Apakah Anda mengenal Jabal Nur? Berikut informasi dari Rawda Travel tentang Gunung Cahaya atau disebut sebagai Jabal Nur.
Mengenal Jabal Nur
Jabal Nur atau dikenal dengan gunung Cahaya merupakan gunung yang terkenal karena adanya Gua Hira. Gua ini menjadi tempat di mana Nabi Muhammad (SAW) menerima wahyu pertama. Selain menyuguhkan pemandangan indah Masjid Al-Haram dan Ka’bah dari puncaknya, Jabal Al Nur juga menjadi destinasi wisata populer di kalangan peziarah Muslim dari berbagai penjuru dunia.
Dalam Al-Qur’an, pada “Malam Kemuliaan” dalam sepuluh hari terakhir bulan Ramadan tahun 610 M, Nabi Muhammad (SAW) menerima wahyu pertama Al-Qur’an dari Allah SWT melalui Malaikat Jibril (AS).
Sebelum menerima kenabian, Rasulullah (SAW) biasa menghabiskan berhari-hari beribadah di Gua Hira, merenungkan kehidupan dunia dan mencari cahaya kebenaran.
Jabal Al Nur memiliki karakteristik unik. Puncaknya memiliki ciri khas yang berbeda. Walaupun telah dibangun tangga untuk mempermudah pendakian, Anda masih memerlukan setidaknya dua jam untuk mencapai pintu masuk gua. Pada musim haji, peziarah dari seluruh dunia mendaki ke puncak Jabal Al Nur dan mengunjungi Gua Hira dengan tujuan mencari berkah dari Nabi Muhammad (SAW). Saat memasuki musim haji dan umrah, Jabal Nur ini dipadati oleh umat muslim sekitar 5000an jamaah yang ingin berziarah.
Baca Juga: Mengapa Ka’bah penting bagi umat Islam?
Gua Hira di Jabal Nur
Di Jabal Nur terdapat Gua Hira yang memiliki ukran kecil berdimensi panjang 4 meter dan lebar sebesar 1,5 meter. Jabal Nur tempat Gua Hira berada ini memiliki kemiringan sekitar 380 meter dengan bentuk menyerupai punuk unta.
Nabi Muhammad menerima wahyu pertama pada malam lailatul Qadar yaitu QS. Al Alaq ayat 1-5 merupakan sebuah perintah untuk membaca. Malaikat Jibril mendatangi Nabi Muhammad dan melakkan perintah untuk membaca namun Nabi Muhammad tidak bisa membaca. Kemudian Malaikat Jibril membacakan surat tersebut. Hingga pada akhirnya setelah malam tersebut masa Nabi Muhammad SAW dimulai. Sejak itu wahyu Al-Qur’an berangsur-angsur diturunkan Allah SWT selama 22 tahun kepada Rasulullah.
Lokasi Jabal Al Nur
Jabal Al Nur berada di luar kota suci Makkah yaitu Hejaz, Arah Saudi dengan ketinggian mencapai 640 meter. Berbeda dengan pegunungan di Indonesia yang dipenuhi oleh flora dan fauna, Jabal Nur ini dikelilingi oleh padang pasir yang tandus. Letak Jabal Al Nur ini menghadap ke pintu masuk timur laut Masjid Al Haram.
Pentingnya Jabal Nur
Gunung Jabal Al Nur memiliki makna yang sangat signifikan dalam Islam dan dianggap sebagai tempat di mana Allah SWT memberikan wahyu pertama kepada Nabi Muhammad (SAW) pada periode sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan tahun 610 M.
Meskipun Gua Hira memiliki dimensi yang sempit, hanya sepanjang empat meter dan lebar yang cukup untuk menampung lima orang, jemaah yang melakukan ibadah haji dan umrah antusias mengantri untuk melaksanakan shalat di dalam gua suci tersebut. Jabal Nur ini merupakan tempat kontemplasi, merenung, bahkan membersihkan diri dari kondisi masyarakat Mekkah yang saat itu berada pada masa kejahilan bangsa Jahiliyah.
Sejarah Jabal Nur
Kisah sejarah Jabal Al Nur dimulai sebelum masa Islam, ketika Nabi Muhammad (SAW) masih menjadi seorang pedagang yang berkeliling di wilayah Suriah dan Palestina. Kehidupan ini membuat Nabi Muhammad saat muda merasa pentingnya mencari pencerahan spiritual (Tuhan), dan akhirnya memutuskan untuk mengambil istirahat dari kesibukannya sehari-hari.
