Simak Amalan Jamaah Haji, Sunnah Dikerjakan Sebelum Keberangkatan

amalan jamaah haji

Bagi calon jemaah haji, persiapan matang bukan hanya tentang fisik dan finansial, tetapi juga spiritual. Melalui kesiapan batin yang kuat, seseorang akan lebih mudah menunaikan setiap rukun dan kewajiban haji dengan khusyuk. Salah satu bentuk persiapan spiritual yang sangat dianjurkan adalah mengamalkan amalan sunnah sebelum berangkat haji.

Amalan jamaah haji ini menjadi langkah penting agar hati calon jemaah bersih dari dosa dan siap menghadap Allah SWT di Tanah Suci. Dalam ajaran Islam, setiap ibadah besar sebaiknya diawali dengan taubat, doa, dan kesungguhan niat. Maka dari itu, melaksanakan amalan jamaah haji sunnah sebelum keberangkatan adalah bentuk penguatan diri dan niat untuk meraih haji mabrur.

Selain itu, amalan-amalan sunnah tersebut bukan sekadar ritual tambahan, melainkan bentuk penghayatan dan rasa syukur. Dengan mengerjakannya, diharapkan calon jemaah haji mendapatkan keberkahan, perlindungan, serta kemudahan dalam menjalani seluruh rangkaian ibadah di Tanah Suci.

Baca Juga: Tarfsir Keutamaan 27 Derajat Pada Sholat Berjamaah, Apa Maknanya?

1. Tobat: Awal dari Persiapan Spiritual

Amalan sunnah pertama yang sangat dianjurkan sebelum berangkat haji adalah bertaubat kepada Allah SWT. Tobat merupakan langkah penyucian diri dari segala dosa yang telah dilakukan, baik dosa besar maupun kecil. Allah SWT berfirman dalam surah At-Tahrim ayat 8:

“يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا تُوبُوا إِلَى اللَّهِ تَوْبَةً نَصُوحًا”
Yā ayyuhallażīna āmanụ tubū ilallāhi taubatan naṣụḥā
Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah dengan taubat yang sebenar-benarnya.”

Menurut Imam Al-Ghazali dalam Ihya Ulumuddin, taubat bukan hanya ucapan istighfar semata, melainkan juga tekad kuat untuk tidak mengulangi kesalahan yang sama. Selain itu, calon jemaah dianjurkan untuk mengembalikan hak-hak orang lain, melunasi utang, meminta maaf kepada sesama, serta memperbanyak sedekah.

Dengan hati yang bersih dan jiwa yang ringan, seseorang akan lebih mudah mencapai kekhusyukan dalam ibadah haji. Inilah sebabnya mengapa taubat menjadi kunci awal dalam amalan jamaah haji sebelum keberangkatan.

2. Salat Sunah Dua Rakaat dan Doa Sebelum Bepergian

Setelah bertaubat, calon jemaah haji dianjurkan untuk melaksanakan salat sunah dua rakaat sebelum berangkat. Pada rakaat pertama setelah membaca Surah Al-Fatihah, disunahkan membaca Surah Al-Kafirun, dan pada rakaat kedua Surah Al-Ikhlas. Kedua surah ini memiliki makna tentang ketauhidan dan keikhlasan — dua prinsip penting dalam menjalankan ibadah haji.

Setelah selesai salat, bacalah doa safar sebagaimana dicontohkan Rasulullah SAW:

اللهم أَنْتَ الصَّاحِبُ فِي السَّفَرِ وَأَنْتَ الْخَلِيْفَةُ فِي الْأَهْلِ وَالْمَالِ وَالْوَلَدِ وَالْأَصْحَابِ اِحْفَظْنَا وَإِيَّاهُمْ مِنْ كُلِّ آفَةٍ وَعَاهَةٍ…

Transliterasi:
Allahumma antash-shaahibu fis-safari wa antal khaliifatu fil ahli wal maali wal waladi wal ash-haabi ihfazhnaa wa iyyahum min kulli aafatin wa ‘aahatin…

Artinya:
“Ya Allah, Engkau adalah kawan dalam perjalanan dan Engkau adalah penjaga keluarga, harta, anak, dan teman. Selamatkan kami dan mereka dari segala bencana dan penyakit. Ya Allah, mudahkanlah perjalanan ini, berikanlah keselamatan pada badan, agama, dan harta kami, serta sampaikanlah kami ke rumah-Mu dan ziarah ke makam Nabi-Mu Muhammad SAW.”

Doa ini menjadi penyerahan total seorang hamba kepada Allah SWT agar perjalanan hajinya penuh keselamatan dan keberkahan.

3. Doa Saat Keluar Rumah dan Menapaki Perjalanan

Ketika melangkah keluar rumah untuk berangkat haji, Rasulullah SAW mengajarkan agar seorang muslim membaca doa:

بِسْمِ اللهِ تَوَكَّلْتُ عَلَى اللهِ وَلَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللهِ
Bismillahi tawakkaltu ‘alallahi walaa hawla walaa quwwata illaa billaah.
Artinya: “Dengan nama Allah, aku bertawakal kepada Allah, tiada daya dan kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah.”

