Apa itu Istiwa A’zam? Istilah ini mungkin masih terdengar asing bagi sebagian umat Islam. Namun, momen ini sangat penting karena merupakan waktu di mana matahari berada tepat di atas Ka’bah, dan dapat digunakan oleh umat Islam di seluruh dunia untuk mengecek dan mengoreksi arah kiblat secara akurat.
Dalam artikel ini, Rawda Umroh Bandung akan membahas apa itu Istiwa A’zam, kapan terjadi, bagaimana cara memanfaatkannya untuk kalibrasi kiblat, serta dalil dan manfaat dari mengetahui arah kiblat yang benar.
Apa Itu Istiwa A’zam?
Istiwa A’zam secara harfiah berarti “posisi matahari tertinggi”. Dalam konteks Islam, istilah ini merujuk pada hari dan waktu ketika matahari tepat berada di atas Ka’bah, yaitu titik kiblat umat Islam di seluruh dunia.
Ketika fenomena ini terjadi, bayangan benda tegak lurus di seluruh dunia akan menunjukkan arah berlawanan dari Ka’bah, atau sebaliknya — arah bayangan bisa digunakan untuk mengukur arah kiblat dengan akurat tanpa perlu aplikasi atau kompas.
Kapan Istiwa A’zam Terjadi?
Istiwa A’zam terjadi dua kali dalam setahun, yaitu saat posisi matahari melintasi lintang Ka’bah (sekitar 21,4° LU). Ini biasanya terjadi pada:
- Tanggal 27 atau 28 Mei, dan
- Tanggal 15 atau 16 Juli setiap tahun.
Jam terjadinya Istiwa A’zam:
⏰ Pukul 12:18 waktu Arab Saudi, atau
⏰ Pukul 16:18 WIB (Waktu Indonesia Barat)
⏰ Pukul 17:18 WITA (Waktu Indonesia Tengah)
⏰ Pukul 18:18 WIT (Waktu Indonesia Timur)
Catatan: Waktu bisa bergeser beberapa menit tergantung perhitungan astronomi tiap tahun, namun tidak jauh dari jam-jam di atas.
Bagaimana Cara Menggunakan Istiwa A’zam untuk Kalibrasi Kiblat?
Menentukan arah kiblat dengan akurat sangat penting dalam pelaksanaan ibadah seperti shalat. Jika kamu tidak yakin dengan arah kiblat yang ada di rumah, mushola, atau masjid, maka gunakan momen Istiwa A’zam untuk mengeceknya.
Langkah-Langkah Kalibrasi Kiblat:
- Siapkan alat bantu:
- Sebuah benda tegak lurus seperti tongkat, tiang, botol, atau penggaris.
- Alas datar seperti lantai, tanah, atau papan.
- Tandai waktu Istiwa A’zam sesuai zona waktu di tempat tinggal Anda.
- Pada saat waktu Istiwa tiba:
- Letakkan benda tegak di atas alas yang datar dan rata.
- Perhatikan bayangan yang terbentuk oleh sinar matahari.
- Arah bayangan menunjukkan arah sebaliknya dari Ka’bah.
- Maka, arah kiblat adalah ke arah bayangan itu datang, atau kebalikan dari arah bayangannya.
- Tandai arah tersebut menggunakan spidol, benang, atau alat penunjuk permanen sebagai patokan kiblat di rumah atau mushola Anda.
Syarat dan Tips Tambahan
Agar hasil kalibrasi kiblat lebih akurat, perhatikan hal-hal berikut:
- Lakukan di tempat terbuka dan tidak terhalang bayangan dari benda lain.
- Pastikan benda yang digunakan benar-benar tegak lurus (gunakan alat ukur jika perlu).
- Lakukan tepat pada waktunya, jangan terlalu cepat atau terlalu lambat.
- Hindari menggunakan benda yang tidak lurus atau permukaan yang miring.
Mengapa Arah Kiblat Harus Akurat?
Arah kiblat adalah rukun sah dalam shalat. Dalam hadits disebutkan bahwa Rasulullah SAW bersabda:
“Apa yang ada di antara timur dan barat adalah kiblat.”
(HR. Tirmidzi)
Namun, ini ditujukan kepada penduduk Madinah dan sekitarnya. Bagi umat Islam di luar Hijaz, terutama yang jauh dari Makkah seperti Indonesia, perlu akurasi lebih dalam menentukan arah kiblat.
Dengan teknologi sekarang, kita memang bisa menggunakan kompas, GPS, atau aplikasi. Namun, Istiwa A’zam adalah cara paling alami dan tanpa alat bantu digital untuk menentukan kiblat dengan sangat presisi.
Dalil Mengenai Pentingnya Mengetahui Kiblat
Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an:
“Maka palingkanlah wajahmu ke arah Masjidil Haram…”
(QS. Al-Baqarah: 144)
Ayat ini memerintahkan kita untuk menghadap ke Ka’bah dalam ibadah shalat. Maka, mencari arah kiblat yang benar merupakan bagian dari menjalankan perintah Allah secara tepat.
Manfaat Mengetahui Istiwa A’zam
- Kalibrasi kiblat masjid dan mushola yang belum akurat.
- Mengecek kembali arah kiblat di rumah pribadi.
- Mengajarkan kepada anak-anak dan remaja tentang ilmu falak (astronomi Islam).
- Tidak tergantung teknologi digital, cukup gunakan sinar matahari.
- Sarana dakwah dan edukasi, terutama di daerah pedesaan atau pelosok.
Penutup
Istiwa A’zam adalah momen langka namun berulang setiap tahun yang bisa kita manfaatkan sebagai umat Islam untuk menyempurnakan ibadah shalat dengan memastikan arah kiblat yang benar.
Jangan sia-siakan kesempatan ini. Tandai kalender Anda untuk tanggal 27-28 Mei dan 15-16 Juli setiap tahunnya. Jika memungkinkan, ajak keluarga, tetangga, atau jamaah masjid untuk melakukan kalibrasi kiblat bersama.
Rawda Travel Umroh Bandung menghadirkan paket umroh edukatif yang bukan hanya fokus pada ibadah, tapi juga memberi pemahaman tentang ilmu sejarah Islam di tanah suci.
Yuk, daftar sekarang dan sempurnakan perjalanan spiritualmu bersama Rawda Travel!
Baca Juga:
- Sejarah Ibadah Haji dan Umroh
- Arab Saudi Izinkan Investor Properti Asing di Mekkah…
- Merencanakan Umroh Keluarga: Tips dan Saran
- 7 Tips Menghadapi kerumunan Saat sedang Tawaf di…
- Siapa Yakjuj dan Makjuj Dan Kaitannya Dengan Hari Kiamat
- 32 Doa Untuk Orang Umroh Mabrur yang Dapat Dipanjatkan
- Hikmah Haji dan Umroh
- 55 Contoh Titip Doa Umroh
- Mengenali Etika dan Adab Saat Berinteraksi dengan…
- Kisah dan Makna Dibalik Turunnya Surah Al-Lahab