Pada suatu hari, Nabi Muhammad menemukan tempat sepi di puncak Jabal Al Nur, sekitar 634 meter di atas permukaan tanah, di dalam Gua Hira. Di tempat ini, Nabi Muhammad sering mendaki gunung dan menghabiskan waktu bermeditasi selama berjam-jam atau bahkan berhari-hari.
Dalam sejarah Islam, dikisahkan bahwa Nabi Muhammad hanya kembali ke kota untuk mengisi persediaan makanan dan air.
Pada usia 40 tahun, pada bulan Ramadhan tahun 610 Masehi, Nabi Muhammad menerima wahyu pertama dari Allah SWT melalui Malaikat Jibril (AS).
Malaikat Jibril muncul di depan Nabi Muhammad dalam wujud manusia, membawa sehelai kain sutra yang di atasnya tertulis kata-kata “Bacalah.” Mendengar ini, Nabi Muhammad menatap malaikat itu dan berkata, “Aku tidak bisa membaca!”
Malaikat itu menjawab, “Bacalah, atas nama Tuhanmu yang menciptakan segala sesuatu. Dia menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah yang paling pemurah, yang mengajarkan manusia melalui pena. Dia mengajarkan apa yang tidak diketahui manusia.”
Malaikat Jibril kemudian memberikan wahyu pertama kepada Nabi Muhammad yaitu berupa QS Al Alaq 1-5, pengalaman yang begitu mendalam sehingga membuat Muhammad gemetar dan pucat.
Dengan wahyu ini dimulailah kenabian Nabi Muhammad. Ketika ia keluar dari gua dan tengah-tengah perjalanan turun dari gunung, dia mendengar suara yang berkata dalam telinganya, “Wahai Muhammad, kamu adalah utusan Allah, dan aku adalah Jibril.”
Rasulullah terkejut melihat Malaikat Jibril yang menjulang di cakrawala. Setelah kembali ke rumah, Nabi Muhammad berbicara tentang pengalaman tersebut kepada istrinya, Khadijah, dan meminta agar hal ini dijaga kerahasiaannya.
Dorongan dari Khadijah dan sepupunya membuat Nabi Muhammad menerima risalah Allah SWT. Sejak saat itu, hidupnya diabdikan untuk menyebarkan ajaran Islam kepada orang-orang musyrik Mekkah dan non-Muslim di seluruh dunia.
Baca Juga: Kisah Fathu Makkah
Mendaki Jabal Nur
Gunung Jabal Nur terletak sekitar empat kilometer dari kota Mekkah, di Arab Saudi. Mendaki Jabal Al Nur biasanya memerlukan waktu sekitar 45 menit hingga tiga jam tergantung pada kemampuan dan kondisi fisik masing-masing individu.
Harap diingat bahwa akses kendaraan tidak diizinkan melewati Masjid Bilal bin Rabah, sehingga jamaah harus berjalan kaki dari titik tersebut. Medan yang dilewati Jabal Nr ini cukup esktrim dan resiko berbahaya.
Meskipun puncak Gunung Jabal Al Nur terlihat dekat dari jarak beberapa meter, sangat disarankan untuk membawa botol air agar tetap terhidrasi selama pendakian. Rute menuju Gua Hira melibatkan melewati sekitar 1200 anak tangga. Setibanya di tujuan, jamaah akan menemukan tanda yang terukir di atas batu, menandai pintu masuk menuju gua bersejarah tersebut.
Baca Juga:
- Sejarah Ibadah Haji dan Umroh
- 16 Tempat bersejarah di Mekkah dan Madinah
- 7 Tips Menghadapi kerumunan Saat sedang Tawaf di…
- 32 Doa Untuk Orang Umroh Mabrur yang Dapat Dipanjatkan
- Mengenal Jannatul Baqi
- Hikmah Haji dan Umroh
- Idul Adha: Makna Kurban Idul Adha dan Perbedaannya…
- 5 Alasan Larangan Penggambaran Nabi Muhammad SAW
- Kisah Hasan dan Husein Cucu Kesayangan dari Nabi…
- Apa itu Mahram? Siapa saja yang termasuk Mahram dan…