Asal Usul Kabah yang Menjadi Kiblat Umat Muslim

asal usul kabah

Kabah merupakan kiblat umat muslim ketika beribadah. Apakah Anda penasaran bagaimana asal usul kabah itu?

Kabah merupakan bangunan suci yang ada di kota Mekkah, lebih tepatnya berada di tengah-tengah Masjidil Haram. Bangunan suci ini menjadi salah satu tempat impian untuk dikunjungi umat muslim.

Namun, apakah Anda mengetahui asal usul kabah ini? Setidaknya ada tiga versi sejarah yang membahas mengenai kabah ini. 

Baca Juga : Sejarah Kota Madinah, Salah Satu Kota Tersuci Islam

3 Versi Asal Usul Kabah

Ada beberapa cerita berbeda mengenai asal usul berdirinya kabah. Beberapa ahli sejarah memperkirakan jika awalnya kabah memiliki tinggi 30 hingga 31 hasta atau setara 20 meter dan lebar 20 hasta yang setara dengan 10 meter. 

Bangunan kabah ini awalnya berupa batu tanpa semen untuk melekatkan. Awalnya kabah juga tidak memiliki atap dan memiliki 2 pintu. 

Untuk lebih jelasnya, berikut ini adalah penjelasan tentang tiga versi asal usul kabah. 

1. Kabah Dibangun Malaikat

Versi pertama asal usul kabah yaitu dibangun oleh malaikat. Sejarah berdirinya kabah tersebut dituliskan oleh Ali Husni Al-Kharbuthi. 

Asal usul kabah yang dibangun oleh malaikat merujuk pada surat Al Baqarah. Kisah tersebut dimulai ketika Allah hendak menciptakan manusia sebagai khalifah di bumi. 

Hal tersebut menyebabkan malaikat khawatir jika manusia hanya akan merusak serta saling menumpahkan darah. Karena hal tersebut, Allah berfirman dalam QS Al Baqarah Ayat 30 yang memiliki arti, “Sesungguhnya aku lebih mengetahui segala sesuatu yang tidak kalian ketahui.” Malaikat pun langsung memohon ampun kepada Allah sambil mengelilingi Arsy. 

Kemudian Allah menciptakan Bait Al-Makmur tepat di bawah Arsy. Malaikat pun diperintahkan untuk membangun miniatur Bait Al-Makmur di bumi dan memerintahkan malaikat untuk melakukan thawaf.

2. Kabah Dibangun Nabi Adam

Versi kedua sejarah kabah yaitu dibangun oleh Nabi Adam. Dalam versi sejarah ini, melalui malaikat Jibril, Nabi Adam diperintahkan untuk mendirikan bangunan dimana sekarang kabah berdiri. 

Kemudian, Allah memerintahkan Nabi Adam dan Hawa untuk melakukan thawaf mengelilingi bangunan tersebut. Pada masa Nabi Ibrahim, pondasi bangunan tersebut dibuat menjadi lebih tinggi. 

3. Kabah Dibangun Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail

Versi ketiga sejarah kabah yaitu dibangun oleh Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail. Dari semua versi sejarah kabah, versi ketiga ini merupakan yang paling banyak disepakati oleh sejarawan.

Beberapa sejarawan mengungkapkan sebelum dibangun oleh Nabi Ibrahim tempat dibangunnya kabah tersebut dulunya adalah sebuah tanah tinggi berwarna merah. Tanah tinggi berwarna merah tersebut digunakan untuk beribadah kaum Amaliq sebelum mereka musnah. 

Setelah Nabi Ibrahim dan Nabi Adam selesai membangun kabah, mereka berdoa kepada Allah SWT agar amalannya diterima serta anak dan cucunya bisa menjadi umat yang taat. Mereka juga memohon kepada Allah SWT mengenai tata cara menunaikan ibadah haji. 

Beberapa surat Al-Quran menyebutkan mengenai kisah kabah yang dibangun oleh Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail. 

1. QS Al-Maidah Ayat 97

Artinya : “Allah telah menjadikan kabah rumah suci tempat manusia berkumpul. Demikian pula bulan haram, hadyu, dan qala’id. Yang demikian itu agar kamu mengetahui bahwa Allah mengetahui apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi, dan bahwa Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

2. QS Al-Baqarah Ayat 127 

Artinya : “Dan (ingatlah) ketika Ibrahim meninggikan pondasi Baitullah bersama Ismail, seraya berdoa “Ya Tuhan kami, terimalah amal kami. Sungguh Engkaulah yang Maha Mendengar, Maha Mengetahui.”

3. QS Al-Imran Ayat 96 

Artinya : “Sesungguhnya rumah (ibadah) pertama yang dibangun untuk manusia ialah (Baitullah) yang di Bakkah (Mekkah) yang diberkahi dan menjadi petunjuk bagi seluruh alam.”

asal usul kabah

Kabah Sebelum Masa Islam

Sebelum Islam datang dan disebarkan Nabi Muhammad SAW, kabah merupakan bangunan yang dikelilingi berhala. Akan tetapi, belum diketahui secara pasti sejak kapan bangunan suci ini dikelilingi banyak berhala. 

Namun, ada riwayat yang menyebutkan apabila Nabi Ismail yang merupakan anak Nabi Ibrahim memiliki banyak pengikut. Sayangnya, setelah Nabi Ismail wafat, anak-anak dan para pengikutnya secara perlahan mulai meninggalkan kepercayaan kepada Allah SWT dan mulai menyembah berhala. Bahkan ada banyak orang dari luar yang berkunjung ke kabah untuk menyembag berhala-berhala tersebut. 