Doa ini menunjukkan ketergantungan penuh kepada Allah SWT dalam setiap langkah perjalanan. Selain itu, dianjurkan juga membaca doa tambahan sebagaimana disebutkan oleh Imam Al-Ghazali: doa perlindungan dari kesesatan, kezaliman, maupun riya (pamer amal).

Bagi jamaah haji, doa ini penting sebagai pengingat bahwa perjalanan ke Tanah Suci bukan untuk kebanggaan dunia, tetapi sebagai bentuk ketaatan dan kerinduan bertemu dengan Sang Pencipta.

4. Doa Ketika Menaiki Kendaraan

Ketika menaiki kendaraan menuju bandara atau tempat pemberangkatan, disunahkan membaca doa safar sebagaimana diajarkan dalam hadis:

سُبْحَانَ الَّذِي سَخَّرَ لَنَا هَذَا وَمَا كُنَّا لَهُ مُقْرِنِينَ وَإِنَّا إِلَى رَبِّنَا لَمُنقَلِبُونَ
Subhaanal-ladzii sakhkhara lanaa haadzaa wamaa kunnaa lahu muqriniin wa innaa ilaa rabbinaa lamunqalibuun.
Artinya: “Mahasuci Allah yang telah menundukkan kendaraan ini bagi kami, padahal sebelumnya kami tidak mampu menguasainya. Dan sesungguhnya kami akan kembali kepada Tuhan kami.”

Selain itu, Rasulullah SAW juga mengajarkan kita untuk bertakbir dan bertahmid sebanyak tiga kali setelah kendaraan mulai berjalan:

سُبْحَانَ اللَّهِ، وَالْحَمْدُ لِلَّهِ، وَلَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ، وَاللَّهُ أَكْبَرُ
Subhanallah, walhamdulillah, wa laa ilaha illallah, wallahu akbar.

Zikir ini menjadi bentuk rasa syukur atas nikmat keselamatan dan kesempatan menuju Baitullah. Dengan berdzikir, hati menjadi tenang dan penuh keyakinan bahwa setiap langkah dalam perjalanan berada dalam lindungan Allah SWT.

5. Salat Sunah dan Doa Saat Tiba di Tanah Suci

Setelah tiba dengan selamat di Tanah Suci, calon jemaah disunnahkan melaksanakan salat sunah dua rakaat sebagai tanda syukur. Rasulullah SAW mengajarkan agar sesudah salat, seseorang membaca doa perlindungan:

أَعُوذُ بِكَلِمَاتِ اللَّهِ التَّامَّاتِ الَّتِي لاَ يُجَاوِزُهُنَّ بَرٌّ وَلاَ فَاجِرٌ مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ
A‘ūdzu bikalimātillāhit-tāmmāti allatī lā yujāwizuhunna barrun walā fājirun min syarri mā khalaq.
Artinya: “Aku berlindung dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna dari kejahatan segala makhluk yang telah Dia ciptakan.”

Doa ini merupakan bentuk permohonan agar Allah melindungi dari segala gangguan, baik yang tampak maupun yang tersembunyi, selama menjalankan ibadah haji. Panjatkan doa dengan hati dan niat untuk mencari ridla dan keberkahan Allah SWT.

Penutup

Amalan-amalan sunnah sebelum keberangkatan haji bukan sekadar tradisi, tetapi juga bentuk kesiapan spiritual yang mendalam. Dengan melaksanakan tobat, salat sunah, doa perjalanan, dan dzikir, calon jemaah haji tidak hanya mempersiapkan diri secara lahiriah, tetapi juga menata hati agar ikhlas dan berserah diri sepenuhnya kepada Allah SWT.

Dengan melaksanakan amalan jamaah haji sunnah sebelum keberangkatan ini, semoga perjalanan menuju Tanah Suci diberi kemudahan, keselamatan, dan diterima sebagai ibadah yang mabrur. Sebab, sebagaimana sabda Rasulullah SAW:

Jika Anda sedang mencari layanan perjalanan travel umroh Bandung, Rawda Travel & Umroh adalah pilihan yang sangat direkomendasikan. Sebagai agen perjalanan terpercaya, kami menyediakan layanan berkualitas dengan harga yang bersahabat. Sejak tahun 2003, kami telah menjadi mitra utama bagi jemaah yang ingin menunaikan ibadah umrah ke tanah suci, didukung oleh reputasi dan pengalaman yang solid.

Kami juga menawarkan paket eksklusif “Umroh Plus Turki Bandung” dan ” Umroh Plus Dubai Bandung” yang tidak kalah menarik. Langsung saja kunjungi website resmi kami untuk mendapatkan pengalaman ibadah yang berkah dan berkesan.

Baca Juga: Ini 7 Peristiwa di Bulan Rabi’ul Akhir Paling Penting