Thawaf Mengelilingi Ka’bah: Makna di Balik 7 Putaran Melawan Arah Jarum Jam

Thawaf Mengelilingi Ka'bah: Makna di Balik 7 Putaran Melawan Arah Jarum Jam

Di antara rangkaian ibadah haji dan umrah, tawaf menjadi salah satu ritual yang paling ikonik. Proses mengelilingi Ka’bah sebanyak 7 kali ini bukan hanya gerakan fisik, tetapi sarat makna dan filosofi mendalam. Artikel ini akan mengupas makna di balik 7 putaran melawan arah jarum jam dalam tawaf, yang membedakannya dari ritual ibadah lainnya.

Makna Filosofis Thawaf

Pertama, angka 7 dalam Islam memiliki nilai kesempurnaan dan keutuhan. 7 putaran tawaf melambangkan ketundukan penuh kepada Allah SWT, mengakui kebesaran dan keagungan-Nya. Setiap putaran bagaikan perjalanan spiritual yang mengantarkan jemaah semakin dekat dengan Sang Pencipta.

Kedua, berlawanan arah jarum jam melambangkan perlawanan terhadap godaan dan hawa nafsu. Melangkah melawan arus seperti melawan kebiasaan duniawi, menunjukkan tekad bulat jemaah untuk fokus pada ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Ketiga, 7 putaran tawaf meniru perjalanan Nabi Ibrahim AS dan Ismail AS dalam membangun Ka’bah. Kisah ini menjadi pengingat keteguhan iman dan ketaatan mereka kepada Allah SWT, yang patut dicontoh oleh para jemaah.

Keempat, tawaf mencerminkan persatuan dan kesetaraan umat Islam. Di Baitullah, semua jemaah, tanpa memandang status sosial, ras, atau kebangsaan, bersatu dalam ikatan persaudaraan dan tunduk pada Allah SWT.

Kelima, putaran tawaf juga melambangkan perjalanan hidup manusia. Setiap putaran bagaikan fase kehidupan dengan berbagai ujian dan rintangan. Mengitari Ka’bah 7 kali mengingatkan jemaah untuk senantiasa berputar mengitari Allah SWT dalam menjalani kehidupan, mencari ridho-Nya, dan kembali kepada-Nya di akhir hayat.

Lebih dari sekadar ritual, tawaf dengan 7 putaran melawan arah jarum jam menjadi simbol ketundukan, ketaatan, persatuan, dan perjalanan spiritual umat Islam dalam mendekatkan diri kepada Allah SWT. Makna mendalam inilah yang menjadikan tawaf sebagai momen istimewa dan penuh makna dalam ibadah haji dan umrah.

Syarat-syarat Tawaf

Ketika hendak melakukan tawaf, muslim harus memenuhi syarat-syarat berikut. Diambil dari buku Pendidikan Agama Islam untuk Perguruan Tinggi karya Beni Kurniawan, berikut syarat-syarat tawaf di antaranya.

1) Menutup aurat, apabila aurat terbuka ketika pelaksanaan tawaf, maka haji menjadi batal
2) Suci dari hadas dan najis
3) Memulai tawaf dari posisi lurus sejajar dengan Hajar Aswad
4) Berjalan mengelilingi Ka’bah dengan posisi Hajar Aswad di sebelah kiri pelaku tawaf. Akhir putaran juga sejajar dengan Hajar Aswad
5) Dilakukan sebanyak 7 putaran

Di antara rangkaian ibadah haji dan umrah, tawaf menjadi salah satu ritual yang paling ikonik. Proses mengelilingi Ka’bah sebanyak 7 kali ini bukan hanya gerakan fisik, tetapi sarat makna dan filosofi mendalam. Artikel ini akan mengupas makna di balik 7 putaran melawan arah jarum jam dalam tawaf, yang membedakannya dari ritual ibadah lainnya.

Penutup

Melaksanakan rangkaian ibadah haji dan umrah, termasuk tawaf yang penuh makna, tentu menjadi dambaan setiap muslim. Rawda Umroh, sebagai biro perjalanan umrah terpercaya di Bandung, siap menjadi mitra perjalanan spiritual Anda.

Bersama Rawda Travel Umroh Bandung, niat suci Anda untuk menunaikan ibadah haji atau umrah dapat terwujud dengan tenang dan khusyuk. Kami menawarkan berbagai pilihan paket umrah yang terjangkau dan fleksibel, dengan pembimbing berpengalaman yang akan mendampingi Anda selama perjalanan.

Mengapa memilih Rawda Umroh?

  • Paket umrah lengkap dengan bimbingan ibadah
  • Harga bersaing dan pilihan paket beragam
  • Pelayanan prima dan fasilitas terbaik
  • Proses pendaftaran mudah dan transparan

Jangan tunda lagi untuk mewujudkan impian haji atau umrah Anda bersama Rawda Umroh. Hubungi kami segera untuk mendapatkan penawaran terbaik

You cannot copy content of this page