4 Penipuan Travel Haji & Umroh yang Viral di Indonesia

Perjalanan spiritual ke Tanah Suci menjadi impian setiap muslim yang ingin memperdalam keyakinan dan mengikuti jejak Rasulullah SAW.

Namun, di tengah berkah yang seharusnya suci, seringkali kita disuguhi cerita-cerita kelam tentang penipuan yang melibatkan biro travel haji dan umroh di Indonesia.

Perkara serius ini tidak hanya merugikan finansial, tetapi juga merenggut harapan dan impian ratusan jamaah yang telah menabung bertahun-tahun untuk menunaikan ibadah suci ini.

Dalam artikel ini, kita akan mengupas beberapa kasus penipuan travel haji dan umroh yang viral di Indonesia, mengungkap bagaimana mereka memanfaatkan kerinduan spiritual untuk tujuan yang jauh dari suci. .

1. Utsmaniyah Hannien

Pada tahun 2018, aparat kepolisian Surakarta berhasil mengungkap kasus penipuan yang melibatkan PT Utsmaniyah Hannien (Hannien Tour), sebuah perusahaan travel yang mengkhususkan diri dalam layanan haji dan umroh. Dalam pengungkapan kasus ini, dua tersangka berhasil ditangkap.

Kasus ini melibatkan kurang lebih 1.800 jamaah yang menjadi korban dari praktik penipuan yang dilakukan oleh biro travel tersebut.

Salah satu aspek yang sangat merugikan adalah bahwa kantor cabang dari PT Utsmaniyah Hannien (Hannien Tour) tidak memiliki izin operasi yang sah dari Kementerian Agama (Kemenag), meskipun kantor pusat mereka sudah memilikinya.

Total kerugian yang dialami oleh para jamaah yang terlibat dalam kasus ini dilaporkan mencapai jumlah yang mencengangkan, yaitu sekitar Rp 37,64 miliar.

Skema penipuan yang digunakan oleh biro travel ini melibatkan pengumpulan dana dari jamaah baru yang dimaksudkan untuk memberangkatkan jamaah yang telah menggunakan layanan mereka sebelumnya.

Baca juga: Tips Memilih Paket Umrah

2. Solusi Balad Lumampah

Melalui bendera perusahaan Solusi Balad Lumampah (SBL), Aom Juang Wibowo berhasil menjalankan aksi penipuan terhadap puluhan ribu calon jamaah umrah. Pada tahun 2019, Aom dijatuhi vonis penjara selama dua tahun oleh Pengadilan Negeri Bandung, dan perintah pengembalian aset kepada jamaah melalui Aom pun diberlakukan.

SBL awalnya merupakan sebuah perusahaan travel dan umroh yang berbasis di Bandung, dan mereka mengklaim mampu memberangkatkan sekitar 6 ribu jamaah dari berbagai daerah di Indonesia.

Sebagai informasi, SBL telah mendapatkan izin resmi dari Kementerian Agama (Kemenag) saat itu, yang membuat mereka terlihat sah dan tepercaya.

Mereka menawarkan paket perjalanan Haji Plus dengan harga yang terbilang murah, yaitu sebesar Rp 96 juta, yang tentu saja berada di bawah harga pasaran. Untuk umroh, paket yang ditawarkan adalah sebesar Rp 18 juta.

Kabarnya, Aom berhasil mengumpulkan dana sekitar Rp 900 miliar dari para calon jamaah yang telah tertipu.

Dari jumlah tersebut, Aom kemudian mengambil sekitar Rp 300 miliar dari dana yang dikumpulkan untuk kepentingan pribadi, meninggalkan jamaah dalam ketidakpastian dan kerugian finansial yang besar.

3. First Travel

First Travel adalah sebuah perusahaan jasa perjalanan haji dan umrah yang didirikan oleh Anniesa Hasibuan dan Andika Surachman.

Kehadiran mereka dalam industri ini segera mencuri perhatian karena menawarkan paket ibadah ke Tanah Suci dengan tarif yang jauh lebih terjangkau dibandingkan harga pasar saat itu.

Pada tahun 2017, First Travel mencuat dalam berita karena menawarkan paket umroh dengan harga yang sangat kompetitif, yaitu sekitar Rp 14 jutaan, sementara paket umroh standar pada umumnya dikenakan biaya sekitar Rp 20 jutaan. Namun, setelah dilakukan penyelidikan lebih lanjut, terungkap bahwa First Travel menggunakan skema bisnis ponzi dalam operasinya.

Dalam skema ini, para calon jamaah haji atau umrah dijanjikan berangkat jika ada pendaftar baru yang membayar sejumlah dana.

Akibatnya, sekitar 63 ribu jamaah mengalami kegagalan dalam diberangkatkan ke Tanah Suci, yang menjadi puncak dari penipuan besar-besaran ini.

Baca juga: Cara Membuat Paspor Umroh: Apa Saja yang Harus Dipersiapkan

4. Abu Tours

Muhammad Hamzah Mamba, mantan pramusaji Pizza Hut, menjadi perbincangan saat perusahaannya, PT Amanah Bersama Umat (Abu Tours), gagal memberangkatkan jamaah haji dan menahan dana jamaah.

Seperti First Travel, Abu Tours menawarkan paket umroh murah di bawah harga pasaran, sekitar Rp 15 juta, yang menimbulkan kekhawatiran.

Pada 2018, penyelidikan polisi mengungkapkan dana yang tersisa hanya Rp 2 miliar, cukup untuk 27 jamaah. Total kerugian mencapai Rp 1,2 triliun dan pada 2019, Hamzah Mamba diadili atas penggelapan dan pencucian uang. Kasus ini mencoreng industri perjalanan haji dan umroh Indonesia.

Sekian informasi dari Rawda travel umroh bandung mengenai Tempat-tempat Wajib Dikunjungi Saat Ibadah Haji. Semoga dari informasi yang diberikan dapat bermanfaat dan menambah wawasan bagi para pembaca.

Mengenal Rawda travel merupakan biro keberangkatan umroh yang ada di Bandung. Dapatkan harga promo umroh bandung bersama rawda travel yang sudah berpengalaman melayani keberangkatan ke Tanah Suci. Paket Umroh dari Rawda travel adalah Paket Umroh Plus Turki.

You cannot copy content of this page