Kemudian, berhala-berhala tersebut dinamai dengan nama dewa. Salah satu berhala yang terkenal yaitu berhala yang dibawa oleh Amru bin Luhai yang bernama hubal. 

Baca Juga : 10 Perlengkapan Umroh Pria Yang Tidak Boleh Ketinggalan

Pemugaran Kabah

Kabah mengalami beberapa kali pemugaran hingga akhirnya bisa seperti yang sekarang ini. Berikut adalah penjelasan mengenai pemugaran kabah. 

1. Pemugaran Pertama

Sekitar 5 tahun sebelum masa Nabi Muhammad, terjadi banjir hebat yang menyebabkan dinding-dinding kabah hancur. Bencana tersebut menyebabkan bangsa Quraisy yang tinggal di Mekkah berniat untuk merenovasi bangunan kabah karena telah lapuk termakan usia. Namun, mereka takut karena peristiwa Abrahah celaka saat akan menghacurkan kabah. 

Hanya Al-Walid Ibnu Mughirah yang berani untuk melakukan renovasi total pada bangunan kabah. Proses renovasi total ini berlangsung pasa sekitar abad ke-6 Masehi. 

Pada masa itu, diperkirakan Nabi Muhammad SAW telah berusia 35 tahun dan ikut serta dalam proses pemugaran. Meskipun pada awalnya Nabi Muhammad kurang sepakat dengan pemugaran ini. 

2. Pemugaran Kedua

Pemugaran kedua dilakukan sekitar akhir tahun 36 Hijriah, tepatnya pada masa setelah khalifah Yazid bin Muawiyah menyerbu Abdullah bin Zubair dan pengikutnya di Mekkah. 

Peperangan tersebut menyebabkan kabah terbakar dan sebagian dindingnya roboh. Akibatnya, kabah harus diratakan dengan tanah kemudian dibangun kembali. 

Abdullah bin Zubair membangun tiang-tiang di sekeliling kabah lalu menutupinya dengan tirai. Ia juga menambah bangunan kabah menjadi 6 hasta, menambah tingginya menjadi 10 hasta, dan membuat dua pintu yang terdiri dari satu pintu masuk dan satu pintu keluar. 

3. Pemugaran Ketiga

Pemugaran ketiga dilakukan pada abad ke-7 Masehi di era Nabi Muhammad SAW. Nabi Muhammad SAW meminta pemimpin dari empat suku di Mekkah untuk mengangkat Hajar Aswad secara bersamaan. 

Hajar Aswad merupakan batu yang diberikan oleh Malaikat Jibril kepada Nabi Ismail. Sebab, pada saat Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail hampir selesai membangun kabah, mereka kekurangan batu. Saat itulah, malaikat Jibril datang sembari membawa Hajar Aswad untuk menyempurnakan kabah. 

Setelah pemugaran dan masa Nabi Muhammad SAW, kabah masih dikelilingi banyak berhala. Saat Nabi Muhammad SAW hijrah ke Madinah kabah berubah menjadi tempat pemujaan berhala bagi kaum Quraisy. 

Setelah lama meninggalkan kabah, Nabi Muhammad dan kaum muslim di Madinah merindukan kabah. Akhirnya pada tahun 630 Masehi, mereka mengunjungi Mekkah dan kabah. 

Nabi Muhammad juga memerintahkan untuk menghancurkan berhala yang mengelilingi kabah. Peristiwa tersebut dikenal dengan Fatkhu Mekkah atau Pembebasan Mekkah. 

4. Pemugaran Keempat

Pemugaran kabah dilakukan lagi oleh Al Hajjaj bin Yusuf Ats Saqafi dan dipasang marmer. Proses pemugaran ini dilakukan pada abad ke-8 Masehi akibat agama Islam yang semakin berkembang dan banyak jamaah haji mengunjungi kabah. 

5. Pemugaran Kelima

Kabah kembali mengalami pemugaran pada tahun 1040 oleh Sultan Murad Khan dari Turki Utsmani. Pemugaran tersebut dilakukan karena kabah mengalami kerusakan berat akibat hujan lebat. 

6. Pemugaran Keenam

Pemugaran kabah yang keenam terjadi pada masa Muhammad Ali Pasha. Proses pemugaran ini terjadi pada abad ke-19 akibat adanya bencana banjir. 

7. Pemugaran Ketujuh

Pemugaran kabah terjadi lagi pada masa pemerintahan Raja Abdul Aziz. Proses pemugaran ini menyebabkan Masjidil Haram yang mengelilingi kabah diperluas hingga memiliki kapasitas mencapai 50.000.

Pemugaran pada tahun 1982 juga membuat Masjidil Haram mampu menampung satu juta jamaah haji. Hingga pada akhirnya, Raja Abdullah bin Abdul Aziz melakukan pemugaran lagi pada tahun 2020 sehingga Masjidil Haram bisa menampung hampir 1,2 juta jamaah. 

Baca Juga : Pakaian Ihram Wanita Yang Sesuai Sunnah Rasulullah SAW

Penutup

Demikian penjelasan mengenai asal usul kabah. Ternyata kabah memiliki sejarah yang begitu panjang, ya.

Percayakan perjalanan umroh Anda dengan Rawda Travel. Rawda Travel telah menemani banyak jamaah haji dan umroh untuk beribadah ke tanah suci dengan lancar sejak tahun 2003. Untuk informasi mengenai biaya dan fasilitas, Anda dapat mengunjungi Promo Rawda Travel.

You cannot copy content of this page