala yang parah, demam, mual, muntah, kejang, dan penurunan kesadaran.

Meningitis juga dapat menyebabkan gejala jangka panjang yang melibatkan gangguan sistem saraf, seperti masalah kognitif, gangguan bicara, gangguan penglihatan, tuli, kelumpuhan, dan bahkan kematian.

Walaupun meningitis dapat berdampak serius dan mengancam nyawa, penyakit ini dapat dicegah secara efektif melalui vaksinasi. Vaksin membantu tubuh dalam memproduksi antibodi untuk melawan bakteri penyebab meningitis.

Meningtis Sebagai Penyakit Endemis

Ancaman penyakit meningitis pada jamaah haji dan umroh masih menjadi perhatian serius. Di Arab Saudi, penyakit ini masih menjadi endemik dan mengalami penyebaran yang cepat.

Risiko penularan meningitis semakin meningkat, terutama ketika banyak jamaah yang berasal dari negara-negara endemik di wilayah Afrika. Wilayah tersebut meliputi negara-negara seperti Senegal di barat hingga Ethiopia di timur, dengan total 26 negara yang rentan terhadap penyakit ini.

Gejala meningitis pada tiap orang dapat bervariasi. Ini tergantung pada jenis, usia dan tingkat keparahan penyakit. Adapun tanda umum yang dialami oleh  pengidap, yakni:

  • Demam tinggi.
  • Kaku di area leher.
  • Napas menjadi lebih cepat.
  • Keringat dingin.
  • Nyeri sendi dan otot.
  • Sakit kepala hebat.
  • Mual atau muntah.
  • Kehilangan nafsu makan.
  • Sensitif terhadap cahaya.
  • Sulit berkonsentrasi.
  • Mudah mengantuk.
  • Linglung atau kebingungan.
  • Kejang-kejang.
  • Ruam kulit.

Waktu Melakukan Vaksin Meningtis

Prosedur vaksinasi meningitis harus dilakukan paling lambat dua minggu sebelum keberangkatan peserta haji dan umroh. Hal ini dikarenakan vaksin akan mencapai tingkat efektivitas maksimal dalam rentang waktu 10 hingga 14 hari setelah penyuntikan.

Vaksin yang direkomendasikan oleh pemerintah Arab Saudi adalah Meningococcal ACWY-135. Vaksin ini efektif dalam membentuk kekebalan tubuh terhadap bakteri Neisseria meningitidis dari kelompok A, C, W, dan Y.

Prosedur vaksinasi meningitis dapat dilakukan di rumah sakit, puskesmas, atau Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP). Setelah menerima vaksin, peserta akan diberikan kartu International Certificate of Vaccination (ICV) sebagai bukti vaksinasi yang telah dilakukan.

Syarat dan ketentuan:

  • Peserta wajib menerima satu dosis vaksin kuadrivalen polisakarida (MPSV4) atau vaksin meningitis konjugasi (MCV4), yakni Meningococcal ACW-135.
  • Pemberian dilakukan dalam waktu 2 hingga 3 minggu sebelum keberangkatan. Jika pernah melakukan vaksinasi, pastikan waktunya tidak lebih dari tiga tahun sebelumnya.
  • Vaksin meningitis bisa memberikan perlindungan selama 5 tahun pada orang dewasa dan anak-anak yang berusia di atas 5 tahun.
  • Untuk anak-anak di bawah usia 5 tahun, vaksin meningitis dapat memberikan perlindungan selama 2 hingga 3 tahun. Diikuti dengan pemberian dosis kedua dalam tiga bulan setelahnya.
  • Vaksin meningitis tidak disarankan untuk bayi yang berusia kurang dari 2 bulan. Sebab, ini dapat meningkatkan risiko efek samping.

You cannot copy content of this page